Universitas Airlangga Official Website

Potensi Industri Kreatif dalam Konvergensi Seni Pertunjukkan

Foto by Kover Magazine

Covid 19 yang berlangsung saat ini dan terjadi selama kurang lebih 3 tahun, telah membuat perubahan yang signifikan terhadap gagasan serta pola pikir masyarakat dalam bertahan hidup. Industri kreatif di Indonesia merupakan salah satu sektor yang menjadi tulang punggung acuan dalam mengembalikan dan meningkatkan ekonomi di Indonesia. Kegiatan dan upaya yang dilakukan masyarakat dalam menghadapi fenomena tersebut diantaranya dengan melakukan inovasi terhadap program industri kreatif. Hal ini bertujuan guna mempercepat pemulihan ekonomi kreatif di Indonesia dalam bidang industri. Seni pertunjukkan merupakan bagian dari sektor industri kreatif yang terdampak besar dalam perubahan pelaksanaanya di tengah pandemi yang terjadi. Masyarakat pekerja seni yang belum terbuka akan kemungkinan teknologi yang dibutuhkan sebagai sarana komunikasi selama masa pandemi, membuat sektor bagian seni ini menjadi lumpuh dan cenderung bergerak di tempat.

Senada dengan diatas, menurut Sony Sukmawan, Dkk (2020) memaparkan bahwa seni pertunjukkan adalah sebuah karya seni yang melibatkan antara aksi individu atau kelompok dengan waktu dan tempat tertentu. Hal ini menjelaskan bahwa kegiatan seni pertunjukkan yang ditampilkan tidak terlepas dengan adanya peran aktor seni, penonton, waktu yang konkret dan tempat pentas dalam pelaksanaanya. Secara khusus, seni pertunjukkan memiliki fungsi yang komunikatif karena dalam setiap kegiatan penampilannya, seni memerlukan mitra tutur yang akan merespon langsung terhadap pesan-pesan yang akan disampaikan. Selain fungsi komunikatif, seni pertunjukkan juga memiliki fungsi lainnya seperti ritual dan sosial yang menjadi syarat dalam keberlangsungan kegiatan seni di Indonesia.

Tulisan ini bertujuan untuk menemukan dan menjelaskan bahwa situasi pandemi yang terjadi di sektor industri kreatif dalam seni pertunjukkan, telah membentuk sebuah konvergensi digital tersendiri bagi para pelaku seni dalam menjaga eksistensi kegiatan yang dilakukan. Hal ini sesuai dan menyambung dengan adanya perubahan yang terjadi karena munculnya salah satu faktor resesi, yakni situasi bencana alam melalui pandemi Covid 19. Terkait dengan faktor ancaman resesi lainnya yang akan terjadi pada ekonomi Indonesia tahun 2023, penulis sampai saat ini belum menemukan ancaman berarti terhadap pengaruh yang signifikan dalam industri kreatif di Indonesia khususnya di bidang seni. Oleh karena itu pembahasan dalam artikel ini akan difokuskan kepada bentuk-bentuk hasil konvergensi yang terjadi dalam seni pertunjukkan, sekaligus merupakan potensi kemajuan dari sektor industri kreatif di Indonesia.

Seni pertunjukkan merupakan salah satu sektor yang berkembang seiring dengan polarisasi budaya berbasis teknologi saat ini, Munculnya pandemi Covid 19 menjadikan perubahan terhadap bentuk yang dimunculkan dalam menyajikan seni pertunjukkan. Hal ini terlihat dari semua kegiatan seni pertunjukkan yang awalnya ditampilkan langsung ke masyarakat melalui kegiatan kunjungan festival budaya dan pameran, kini harus beralih ke dalam seni pertunjukkan yang dikemas secara virtual karena terdampak pada pembatasan jumlah massa yang banyak. Kegiatan pembatasan tersebut membuat ekonomi kreatif masyarakat Indonesia semakin terpuruk dan melumpuhkan aktivitas para pekerja seni dalam menjalankan kegiatan industrinya. Sehingga dengan rentetan efek pandemi yang terjadi dewasa ini, memaksa setiap pelaku sektor industri kreatif dalam bidang seni melakukan pembauran terhadap teknologi melalui pemanfaatan platform pentas seni secara virtual.

