Academia.eduAcademia.edu
Cara menimbang Menggunakan Neraca Digital 11:32 Susilo tri atmojo No comments Neraca digital merupakan alat yang sering ada dalam laboratorium yang digunakan untuk menimbang bahan yang akan digunakan. Neraca digital berfungsi untuk membantu mengukur berat serta cara kalkulasi fecare otomatis harganya dengan harga dasar satuan banyak kurang. Cara kerja neraca digital hanya bisa mengeluarkan label, ada juga yang hanya timbul ditampilkan layar LCDnya (Mansur, 2010). Kita mengenal neraca digital sebagai alat ukur untuk satuan berat. Dibandingkan dengan neraca jaman dulu yang masih menggunakan neraca analog atau manual, neraca digital memiliki fungsi lebih sebagai alat ukur, diantaranya neraca digital lebih akurat, presisi, akuntable (bisa menyimpan hasil dari setiap penimbangan) (Timbangandigital, 2010). Menimbang benda adalah menimbang sesuatu yang tidak memerlukan tempat dan biasanya tidak dipergunakan pad reaksi kimia, seperti menimbang cawan, gelas kimia dan lain-lain. Menimbang zat adalah menimbang zat kimia yang dipergunakan untuk membuat larutan atau akan direaksikan. Untuk menimbang zat ini diperlukan tempat penimbangan yang dapat digunakan seperti gelas kimia, kaca arloji dan kertas timbang Menimbang zat dengan penimbangan selisih dilakukan jika zat yang ditimbang dikhawatirkan akan menempel pada tempat menimbang dan sukar untuk dibilas. Pada penimbangan selisih akan diperoleh berat zat yang masuk ke dalam tempat yang diinginkan bukan pada tempat menimbang. Dalam praktikum biologi neraca ini biasa digunakan untuk menimbang bahan-bahan yang dibutuhkan dalam jumlah yang sangat kecil. Beberapa praktikum yang sering memerlukan alat ini yaitu praktikum mikrobiologi dan kultur jaringan, dimana neraca ini digunakan untuk menimbang bahan yang akan digunakan untuk membuat media untuk bakteri, jamur ataupun untuk media tanam kultur jaringan. Selain itu dengan adanya tingkat ketelitian yang tinggi maka hal tersebut dapat meminimalkan kesalahan dalam pengambilan media yang dibutuhkan. Jumlah media yang tidak tepat dalam pembuatan media baik untuk kultur jaringan ataupun media bakteri tentunya akan berpengaruh terhadap konsentrasi zat dalam media. Hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya kekeliruan dalam hasil praktikum yang dilaksanakan. Gambar neraca digital Neraca Analitik Digital Neraca analitik digital merupakan salah satu neraca yang memiliki tingkat ketelitian tinggi, neraca ini mampu menimbang zat atau benda sampai batas 0,0001 g. Beberapa hal yang perlu diperhatikan bekerja dengan neraca ini adalah: • Neraca analitik digital adalah neraca yang sangat peka, karena itu bekerja dengan neraca ini harus secara halus dan hati-hati. • Sebelum mulai menimbang persiapkan semua alat bantu yang dibutuhkan dalam penimbangan • Langkah kerja penimbangan yang meliputi: a. Persiapan pendahuluan alat-alat penimbangan, siapkan alat dan zat yang akan ditimbang, sendok, kaca arloji dan kertas isap. b. pemeriksaan pendahuluan terhadap neraca meliputi: periksa kebersihan neraca (terutama piring-piring neraca), kedataran dan kesetimbangan neraca. c. penimbangan, dapat dilakukan setelah diperoleh keadaan setimbang pada neraca dan timbangan pada posisi nol, demikian pula setelah penimbangan selesai posisi timbangan dikembalikan seperti semula Kalibrasi a. Pengontrolan Neraca Digital Timbangan/Neraca dikontrol dengan menggunakan anak timbangan yang sudah terpasang atau dengan dua anak timbangan eksternal, misal 10 gr dan 100 gr. Timbangan/Neraca digital, harus menunggu 30 