CIANJUR, AYOBANDUNG.COM — Lilih (30) seorang tenaga kerja wanita (TKW) asal Kampung Rawagede, Desa Girimulya, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, saat ini sering berbicara dan tertawa sendiri sepulang dari Arab Saudi.
Diduga perempuan ini mengalami depresi, setelah lebih dari setahun bekerja di Arab Saudi. Keberangkatannya pun, berdasarkan informasi sementara, masih belum diketahui legalitasnya.
Lilih bekerja sebagai TKW di Arab Saudi demi membantu perekonomian keluarga, mengingat saat itu kondisi ekonominya sedang terpuruk.
“Anak saya sendiri yang memutuskan bekerja di luar negeri, katanya untuk membantu perekonomian keluarga,” kata Badrudin (55), ayah Lilih, saat memberi keterangan pada wartawan Ayobandung.com, Kamis (18/2/2021).
Sontak, Badrudin mempertanyakan nasib anaknya selama bekerja di Arab Saudi, karena sepulang jadi TKW ia mengalami gangguan mental.
"Sepulang dari Arab Saudi jadi depresi, padahal saat berangkat normal. Malah saat ini, ngobrol juga tidak nyambung. Saya mau minta tolong pada pemerintah, untuk bisa mengobati anak saya,” sedihnya.
Ketua DPC Astakira Pembaharuan Cianjur, Ali Hildan, menuturkan, sudah dipastikan Lilih berangkat ke Arab Saudi melalui jalur ilegal pada Desember 2019 lalu.
“Lilih bekerja selama 13 bulan sebagai pembantu rumah tangga, lanjut Ali, namun sayang setibanya di tanah air hanya membawa uang Rp240 ribu,” kata Ali.
Selain menelusuri kemana uang gaji bulanan, Ali menegaskan akan mencari penyebab Lilih mengalami depresi. “Kami sudah mendapat surat kuasa dari keluarga Lilih, kami akan telusuri semuanya,” tandasnya. (*)
