Tanggul Lumpur Lapindo yang Jebol Ditambal Sementara

Rabu, 3 Desember 2014 | 11:57 WIB
AS
B
Penulis: Aries Sudiono | Editor: B1
Pusat semburan dan wilayah yang terkena luberan lumpur panas Lapindo, tampak dari aatas Porong Sidoarjo, Senin (26/5). Pada peringatan delapan tahun semburan lumpur panas Lapindo, warga korban lumpur panas menunggu pelunasan pembayaran yang hingga sekarang belum terealisasi.
Pusat semburan dan wilayah yang terkena luberan lumpur panas Lapindo, tampak dari aatas Porong Sidoarjo, Senin (26/5). Pada peringatan delapan tahun semburan lumpur panas Lapindo, warga korban lumpur panas menunggu pelunasan pembayaran yang hingga sekarang belum terealisasi. (Antara/Eric Ireng)

Sidoarjo -  Tanggul kolam penampungan lumpur panas (pond) Lapindo, Porong, di titik 73B di Desa Kedungbendo, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur, yang jebol selebar 5 meter, Minggu (30/11) lalu, kini sudah ditambal dengan memasang karung-karung berisi pasir.

Pekerjaan cepat yang dilakukan pihak Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) itu berhasil dilakukan, Selasa (2/12), setelah satu kompi petugas kepolisian dari Polres setempat melakukan pengamanan pendampingan guna menghalau puluhan warga yang hendak menggagalkan pekerjaan penambalan.

"Penambalan itu bersifat sementara guna mencegah sedini mungkin melubernya lumpur ke pemukiman penduduk Desa Kedungbendo sendiri dan juga penduduk Desa Gempolsari, Kecamatan Tanggulangin yang lokasinya lebih rendah dari tanggul itu sendiri," ujar Humas BPLS Dwinanto Hesty Prasetyo yang dikonfirmasi, Rabu (3/12) pagi.

Namun seperti disampaikan sebelumnya, upaya yang harus segera dilakukan adalah membuat tanggul baru berjarak beberapa puluh meter di luar tanggul yang jebol.

Lebih lanjut, Dwinanto menjelaskan, kemarin petang pihaknya berhasil melakukan pengadukan dan pengaliran lumpur Lapindo dari titik 25 ke Sungai Porong guna meminimalisir ancaman bahaya serbuan lumpur ke pemukiman penduduk Desa Kalitengah dan Gempolsari, Kecamatan Tanggulangin yang terletak di sisi utara tanggul 73B.

Sementara ini luberan masih merambah pekarangan kosong, namun dalam waktu singkat bisa merambah ke pemukiman padat penduduk. "Tanpa pengamanan ketat dari petugas kepolisian, kegiatan BPLS tidak mungkin bisa kami lakukan," katanya.

"Kami terus dihalang-halangi sebagian warga yang masuk peta terdampak dan belum menerima pelunasan ganti rugi atas lahan miliknya itu sejak Mei 2014 yang lalu," Dwinanto menambahkan.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News

Ikuti terus berita terhangat dari Beritasatu.com via whatsapp

Bagikan

BERITA TERKAIT

Kapolri Benarkan Pilot Susi Air Kapten Philips Disandera KKB Papua

Kapolri Benarkan Pilot Susi Air Kapten Philips Disandera KKB Papua

NEWS
Kapolri: Pilot dan Penumpang Susi Air yang Diamankan KBB Papua Sedang Dicari

Kapolri: Pilot dan Penumpang Susi Air yang Diamankan KBB Papua Sedang Dicari

NEWS
Gempa Turki, 104 WNI Tak Punya Tempat Tinggal Layak dan Segera Dievakusi ke Ankara

Gempa Turki, 104 WNI Tak Punya Tempat Tinggal Layak dan Segera Dievakusi ke Ankara

NEWS
Dubes RI: Gempa Turki, Ibu dan 2 Anak dari Indonesia Hilang Kontak

Dubes RI: Gempa Turki, Ibu dan 2 Anak dari Indonesia Hilang Kontak

NEWS
Erick Thohir Jelaskan ke Jokowi Simbol Baju Banser yang Dipakainya Saat Puncak 1 Abad NU

Erick Thohir Jelaskan ke Jokowi Simbol Baju Banser yang Dipakainya Saat Puncak 1 Abad NU

NEWS
Video Membeludaknya Warga Nahdliyin di Puncak 1 Abad NU

Video Membeludaknya Warga Nahdliyin di Puncak 1 Abad NU

NEWS

BERITA LAINNYA

Loading..
ARTIKEL TERPOPULER





Foto Update Icon