menit untuk mengatur temperatur. Jika menggunakan timbangan yang sangat sensitif, hanya dapat bekerja pada batas temperatur yang ditetapkan. Timbangan harus terhindar dari gerakan (angin) sebelum menimbang angka “nol” harus dicek dan jika perlu lakukan koreksi. Penyimpangan berat dicatat pada lembar/kartu kontrol, dimana pada lembar tersebut tercantum pula berapa kali timbangan harus dicek. Jika timbangan tidak dapat digunakan sama sekali maka timbangan harus diperbaiki oleh suatu agen (supplier). b. Penanganan Neraca Kedudukan timbangan harus diatur dengan sekrup dan harus tepat horizontal dengan “Spirit level (waterpass) sewaktu-waktu timbangan bergerak, oleh karena itu, harus dicek lagi. Jika menggunakan timbangan elektronik, harus menunggu 30 menit untuk mengatur temperatur. Jika menggunakan timbangan yang sangat sensitif, anda hanya dapat bekerja pada batas temperatur yang ditetapkan. Timbangan harus terhindar dari gerakan (angin) sebelum menimbang angka “nol” harus dicek dan jika perlu lakukan koreksi. Setiap orang yang menggunakan timbangan harus merawatnya, sehingga timbangan tetap bersih dan terawat dengan baik. Jika tidak, sipemakai harus melaporkan kepada manajer lab. timbangan harus dikunci jika anda meninggalkan ruang kerja. c.Kebersihan Neraca Kebersihan timbangan harus dicek setiap kali selesai digunakan, bagian dan menimbang harus dibersihkan dengan menggunakan sikat, kain halus atau kertas (tissue) dan membersihkan timbangan secara keseluruhan timbangan harus dimatikan, kemudian piringan (pan) timbangan dapat diangkat dan seluruh timbangan dapat dibersihkan dengan menggunakan pembersih seperti deterjen yang lunak, campurkan air dan etanol/alkohol. Sesudah dibersihkan timbangan dihidupkan dan setelah dipanaskan, cek kembali dengan menggunakan anak timbangan. Prosedur pengoperasian neraca analitik digital terdiri dari Berikut adalah prosedur yang harus diharus diketahui dan harus dilakukan dalam mengoprasikan neraca digital sebelum hingga setelah penimbangan: 1. Keadaan neraca harus siap pakai 2. Neraca harus bersih (terutama piring-piring neraca) 3. Anak timbangan dalam keadaan lengkap 4. Persiapan pendahuluan terhadap alat bantu penimbangan 5. Pemeriksaan kedataran neraca dan kesetimbangan neraca 6. Pekerjaan penimbangan dan perhitungan hasil penimbangan 7. Melaporkan hasil penimbangan 8. Mengembalikan neraca pada keadaan semula  Proses Pengukuran Secara umum proses menimbangan dengan neraca elektronik/digital adalah: 1. Pastikan bahwa timbangan sudah menyala. 2. Pastikan timbangan menunjukkan angka ”nol”( jika tidak perlu di koreksi). 3. Letakakan benda yang massanya akan diukur pada piringan tempat benda. 4. Baca skala yang tertera pada display digital sesuai skala satuan timbangan tersebut. 5. Untuk pengukuran yang sensitivitasnya tinggi perlu menunggu 30 menit, karena hanya dapat bekerja pada batas temperatur yang ditetapkan. Langkah kerja penimbangan dengan neraca analitik meliputi: 1. Persiapan alat bantu penimbangan Untuk menimbang zat padat diperlukan: • Kaca arloji yang kering dan bersih, digunakan untuk menampung kelebihan zat yang ditimbang, karena kelebihan zat tidak boleh dikembalikan ke botol zat. • Sendok (biasanya sendok plastik) • Kertas isap untuk memegang tempat menimbang pada saat memasukan/mengeluarkan alat timbang (dan zat) ke atau dari dalam neraca • Botol timbang sebagai tempat penimbangan • Zat yang akan ditimbang dan setelah penimbangan selesai, botol zat harus dikembalikan ke tempatnya 2. Pemeriksaan pendahuluan terhadap neraca adalah: • Pemeriksaan