Share

Sejarah dan Arti Kata Enrekang, Wilayah dengan Hamparan Gunung Luas di Sulawesi Selatan

Cita Najma Zenitha, Jurnalis · Jum'at 19 Mei 2023 11:01 WIB
https: img.okezone.com content 2023 05 17 406 2815362 sejarah-dan-arti-kata-enrekang-wilayah-dengan-hamparan-gunung-luas-di-sulawesi-selatan-AYPbDfqnp1.JPG Kota Enrekang di Sulawesi Selatan (Foto: dok. Mukhlis Sabir)

KABUPATEN Enrekang merupakan wilayah di Sulawesi Selatan yang memiliki hamparan pegunungan luas.

Kabupaten dengan luas 1.786 km persegi memiliki populasi 225.172 jiwa. Peringatan hari jadi Bumi Massenrempulu ini jatuh pada tanggal 19 Februari 1960. Kepada daerah Kabupaten Enrekang pertama kali adalah Andi Babba Mangopo.

Nama Kabupaten Enrekang sendiri memiliki makna 'naik' atau 'memanjat'. Sesuai dengan topografi Kabupaten Enrekang yang didominasi sekitar 84,96 persen perbukitan, pegunungan, atau lembah.

Saat berkunjung ke Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan (Sulsel) pelancong akan mendapat banyak pegunungan indah. Salah satunya adalah Puncak Gunung Nona yang sangat terkenal karena bentuknya yang unik.

Infografis Enrekang

Puncak Gunung Nona menjadi salah satu wisata Kabupaten Enrekang tak tak boleh terlewat. Pesona alam Gunung Nona mampu mencuri hati siapa saja yang melihatnya.

Gunung Nona berada di atas ketinggian 1.157 meter diatas permukaan laut. Hingga saat ini kesakralan Puncak Gunung Nona masih terjaga.

Semula Kabupaten Enrekang bernama Endekang dan berjuluk Bumi Massenrempulu. Julukan Kabupaten Enrekan sebagai Bumi Massenrempulu berasal kesatuan Enrekang dengan Maiwa, Duri, dan Maroangin.

Tidak heran masyarakat Kabupaten Enrekang menggunakan bahasa dari tiga rumpun yang berbeda.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Enrekang juga mendapat julukan Bumi Massenrempulu karena berada di antara budaya Tana Toraja, Bugis, dan Bandat. Terdapat pula baju adat dan tarian khas Massenrempulu.

Selain dijuluki Massenrempulu, julukan Kabupaten Enrekang lainnya yaitu Kota Dangke. Pasalnya, kabupaten ini menjadi satu-satunya wilayah di Sulsel yang memproduksi Dangke atau produk keju lokal.

Dangke terbuat dari susu kerbau atau susu sapi yang proses pengolahannya masih secara tradisional. Keju tradisional khas Enrekang ini memiliki cita rasa gurih, legit, dengan aroma yang unik.

Infografis 10 Negara Pernah Ganti Nama

Orang Enrekang biasa mengkonsumsi dangke sebagai pengganti lauk. Tidak jarangnya juga mengkonsumsinya sebagai cemilan. Saat berkunjung ke Kabupaten Enrekang rasanya tidak afdol bila tidak mencicipi rasa keju tradisional ini.

Dangke menjadi makanan khas Enrekang sejak ratusan tahun lalu. Dahulu kala, makan ini hanya disajikan untuk keluarga kerajaan. Secara tidak langsung, Dangke sebagai makanan khas Enrekang merupakan makanan kasta tertinggi.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini