Academia.eduAcademia.edu
Tujuan Praktik Menyambungkan dua buah pelat logam atau lebih dengan bantuan nyala api tanpa bahan tambah. Menyambungkan dua buah pelat logam atau lebih dengan bantuan nyala api dengan bahan tambah. ( tembaga dll ). Teori Bahan “Las Oksi asetilin adalah pengelasan yang dilaksanakan dengan pencampuran 2 jenis gas sebagai pembentuk nyala api dan sebagai sumber panas. Dalam proses las gas ini, gas yang digunakan adalah campuran dari gas Oksigen(O2) dan gas lain sebagai gas bahan bakar (fuel gas). Gas bahan bakar yang paling popular dan paling banyak digunakan dibengkel-bengkel adalah gas Asetilen (dari kata ‘acetylene’, dan memiliki rumus kimia C2H2). Gas ini memiliki beberapa kelebihan dibandingkan gas bahan bakar lain. Kelebihan yang dimiliki gas Asetilen antara lain, menghasilkan temperature nyala api lebih tinggi dari gas bahan bakar lainya, baik bila dicampur dengan udara ataupun Oksigen. Bahan bakar gas pada las oksi asetilin pada umumnya yang sering dijumpai adalah Asetilin itu sendiri ( C2H2 ), propan serta oksigen.” ( Ansyori : 2011 ) Alat dan Bahan No. Nama Alat Fungsi 1. Tabung gas Untuk menampung gas atau gas cair dalam kondisi bertekanan. ( Umumnya terbuat dari baja ). 2. Katu tabung Pengatur keluarnya gas dari tabung. 3. Regulator Mengurangi atau menurunkan tekanan hingga mencapai tekanan kerja torch. 4. Selang gas Mengalirkan gas dari tabung menuju torch. 5. Torch Sebagai pencampur gas oksigen dan gas bahan bakar. Sebagai pembentuk nyala api di ujung nozzle. 6. Kaca mata hitam las Melindungi mata dari cahaya api pengelasan. 7. Apron Melindungi badan dari percikan api las. 8. Sepatu Kerja Melindungi kaki dari benda kerja yang jatuh 9. Sikat kawat Membersihkan rigi las dari terak halus 10. Palu terak Membersihkan rigi las dari terak kasar 11. Tang jepit Menjepit benda kerja las. 12. Meja las Tempat benda kerja yang akan di las. 13. Nozzle Cleaner Membersihkan nozzle apabila terdapat kotoran yang masuk. 14. Sarung tangan las Melindungi tangan dari panas dan percikan api las. Langkah Kerja No Kegiatan Langkah Kerja Alat 1. Persiapan Siapkan : Peralatan keselamatan kerja seperti baju praktikum yang telah terkancing rapih dan tidak ada bagian yang terurai, kaca mata las, sarung tangan dan pelindung kepala. Bahan yaitu Pelat baja ( 100 x 40 x 2 ) 5 buah yang telah ditandai garis untuk pembuatan masing – masing rigi las dengan panjang 100 mm. Kemudian diatandai dengan penitik untuk memperjelasnya. Peralatan las seperti yang tertera di atas dengan torch untuk ketebalan bahan 4 mm. Gambar Kerja dan alat – alat bantu seperti tang jepit dll. Mistar baja Tang jepit Dll. 2. Safety First Gunakan alat – alat keselamatan kerja. Kacamata las Sarung tangan Apron Pelindung kepala Baju kerja Sepatu safety 3. Mengatur tekanan Oksigen Lakukan pengaturan terhadap tabung oksigen pada tekanan 5 – 7 psi dengan cara membuka kran oksigen dan kran asetilin tetap tertutup, kemudian putar kran regulator oksigen sampai menunjukan tekanan kerja kemudian tutup lagi kran aksigen pada torch. Kunci tabung Torch Selang Las 4. Mengatur tekanan Asetilin Lakukan pengaturan terhadap gas asetilin pada tekanan 5 – 7 psi dengan membuka kran asetilin dan kran oksigen tertutup, kemudian putar kran tekanan asetilin sampai tekanan kerja dan tutup lagi kran asetilin pada torch. Torch Kunci tabung Selang Las 5. Menyalakan Api Buka kedua kran oksigen dan asetilin dengan kran asetilin sedikit lebih besar dari kran oksigen. 