Indonesia Masih Andalkan Simon di All England

Selasa, 3 Maret 2015 | 22:20 WIB
B
YD
Penulis: BeritaSatu | Editor: YUD
Pebulutangkis Simon Santoso mengembalikan bola ke arah Pebulutangkis Vietnam Nguyen Hoang Nam dalam Axiata Cup di Britama Sport Mall, Jakarta, Jumat (28/11). Simon Santoso menang dengan skor 21-11, 21-8.
Pebulutangkis Simon Santoso mengembalikan bola ke arah Pebulutangkis Vietnam Nguyen Hoang Nam dalam Axiata Cup di Britama Sport Mall, Jakarta, Jumat (28/11). Simon Santoso menang dengan skor 21-11, 21-8. (Antara/Rosa Panggabean)

Jakarta - Pebulutangkis Indonesia Simon Santoso masih menjadi andalan bagi Tim Garuda di nomor tunggal putra pada babak kualifikasi turnamen bulu tangkis Superseries Premier All England 2015 di Birmingham.

"Untuk tunggal putra, kami masih mengandalkan Simon saja dan seperti yang dilaporkan pelatih sebelum berangkat, seharusnya Simon sudah 100 persen siap," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI Rexy Mainaky usai diskusi bulu tangkis bertajuk "Kebangkitan Klub Bulu Tangkis di Indonesia: Jalan Strategis Menuju Olimpiade 2016 di Jakarta, Selasa (3/3).

Rexy meyakini performa Simon di All England sudah siap sepenuhnya meskipun terakhir ia tercatat kalah di babak kedua Jerman Terbuka 2015 dan cenderung tidak stabil dalam permainannya.

Simon yang kini menempati peringkat ke-38 dunia menghadapi pemain Denmark, Rasmus Fladberg yang berada di peringkat ke-47 dunia pada babak kualifikasi.

Sementara itu, pebulu tangkis Indonesia non pelatnas Dionysius Hayom Rumbaka melawan pemain Malaysia, Mohamad Arif Abdul Latif.

Sementara itu, di nomor tunggal putri, Rexy hanya berharap dua tim dari pelatnas, yakni Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari dan Pia Zebadiah Bernadet/Rizki Amelia Pradipta bisa mencapai delapan besar.

"Setidaknya mereka mencapai delapan besar untuk memperbaiki ranking mereka dalam pengumpulan poin di Olimpiade," kata mantan pebulu tangkis yang merebut medali emas di Olimpiade Atlanta 1996 bersama Ricky Subagja itu.

Terkait dengan peluang Indonesia mendapatkan medali emas pada turnamen berhadiah total 500 ribu dolar AS itu, harapan PBSI masih bertumpu pada pasangan ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.

Saingan terberat Indonesia pada dua nomor tersebut, yakni Denmark dan Tiongkok, menurut Rexy masih bisa diantisipasi.

"Pemain kita sudah tahu kekuatan Denmark dan Tiongkok karena mereka masih bertumpu pada pemain yang sama jadi saya rasa mereka sudah tahu satu sama lain untuk mengantisipasinya," kata Rexy.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News

Ikuti terus berita terhangat dari Beritasatu.com via whatsapp

Bagikan

BERITA TERKAIT

Kapolri Benarkan Pilot Susi Air Kapten Philips Disandera KKB Papua

Kapolri Benarkan Pilot Susi Air Kapten Philips Disandera KKB Papua

NEWS
Kapolri: Pilot dan Penumpang Susi Air yang Diamankan KBB Papua Sedang Dicari

Kapolri: Pilot dan Penumpang Susi Air yang Diamankan KBB Papua Sedang Dicari

NEWS
Gempa Turki, 104 WNI Tak Punya Tempat Tinggal Layak dan Segera Dievakusi ke Ankara

Gempa Turki, 104 WNI Tak Punya Tempat Tinggal Layak dan Segera Dievakusi ke Ankara

NEWS
Dubes RI: Gempa Turki, Ibu dan 2 Anak dari Indonesia Hilang Kontak

Dubes RI: Gempa Turki, Ibu dan 2 Anak dari Indonesia Hilang Kontak

NEWS
Erick Thohir Jelaskan ke Jokowi Simbol Baju Banser yang Dipakainya Saat Puncak 1 Abad NU

Erick Thohir Jelaskan ke Jokowi Simbol Baju Banser yang Dipakainya Saat Puncak 1 Abad NU

NEWS
Video Membeludaknya Warga Nahdliyin di Puncak 1 Abad NU

Video Membeludaknya Warga Nahdliyin di Puncak 1 Abad NU

NEWS

BERITA LAINNYA

Loading..
ARTIKEL TERPOPULER





Foto Update Icon