Kamis, 16 Mei 2024

Kotoran Sapi Dikembangkan Jadi Biogas

- Sabtu, 25 Juli 2020 | 08:51 WIB

balpos.com, PENAJAM - Kotoran sapi selama ini hanya difungsikan menjadi pupuk tanaman. Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) akan mengembangkan kotoran sapi ternak menjadi biogas yang nantinya bisa dimanfaatkan untuk memasak dan penerangan lampu pemilik ternak sapi serta warga sekitarnya.

 Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Kesehatan Hewan Distan PPU Arief Murdiyatno mengatakan, pengembangan kotoran sapi ternak menjadi biogas bekerja sama dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kalimantan Timur (Kaltim). Tahun ini, PPU mendapatkan jatah delapan unit digester atau alat pengolahan kotoran ternak menjadi biogas melalui program Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kaltim.

“Itu program provinsi, salah satu daerah sasaran adalah PPU. Delapan digester itu akan bagi di Kecamatan Sepaku empat unit dan Babulu dan Penajam masing-masing dua unit,” kata Arief pada media ini, kemarin.

Digester biogas akan dipasang dalam waktu dekat. Arief menyatakan, tidak semua peternak sapi bisa mendapatkan bantuan pengolahan biogas. Karena ada beberapa syarat harus terpenuhi.

“Yang mendapatkan bantuan itu kalau pemeliharaannya sistem kandang, kandangnya pun harus semen. Karena yang dimanfaatkan untuk biogas adalah kotoran dan urine dan minimal empat sampai lima ekor sapi,” ujarnya.

Pengembangan kotoran ternak sapi menjadi biogas, kata Arief, untuk meningkatkan kesejahteraan peternak. Karena biogas ini bisa dimanfaatkan untuk memasak dan penerangan. “Kami terus menembangkan dari hulu hingga hilir. Hilirnya adalah kotoran ternak yang dimanfaatkan untuk energi,” tuturnya.

Empat sampai lima ekor sapi telah cukup untuk pengembangan biogas skala rumah tangga. Karena, setiap hari bisa menghasilkan kotoran 40 sampai 50 Kg. Hasil pengolahan itu bisa mencukupi kebutuhan gas sampai dua rumah tangga.

“Kotoran ternak tinggal dimasukkan dalam digester dan secara alamiah menghasilkan biogas. Ketika kandungan gasnya habis sisa kotoran padat dan cair itu bisa dijadikan pupuk,” tuturnya.

Arief menyatakan, pengembangan biogas dari kotoran ternak bukan program baru. Pemerintah daerah telah mengembangkan sejak 2006. “Dari 2006 kami sudah kembangkan biogas ini di seluruh kecamatan. Kalau tidak salah sudah ada 20 titik pengembangan kotoran ternak menjadi biogas di PPU,” tandasnya. (kad/ono)

Editor: Administrator

Terkini

NASIR Mendaftar ke Demokrat dan Gerindra

Rabu, 15 Mei 2024 | 13:20 WIB

Pilbup Paser Tanpa Calon Perseorangan

Selasa, 14 Mei 2024 | 15:00 WIB

BMKG Sebut Cuaca Panas Bukan karena Erupsi

Senin, 13 Mei 2024 | 16:10 WIB
X