6. Mengatur nyala Api Atur nyala api gas sampai mendapatkan nyala api yang dibutuhkan untuk proses pengelasan yaitu nyala netral. Torch Korek Api 7. Mengatur posisi torch Pegang torch dengan tegak lurus 90° ke arah depan dan belakang, 60 - 70° ke arah kiri. Torch 8. Mengatur jarak inti api Lakukan pengaturan nyala inti api dengan benda kerja dengan jarak sekitar 2 – 3 mm. Torch 9. Membuat Rigi las lurus tanpa bahan tambah Lakukan pembuatan rigi las lurus pada benda kerja 1 yang telah ditandai dengan memanaskan benda kerja hingga mencair dan membentuk kontur las. Atur kontur las secara konsisten dengan gerakan memutar dan maju pada torch hingga ujung kiri benda kerja 1. Torch 10. Membuat rigi las lurus dengan menggunakan bahan tambah Lakukan pembuatan rigi las lurus dengan memanaskan benda kerja 2 hingga cair sehingga membentu kontur las kemudian atur kontur las secara konsisten dengan gerakan memutar dan maju pada torch dengan disentuhkan bahan tambah terhadap kontur las yang sedang mencair hingga ujung kiri benda kerja 2. Torch 11. Menyambung pelat 1 dengan sambungan “I” Rapatkan sisi benda kerja 1 dan benda kerja 2 dengan jarak sekitar 1 – 2 mm. Lakukan pengelasan titik terhadap kedua ujung sambungan benda kerja 1 dan 2. Lakukan pengelasan secara konsisten seperti pada langkah no 10 dengan menggunakan bahan tambah dan agak diberi penekanan ke bawah agar terjadi penetrasi. Torch 12. Sambungan “T” Posisikan benda kerja 3 dengan benda kerja 1,2 secara tegak lurus. Lakukan pengelasan pada salah satu sisi sudut tegak lurus antara benda kerja 1,2 dan 3. Lakukan pengelasan menyudut dengan bahan tambah seperti pada langkah no 10. Akan tetapi perhatikan pula agar kedua benda kerja 1,2 dan 3 telah meleleh permukaannya sebelum melakukan penarikan rigi las. Tang jepit 13. Mengelas sudut luar Posisikan benda kerja 4 pada benda kerja 3 yang telah terpasang dengan benda kerja 1dan 2 sehingga membentuk seperti atap dengan adanya sudut 90° ke kanan. Lakukan pengelasan titik pada sambungan benda kerja 4 dan 3. Lakukan pengelasan sudut luar dengan menggunakan bahan tambah seperti pada langkah no 10 secara konsisten hingga ujung sambungan. Tang jepit 14. Pembersihan terak benda kerja. Jepit benda las yang masih panas dengan tang jepit dan hilangkan terak ada rigi las dengan memukulnya serta bersihkan dengan sikat kawat. Sikat Kawat Tang Jepit Palu terak 15. Mematikan busur api Tutup keran asetilin Tutup keran oksigen 16. Mematikan pasokan gas Tutup kran asetilin dan oksigen pada regulator Buka kran asetilin dan oksigen pada torch sampai tekanan menunjukan nol. 17. Finishing Lakukan proses polishing dengan ampelas untuk menghaluskan rigi las dan menghilangkan karat serta kotoran. Ampelas no. 1000 18. Evaluasi Ukuran Lakukan proses pengukuran terhadap benda kerja apakah sesuai dengan gambar kerja atau tidak. Vernier Calliper Micrometer Bevel Protactor 19. Clean Up Lakukan pembersihan area kerja dari mulai lantai, kebersihan mesin dan alat. Juga sisa – sisa pengelasan. Gunakan majun untuk membersihkan oli ataupun kotoran pada tangan. Sapu. Kuas pembersih. Sikat Kawat. Majun. Air. Kesimpulan dan Saran Setelah kita selesai melakukan pekerjaan – pekerjaan di atas terdapat beberapa hal yang dapat dijadikan pembahasan yang dapat diantaranya : Faktor – Faktor yang mempengaruhi hasil pengelasan diantaranya adalah : Gerakan tangan yang konsisten. Nyala api yang sesuai ( nyala netral ). Tekanan gas yang sesuai. Faktor ekstern ( lingkungan tempat kerja dll ). Prinsip kerja Las asetilin adalah dengan menggunakan nyala api dari bahan bakar asetilin itu sendiri dan oksigen yang diatur dengan porsi dan tekanan tertentu. Keselamatan kerja pada pengelasan Las Asetilin harus selalu diperhatikan terutama pada mata. Harus selalu memakai kacamatan las. Penyebab sering terjadinya ledakan saat mengelas adalah karena nozzle pada torch kotor dan banyak kotoran. Saran dari penulis untuk proses kerja las asetilin ini adalah sebagai berikut: Perlu adanya pengawasan penuh terhadap mahasiswa oleh dosen pembimbing yang sedang praktikum las asetilin karena praktikum ini berhubugan langsung dengan gas yang mudah terbakar. Para Mahasiswa harus memperhatikan dengan seksama mengenai K – 3 di bengkel pengelasan. Alangkah baiknya untuk ruangan praktikum las tersebut memiliki akses yang dekat dengan jalan keluar dan pada ruang yang lebih luas agar apabila terjadi sesuatu, maka dapat segera mengevakuasi. Las Asetilin6