kebersihan neraca terutama piring-piring neraca dapat dibersihkan menggunakan sapu-sapu yang tersedia dalam neraca • Pemeriksaan kedataran neraca dilakukan dengan cara melihat water pass, dengan mengatur sekrup pada kaki neraca sehingga gelembung air di water pass tepat berada di tengah • Pemeriksaan kesetimbangan neraca yang dilakukan dengan membiarkan dahulu pointer bergoyang ke kiri dan ke kanan beberapa kali. Jika goyangan maksimum ke kiri dan ke kanan kira-kira sama jauh maka neraca dalam keadaan setimbang 3. Cara menggunakan neraca analitis • Nolkan terlebih dulu neraca tersebut • Letakkan zat yang akan ditimbang pada bagian timbangan • Baca nilai yang tertera pada layar monitor neraca • Setelah digunakan, nolkan kembali neraca tersebut Timbangan Analitik Timbangan analitik merupakan peralatan dalam prosedur analisis yang digunakan untuk penentuan bobot suatu bahan. Timbangan analitik berdasarkan ketelitiannya dibagi atas 1. Timbangan analitik, dengan ketelitian 0,1 mg 2. Timbangan semi mikro, dengan ketelitian 0,01 mg 3. Timbangan mikro, dengan ketelitian 0,001 mg 4. Timbangan ultra mikro, dengan ketelitian, 0,0001 mg Istilah dan Definisi : Bobot yang dapat diabaikan adalah ≤ 0,5 mg Bobot tetap adalah Bobot dengan beda penimbangan berturut t.l.d. 0,5 mg / g sisa yang ditimbang setelah zat dikeringkan / dipijarkan lagi 1 jam. Timbang Lebih kurang artinya toleransi ± 10% Timbang saksama artinya toleransi ± 0,1% =========================================== Contoh 1: Hasil penimbangan dengan timbangan analitik: 0,0102 g artinya 10,2 mg yang diperoleh dari penimbangan dengan timbangan dengan ketelitian 0,1 mg. Hasil penimbangan dengan timbangan semimikro: 0,01021 g artinya 10,21 mg yang diperoleh dari penimbangan dengan timbangan dengan ketelitian 0,01 mg. ============================================ Contoh 2: Timbang seksama 10 mg, maka boleh mempunyai selisih + 0,1% x 10 mg = 0,01 mg. artinya timbangan yang digunakan minimal adalah timbangan semimikro dengan ketelitian 0,01 mg. ============================================ Contoh 3: Timbang lebih kurang 10 mg, maka boleh mempunyai selisih + 10% x 10 mg = 1 mg, maka cukup menggunakan timbangan analitik dengan ketelitian 0,1 mg. ============================================= Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan timbangan adalah: 1. Jangan membebani timbangan di atas kapasitasnya. Misal timbangan dengan kapasitas maksimum 80 g, jangan dibebani melebihi kapasitasnya tersebut. 2. Sebelum digunakan timbangan analitik elektronik, sebaiknya dihidupkan untuk memanaskan perangkatnya minimal 15 menit. 3. Bahan yang akan ditimbang sebaiknya disesuaikan suhunya dengan lingkungan timbangan. Missal bahan dari mesin pendingin atau dari oven harus disesuaikan suhunya sampai suhu ruang timbang. 4. Timbangan diletakkan dalam ruangan bermeja anti getar dan rata serta mempunyai suhu dan kelembaban stabil. 5. Secara periodik timbangan harus dikalibrasi. Timbangan dikalibrasi dimaksudkan untuk mengetahui ketepatan dan keakuratan alat. Timbangan yang tidak dikalibrasi dapat mengakibatkan hasil pengukuran bias sehingga mengakibatkan terjadi kesalahan sistemik pada pengujian. Berikut adalah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi akurasi pada proses penimbangan mempergunakan Neraca Analitik: 1. Perbedaan Suhu Perbedaan suhu dapat mengakibatkan nilai penimbangan yang tidak konsisten. Untuk menaggulanginya, hanya menimbang obyek (sample) yang memiliki suhu yang sama dengan suhu sekitarnya. 