image_pdf

Malang. Program studi Pendidikan Seni Tari dan Musik, Departemen Seni Desain, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang (UM) menggelar seni pertunjukan bertajuk “History of The Archipelago” yang bertujuan memperkenalkan cerita dari setiap tarian di berbagai daerah di Indonesia. Pagelaran seni ini dilaksanakan pada Rabu (25/05) secara luring di gedung Graha Cakrawala UM dengan tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19. 

Melibatkan mahasiswa prodi Pendidikan Seni Tari dan Musik angkatan 2019 dan 2020, pagelaran seni ini sekaligus juga merupakan kolaborasi dari ujian mata kuliah manajemen produksi dan  penyajian seni pertunjukan. Mahasiswa angkatan 2020 berperan sebagai panitia di belakang layar yang bertugas sebagai cameraman, penata artistik, penata cahaya, penata rias dan busana, dan mengurusi berbagai kebutuhan di balik layar pertunjukan. Sedangkan  mahasiswa angkatan 2019 berperan sebagai penyaji seperti menyanyi, menari, hingga memainkan alat musik.

Persiapan yang dibutuhkan untuk menyajikan pertunjukan seni yang apik ini kurang lebih selama 3 bulan sejak awal perkuliahan semester genap. Satu bulan pertama dilaksanakan tes untuk 4 kelompok atau repertoar tari yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali. Kemudian setelah menyelesaikan penyeleksian, terbentuklah formasi penyaji tari dari masing-masing daerah repertoar. Lalu seiring berjalannya waktu, wilayah Sumatera dan Indonesia Timur turut ditambahkan sebagai bagian dari mata kuliah tambahan asistensi mengajar untuk diimplementasikan dalam sebuah karya. Bulan-bulan selanjutnya diisi oleh latihan bersama baik dari segi tari maupun musiknya hingga hari pelaksanaan tiba.

Radika Amalia Setyaningrum, salah seorang mahasiswi prodi Pendidikan Seni Tari dan Musik UM dalam wawancara mengungkapkan kesan dan juga harapannya untuk pergelaran pertunjukan seni ini. Dia mengatakan bahwa para penampil sudah berusaha maksimal untuk mempersembahkan penampilan yang terbaik dan berharap agar ke depannya pandemi Covid-19 segera usai sehingga pergelaran tahun depan dapat dinikmati oleh penonton langsung di gedung pertunjukan dan tidak hanya melalui kanal YouTube saja. 

“Alhamdulillah rasanya sangat lega dan senang bisa memberikan penampilan karya yang terbaik menurut kami. Saya sendiri yakin dari enam kelompok dari daerah yang berbeda menunjukkan penampilan yang terbaik mewakili daerah masing-masing. Harapannya semoga kedepan kita semua lekas membaik dari pandemi Covid-19 ini, sehingga pagelaran seperti ini tidak hanya akan ditayangkan dan dinikmati melalui YouTube saja, tapi juga bisa disaksikan secara langsung oleh penonton,” ujar Radika.

Pewarta: Malichatus Sa’diyah (Internship Humas UM)