Sejalan dengan diatas, ruang virtual menjadi momentum adanya perubahan pola terhadap pertunjukkan termasuk pada penyajian suara atau musik yang ditampilkan. Seni pertunjukkan pun harus bergerak dengan cepat melalui konvergensi media dalam memberikan penyajian audio visual yang dapat dinikmati dan dirasakan oleh penonton, dengan harapan seolah mereka dapat mengerti serta merasakan arti seni pertunjukkan yang ditampilkan tanpa harus bertemu langsung dalam kegiatan tersebut.

Masyarakat pekerja seni yang mengandalkan penghidupan dari pertunjukkan, melalui inovasi kreatifnya, berusaha untuk menjaga eksistensi kegiatan yang mereka lakukan dengan mempermudah akses penonton dalam menikmati hasil pentas seni yang ditampilkan. Berikut adalah beberapa produk platform spesifik media komunikasi yang dipakai para pekerja seni pertunjukkan sebagai upaya melanjutkan keberlangsungan aktivitasnya, diantaranya:

YouTube

Konvergensi digital dalam pertunjukan seni dapat juga dinikmati dengan akses internet di saluran aplikasi YouTube. Melalui media sosial, Youtube menjadi sebuah wadah bagi para pekerja seni yang efektif dan efisien dalam menampilkan pertunjukkan kepada penonton, sehingga platform media ini dianggap mampu memberikan insight arti kepada masyarakat umum. Seni pertunjukkan dalam platform ini juga dapat mempermudah penonton dalam mengakses kegiatan seni yang diberikan, baik secara live atau video rekaman yang diunggah oleh pekerja seni melalui saluran channel yang dimiliki. 

Zoom

Zoom menjadi salah satu platform yang digunakan pekerja seni pertunjukkan yang dapat diakses dan dilihat dengan waktu real time. Seni pertunjukkan yang direalisasikan melalui media ini membantu para penonton untuk merasakan pentas seni secara langsung dengan kondisi perasaan dan situasi yang sama tanpa harus bertatap muka dengan pekerja seni. Konvergensi dalam bentuk platform ini juga memberikan keberlangsungan ekonomi bagi para pekerja seni lainnya, karena membantu memberikan pertunjukkan secara berbayar kepada penikmat seni yang ingin menonton

Tik-Tok      

Platform Tik-Tok yang saat ini sedang digandrungi dan dimiliki oleh setiap lapisan masyarakat sebagai sarana media hiburan di masa pandemi, kini juga dijadikan sebagai sebuah peluang usaha bagi para pekerja seni dalam mengekspresikan sebuah pertunjukkan yang dapat dinikmati oleh penonton. Terlebih dengan konvergensi digital yang terjadi dengan hadirnya teknologi aplikasi Tik-Tok, kegiatan industri kreatif dapat dimonetisasi dengan adanya pemberian gift. Hal ini tentunya menjadi potensi besar yang dapat dikembangkan bagi para pelaku seni dalam memanfaatkan semaksimal mungkin aktivitas dalam era digitalisasi.

Implikasi terhadap konvergensi disubsektor seni pertunjukkan tentunya membawa dampak positif dan merupakan salah satu langkah yang tepat dalam menjaga eksistensi para pekerja seni untuk terus melakukan kegiatan aktivitasnya tanpa adanya pergeseran esensi dari seni pertunjukkan. Hal ini tentunya juga menjadi sebuah catatan untuk terus melakukan sebuah terobosan ide-ide selanjutnya sejalan dengan perkembangan media dan tren yang saat ini sedang dihadapi di masyarakat.

Penulis: Ade Yustirandy Putra (Mahasiswa S2 PSDM UNAIR)