“Itulah partai kita, boleh berbeda pendapat, boleh mengkritik tidak ada masalah, tapi ketika keputusan sudah diambil, semua patuh, semua kompak,”
Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengingatkan kepada para kader partainya untuk percaya kepada pemimpin dan mempersilakan bagi mereka yang tak menaruh kepercayaan untuk mengundurkan diri.

“Ada satu pengalaman saya puluhan tahun di tentara, percayalah pada pimpinanmu, kalau kau tidak bisa percaya kepada pimpinan, kau berhenti mengundurkan diri, jangan mau dipimpin oleh orang yang kau tidak percaya, very simple, sangat sederhana,” kata Prabowo saat berpidato di acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-15 Partai Gerindra di Kantor DPP Gerindra, Jakarta Selatan, Senin.

Prabowo juga menyebut meski terdapat perbedaan pendapat, namun seyogianya para kader harus patuh atas keputusan yang telah ditetapkan partainya.

“Itulah partai kita, boleh berbeda pendapat, boleh mengkritik tidak ada masalah, tapi ketika keputusan sudah diambil, semua patuh, semua kompak,” ujarnya.

Menteri Pertahanan (Menhan) RI itu kemudian menganalogikan kepercayaan kepada pemimpin seperti hubungan antara nakhoda kapal ataupun pilot pesawat dengan penumpangnya.

“Kalau kau tidak percaya sama nahkoda, cepat lompat. Kalau kau naik pesawat percaya sama pilot sama co-pilot. Kalau kau tidak percaya, ngapain naik pesawat itu?” ucapnya.

Selain itu, lanjut dia, ketika penumpang telah menyerahkan kepercayaannya kepada pemimpin jangan lagi mengganggu kendali nahkoda atau pilot karena dapat membahayakan seluruh awak.

“Kau rongrong dari samping, kau ganggu dari kiri, dari kanan, itu namanya tidak baik dan tidak benar. Itu membahayakan seluruh yang di atas kapal,” tuturnya.

Ia menggarisbawahi pentingnya menaruh kepercayaan kepada pemimpin karena pemimpin yang sesungguhnya tidak mungkin akan berbuat yang tidak baik pula untuk pengikut-pengikutnya.

Untuk itu, Prabowo juga mengingatkan pentingnya para kader Partai Gerindra untuk mencerminkan politik yang tidak berkhianat dan menunjukkan sifat kesatria.

“Kita harus memberi contoh bahwa ikut politik bersama Gerindra itu adalah politik yang lurus, politik yang benar, politik yang tidak pernah mau berkhianat, tidak pernah mau menipu,” katanya.

Secara personal, ia pun menegaskan akan tetap memilih untuk tidak berbuat khianat, meski mengaku kerap mendapatkan pengkhianatan.

“Ada yang mengatakan Prabowo sering dibohongi, Prabowo sering dikhianati, tidak ada masalah, yang penting adalah Prabowo tidak bohong dan tidak berkhianat,” imbuhnya.

Prabowo juga mengingatkan para kader partainya untuk menjauhi politik yang penuh tipu muslihat dan suka mencela, sebaliknya mengejawantahkan politik yang benar, santun dan terhormat.

Misalnya, lanjut dia, senang melihat orang lain susah ataupun susah melihat orang lain senang, hingga menohok kawan sendiri. Ia mendorong agar para kader Partai Gerindra menjauhi sifat-sifat tidak baik yang tidak tepat bila terus dilanggengkan.

“Menggunting dalam lipatan. Musuh dalam selimut. Bayangkan, ini semua dari nenek moyang kita mengingatkan kita bahwa itu ada sifat-sifat semacam itu. Gerindra, tidak boleh. Gerindra, adalah kebangkitan baru Indonesia Raya,” kata Prabowo.

Sebelumnya, Prabowo Subianto tampak didampingi Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno berjalan menuju halaman depan Kantor DPP Partai Gerindra untuk memeriksa kegiatan donor darah dan pengobatan gratis bagi warga sekitar di stan Kesehatan Indonesia Raya (Kesira) dan memberi santunan secara simbolis kepada anak yatim di halaman Kantor DPP Gerindra

Menteri Pertahanan RI itu lalu berjalan bersama kader lain Partai Gerindra menuju aula lokasi peringatan HUT ke-15 Partai Gerindra dengan disambut dengan iring-iringan musik marching band. Acara dimulai dengan mengheningkan cipta dan menyanyikan Mars Partai Gerindra.

Tampak hadir pula dalam peringatan HUT ke-15 Partai Gerindra, antara lain Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani, hingga politikus Partai Gerindra sekaligus anggota DPR RI Fadli Zon.

Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2023