2. Penyerapan / Penguapan Sample yang hidroskopis, reaktif dan mudah menguap, massanya tidak tetap, sehingga menyebabkan nilai penimbangan yang tidak stabil. Maka untuk menimbang sample sejenis ini harus mempergunakan wadah yang tertutup. 3. Aliran Udara Aliran udara berpengaruh terhadap permukaan timbangan dan mengakibatkan  penimbangan yang tidak stabil. Untuk menanggulanginya maka peletakan posisi timbangan harus menghindari aliran udara (termasuk AC / Fan), gunakan draft shield (pelindung udara) dengan pintu kecil, pergunakan platform timbangan yang kecil dan gunakan juga wadah yang kecil. 4. Fluktuasi Tekanan Fluktuasi tekanan menimbulkan aliran udara, biasanya disebabkan oleh AC atau pintu yang sering dibuka-tutup. Hindari Fluktuasi Tekanan yang berlebihan dengan menggunakan pintu geser. 5. Radiasi Panas Radiasi panas penguapan dapat menggangu keseimbangan di dalam timbangan dan mengakibatkan kesalahan pembacaan. Matahari adalah salah satu sumber panas sebagai penyebab masalah utama, kemudian lampu pijar dan bahkan panas dari tubuh operator timbangan juga dapat meradiasikan panas selama penimbangan berlangsung. Hindari sumber-sumber radiasi panas untuk kestabilan penimbangan. 6. Kemiringan Derajat kemiringan sebuah timbangan berpengaruh pada kepekaan timbangan. Pasanglah timbangan di meja yang datar dan stabil. Atur ketinggian kaki timbangan disesuikan dengan indikator gelembung air pada timbangan (bubble level), atau gunakan feature sensor kemiringan timbangan jika ada. 7. Getaran Getaran di tempat timbangan dipasang akan menyebabkan deviasi nilai pembacaan timbangan. Tempatkanlah timbangan pada lingkungan yang tenang, jika diperlukan gunakanlah meja timbang yang telah dirancang khusus.   8. Elektrostatis Berbagai wadah kaca (Borosilicate glass) dapat dengan mudah dimuati oleh gaya elektrostatis pada saat dipegang oleh tangan operator timbangan. Gunakanlah alat bantu untuk memindahkan wadah kaca tersebut. 9. Medan Magnet Gaya magnet dapat terbentuk diantara dua benda, bisa salah satu atau keduanya mengandung magnet. Hindarilah penggunaan benda logam atau besi yang mudah terpengaruh oleh magnet. 10.Air Bouyancy Sesuai dengan hokum Archimedes, bahwa udara yang dipindahkan oleh benda yang ditimbang juga memiliki berat yang mengurangi berat sebenarnya dari benda yang ditimbang. Kesalahan ini dapat dihilangkan jika kita menimbang di ruang hampa udara (biasanya dilakkan pada laboratorium massa). Kesalahan penimbangan kadang kala tidak dapat dihindari dan dapat dikurangi dengan beberapa usaha tersebut diatas. TUGAS MATA KULIAH TEKNIK LABORATORIUM (NERACA DIGITAL/ELEKTRONIK) Posted by animulyani09 | Filed under Uncategorized TUGAS MATA KULIAH TEKNIK LABORATORIUM (NERACA DIGITAL/ELEKTRONIK) Disusun Oleh: Ani Mulyani 108095000021 PROGRAM STUDI BIOLOGI FAKULTAS SAIN DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, massa sering diartikan sebagai berat, tetapi dalam tinjauan fisika kedua besaran tersebut berbeda. Massa tidak dipengaruhi gravitasi, sedangkan berat dipengaruhi oleh gravitasi. Fungsi dari neraca elektrik maupun bukan elektrik secara umum adalah sebagai alat pengukur massa. Kegunaan neraca ini tergantung dari skala dari neraca tersebut misal neraca/timbangan elektrik yang ada di pasar swalayan dengan yang di laboratorium tentu sensitivitas dan skala neracanya jauh berbeda. Untuk melakukan proses pengukuran massa/penimbangan suatu zat atau benda alangkah lebih baiknya kita juga mengetahui hal-hal yang beraitan dengan timbangan itu sendiri. Hal yang perlu diketahui diantaranya adalah cara kalibrasi, penanganan timbangan, kebersihan timbangan dan cara mengoprasikan timbangan tersebut. 1.2 Tujuan Adapun tujuan disusunnya tugas ini adalah untuk mengetahui salah satu instrument yang digunakan dalam praktikum biologi dalam hal ini adalah neraca anlisis digital dengan memaparkan segala hal yang terkait dengan alat tersebut mulai dari cara kalibrasi hingga proses penimbangan. BAB II ISI Neraca digital merupakan alat yang sering ada dalam laboratorium yang digunakan untuk menimbang bahan yang akan digunakan. Neraca digital berfungsi untuk membantu mengukur berat serta cara kalkulasi fecare otomatis harganya dengan harga dasar satuan banyak kurang. Cara kerja neraca digital hanya bisa mengeluarkan label, ada juga yang hanya timbul ditampilkan layar LCDnya (Mansur, 2010). Kita mengenal neraca digital sebagai alat ukur untuk satuan berat. Dibandingkan dengan neraca jaman dulu yang masih menggunakan neraca analog atau manual, neraca digital memiliki fungsi lebih sebagai alat ukur, diantaranya neraca digital lebih akurat, presisi, akuntable (bisa menyimpan hasil dari setiap penimbangan) (Timbangandigital, 2010). Menimbang benda adalah menimbang sesuatu yang tidak memerlukan tempat dan biasanya tidak dipergunakan pad reaksi kimia, seperti menimbang cawan, gelas kimia dan lain-lain. Menimbang zat adalah menimbang zat kimia yang dipergunakan untuk membuat larutan atau akan direaksikan. Untuk menimbang zat ini diperlukan tempat penimbangan yang dapat digunakan seperti gelas kimia, kaca arloji dan kertas timbang Menimbang zat dengan penimbangan selisih dilakukan jika zat yang ditimbang dikhawatirkan akan menempel pada tempat menimbang dan sukar untuk dibilas. Pada penimbangan selisih akan diperoleh berat zat yang masuk ke dalam tempat yang diinginkan bukan pada tempat menimbang. Dalam praktikum biologi neraca ini biasa digunakan untuk menimbang bahan-bahan yang dibutuhkan dalam jumlah yang sangat kecil. Beberapa praktikum yang sering memerlukan alat ini yaitu praktikum mikrobiologi dan kultur jaringan, dimana neraca ini digunakan untuk menimbang bahan yang akan digunakan untuk membuat media untuk bakteri, jamur ataupun untuk media tanam kultur jaringan. Selain itu dengan adanya tingkat ketelitian yang tinggi maka hal tersebut dapat meminimalkan kesalahan dalam pengambilan media yang dibutuhkan. Jumlah media yang tidak tepat dalam pembuatan media baik untuk kultur jaringan ataupun media bakteri tentunya akan berpengaruh terhadap konsentrasi zat dalam media. Hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya kekeliruan dalam hasil praktikum yang dilaksanakan. Gambar neraca digital 2.1 Neraca Analitik Digital Neraca analitik digital merupakan salah satu neraca yang memiliki tingkat ketelitian tinggi, neraca ini mampu menimbang zat atau benda sampai batas 0,0001 g. Beberapa hal yang perlu diperhatikan bekerja dengan neraca ini adalah: • Neraca analitik digital adalah neraca yang sangat peka, karena itu bekerja dengan neraca ini harus secara halus dan hati-hati. • Sebelum mulai menimbang persiapkan semua alat bantu yang dibutuhkan dalam penimbangan • Langkah kerja penimbangan yang meliputi: a. Persiapan pendahuluan alat-alat penimbangan, siapkan alat dan zat yang akan ditimbang, sendok, kaca arloji dan kertas isap. b. pemeriksaan pendahuluan terhadap neraca meliputi: periksa kebersihan neraca (terutama piring-piring neraca), kedataran dan kesetimbangan neraca. c. penimbangan, dapat dilakukan setelah diperoleh keadaan setimbang pada neraca dan timbangan pada posisi nol, demikian pula setelah penimbangan selesai posisi timbangan dikembalikan seperti semula 2.2 Kalibrasi a. Pengontrolan Neraca Digital Timbangan/Neraca dikontrol dengan menggunakan anak timbangan yang sudah terpasang atau dengan dua anak timbangan eksternal, misal 10 gr dan 100 gr. Timbangan/Neraca digital, harus menunggu 30 menit untuk mengatur temperatur. Jika menggunakan timbangan yang sangat sensitif, hanya dapat bekerja pada batas temperatur yang ditetapkan. Timbangan harus terhindar dari gerakan (angin) sebelum menimbang angka “nol” harus dicek dan jika perlu lakukan koreksi. Penyimpangan berat dicatat pada lembar/kartu kontrol, dimana pada lembar tersebut tercantum pula berapa kali timbangan harus dicek. Jika timbangan tidak dapat digunakan sama sekali maka timbangan harus diperbaiki oleh suatu agen (supplier). b. Penanganan Neraca Kedudukan timbangan harus diatur dengan sekrup dan harus tepat horizontal dengan “Spirit level (waterpass) sewaktu-waktu timbangan bergerak, oleh karena itu, harus dicek lagi. Jika menggunakan timbangan elektronik, harus menunggu 30 menit untuk mengatur temperatur. Jika menggunakan timbangan yang sangat sensitif, anda hanya dapat bekerja pada batas temperatur yang ditetapkan. Timbangan harus terhindar dari gerakan (angin) sebelum menimbang angka “nol” harus dicek dan jika perlu lakukan koreksi. Setiap orang yang menggunakan timbangan harus merawatnya, sehingga timbangan tetap bersih dan terawat dengan baik. Jika tidak, sipemakai harus melaporkan kepada manajer lab. timbangan harus dikunci jika anda meninggalkan ruang kerja. c.Kebersihan Neraca Kebersihan timbangan harus dicek setiap kali selesai digunakan, bagian dan menimbang harus dibersihkan dengan menggunakan sikat, kain halus atau kertas (tissue) dan membersihkan timbangan secara keseluruhan timbangan harus dimatikan, kemudian piringan (pan) timbangan dapat diangkat dan seluruh timbangan dapat dibersihkan dengan menggunakan pembersih seperti deterjen yang lunak, campurkan air dan etanol/alkohol. Sesudah dibersihkan timbangan dihidupkan dan setelah dipanaskan, cek kembali dengan menggunakan anak timbangan. 2.3 Prosedur pengoperasian neraca analitik digital terdiri dari Berikut adalah prosedur yang harus diharus diketahui dan harus dilakukan dalam mengoprasikan neraca digital sebelum hingga setelah penimbangan: 1. Keadaan neraca harus siap pakai 2. Neraca harus bersih (terutama piring-piring neraca) 3. Anak timbangan dalam keadaan lengkap 4. Persiapan pendahuluan terhadap alat bantu penimbangan 5. Pemeriksaan kedataran neraca dan kesetimbangan neraca 6. Pekerjaan penimbangan dan perhitungan hasil penimbangan 7. Melaporkan hasil penimbangan 8. Mengembalikan neraca pada keadaan semula 2.4 Proses Pengukuran Secara umum proses menimbangan dengan neraca elektronik/digital adalah: 1. Pastikan bahwa timbangan sudah menyala. 2. Pastikan timbangan menunjukkan angka ”nol”( jika tidak perlu di koreksi). 3. Letakakan benda yang massanya akan diukur pada piringan tempat benda. 4. Baca skala yang tertera pada display digital sesuai skala satuan timbangan tersebut. 5. Untuk pengukuran yang sensitivitasnya tinggi perlu menunggu 30 menit, karena hanya dapat bekerja pada batas temperatur yang ditetapkan. Langkah kerja penimbangan dengan neraca analitik meliputi: 1. Persiapan alat bantu penimbangan Untuk menimbang zat padat diperlukan: • Kaca arloji yang kering dan bersih, digunakan untuk menampung kelebihan zat yang ditimbang, karena kelebihan zat tidak boleh dikembalikan ke botol zat. • Sendok (biasanya sendok plastik) • Kertas isap untuk memegang tempat menimbang pada saat memasukan/mengeluarkan alat timbang (dan zat) ke atau dari dalam neraca • Botol timbang sebagai tempat penimbangan • Zat yang akan ditimbang dan setelah penimbangan selesai, botol zat harus dikembalikan ke tempatnya 2. Pemeriksaan pendahuluan terhadap neraca adalah: • Pemeriksaan kebersihan neraca terutama piring-piring neraca dapat dibersihkan menggunakan sapu-sapu yang tersedia dalam neraca • Pemeriksaan kedataran neraca dilakukan dengan cara melihat water pass, dengan mengatur sekrup pada kaki neraca sehingga gelembung air di water pass tepat berada di tengah • Pemeriksaan kesetimbangan neraca yang dilakukan dengan membiarkan dahulu pointer bergoyang ke kiri dan ke kanan beberapa kali. Jika goyangan maksimum ke kiri dan ke kanan kira-kira sama jauh maka neraca dalam keadaan setimbang 3. Cara menggunakan neraca analitis • Nolkan terlebih dulu neraca tersebut • Letakkan zat yang akan ditimbang pada bagian timbangan • Baca nilai yang tertera pada layar monitor neraca • Setelah digunakan, nolkan kembali neraca tersebut BAB III KESIMPULAN Berdasarkan pemaparan di atas tentang neraca digital mulai dari fungsi, kalibrasi hingga cara penggunaannya maka dapat disimpulkan bahwa : • Neraca digital merupakan alat laboratorium yang cukup penting untuk melakukan berbagai praktikum biologi terutama dalam pembuatan media tanam kultur jaringan dan mikrobiologi yang membutuhkan ketelitian yang tinggi. • Neraca digital memiliki tingkat ketelitian yang cukup tingga dan dapat menimbang zat atau benda sampai batas 0,0001 g. • Prosedur pengoprasian neraca digital sangat penting untuk diketahui dengan tujuan untuk meminimalisir/menghindarkan kesalahan dalam penimbangan. Cara Melarutkan Zat Padat ke Dalam Labu Ukur Alat-alat kimia yang dibutuhkan : Botol  timbang Corong panjang Labu ukur/labu erlenmeyer Kertas hisap Batang pengaduk Pipet tetes Langkah-langkah : Masukkan padatan yang hendak dilarutkan ke dalam botol timbang. Masukkan corong ke labu ukur, selipkan kertas hisap di batang corong. Angkat bersamaan botol timbang beserta tutupnya ke atas corong.  Lalu, ambil tutup botol timbangnya saja dan semprotkan dengan aquadest hingga bersih (tutup botol timbang sambil diputar-putar). Taruh batang pengaduk ke dalam botol timbang, alirkan aquadest ke batang pengaduk tersebut sampai setengahnya. Aduk-aduk dengan batang pengaduk, angkat bersamaan (botol timbang & batang pengaduk) ke atas corong. Tempelkan ujung batang pengaduk ke dinding corong. Tuang larutan yang berada di botol timbang. Jangan lupa ketika menuang, alirkan ke batang pengaduk. Lakukan langkah no. 6 berulang-ulang (minimal 3 atau 4 kali) hingga kamu benar-benar yakin bahwa tidak ada zat yang menempel di botol timbang tersebut. Bilas corong dengan aquadest (semprot dinding corong secara mengeliling). Begitu juga dengan batang corongnya. Lepaskan kertas hisap yang masih menyelip di batang corong, lalu semprotkan batang corongnya dengan aquadest (sambil diputar-putar) hingga bersih. Setelah itu letakkan corong dalam posisi tengkurap. Bersihkan mulut/batang labu ukur sampai bersih dengan aquadest (sambil diputar-putar). Isi labu ukur dengan aquadest hingga 1/2 cm sebelum garis tanda batas (semprot aquadest melewati dinding batang labu ukur). Lap dinding batang labu ukur dengan kertas hisap. Gunakan pipet tetes untuk mengambil dan menuangkan aquadest ke labu ukur hingga mencapai tepat di tanda batas labu ukur. Lakukan dengan hati-hati! Jangan sampai mengenai dinding batang labu ukur. Tutup labu ukur, angkat dan homogenkan (seperti menggunakan barble).