Di Sini Ada Kuburan 'Mayat Hidup', Berani Datang?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Di Sini Ada Kuburan 'Mayat Hidup', Berani Datang?

Putu Intan Raka Cinti - detikTravel
Jumat, 03 Jan 2020 22:01 WIB
Konon, mayat yang dikubur di pemakaman Okunoin tidak benar-benar mati. (Foto: iStock)
Jakarta - Sebuah areal pemakaman di Jepang bukan cuma jadi yang terluas di negeri Sakura. Konon, mayat yang dikubur di sana akan hidup kembali. Hii!

Jika traveler main ke Jepang, cobalah untuk berkunjung ke Gunung Koya, Prefektur Wakayama di selatan Osaka. Di sana ada pemakaman terluas di Jepang bernama Okunoin.

Dilansir dari Grapee dan berbagai sumber lain, kompleks pemakaman seluas dua kilometer ini memiliki 200 ribu kuburan. Menurut legenda, orang yang dikubur di sini tak sungguh-sungguh meninggal. Mereka hanya arwah yang tertidur dan menunggu untuk bangkit lagi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Sini Ada Kuburan Mayat Hidup, Berani Datang?Pemakaman Okunoin. (Foto: iStock)

Legenda ini dimulai dari kisah Kukai atau yang juga dikenal sebagai Kobo Daishi, seorang biksu dari era Heian (sekarang disebut Kyoto). Ia merupakan pendiri Shingon School of Buddhism di Jepang dan juga kuil di Gunung Koya.

Kukai sebenarnya merupakan keturunan keluarga kelas atas yang saat berusia sekitar 15 tahun memutuskan untuk mempelajari agama Buddha. Saat itu agama ini belum dikenal di Jepang. Kaisar Kammu yang menguasai Heian bahkan melarang penyebaran agama tersebut.

Kukai akhirnya pergi ke China untuk belajar tentang Buddhism dan menjadi murid dari biksu Huiguo. Ia mula belajar pada awal 805 dan rupanya tak membutuhkan waktu lama untuk dipercaya dapat membagikan pengetahuan dan kebijaksanaannya.


Pada tahun 806, Kukai kembali ke Jepang dan mulai menyebarkan agama Buddha dengan bentuk yang lebih spesifik disebut Shingonism. Setelah mendapatkan izin dari pengadilan kerajaan, ia akhirnya mendirikan kuil di Gunung Koya yang saat ini menjadi wilayah Okunoin.

Sebagai sosok yang religius, Kukai menghabiskan hidupnya dengan bermeditasi. Ia pun meninggal ketika sedang bermeditasi. Sesuai dengan permintaannya, ketika meninggal, ia menolak jasadnya untuk dikremasi tetapi ia ingin dimakamkan di puncak timur Gunung Koya.

Konon, setelah Kukai meninggal, para pengikut Shingon membuka makam Kukai dan terkejut karena tubuh Kukai masih utuh, terlihat sehat, dan rambutnya tumbuh panjang. Kejadian inilah yang akhirnya memunculkan legenda kalau Kukai tidak meninggal, melainkan dalam kondisi meditasi abadi untuk menunggu kedatangan Buddha di masa depan.


Selama berabad-abad, area di sekitar makam Kukai menjadi makam untuk para penganut Buddha Shingon dan para pengikut Kukai. Mereka percaya ketika Buddha datang, mereka juga akan bangkit dari kubur itu.

Selain jadi tempat sakral, pemakaman ini juga jadi destinasi turis. Para pengunjung bisa berdoa di Bodhisattva Jizo untuk mendoakan orang yang telah meninggal di sana dengan cara menyemprotkan air ke patung-patung.

Setelah melewati Jizo, pengunjung akan sampai di Jembatan Gobyobashi, dimana mereka harus membungkuk sebelum melewatinya menuju kompleks kuil. Saat masuk ke area tersebut, pengunjung tidak boleh membawa makanan, minuman, berfoto dan merekam video.

Di Sini Ada Kuburan Mayat Hidup, Berani Datang?Pemakaman Okunoin. Konon mayat yang dikubur di sini akan hidup lagi. (Foto: iStock)

Bagian utama dari kompleks pemakaman ini adalah Batu Miroku dan Aula Todoro. Menurut kepercayaan di sana, Batu Miroku bisa menunjukkan apakah jiwa seseorang baik atau buruk. Pengunjung dipersilakan untuk mengangkat batu tersebut hanya dengan satu tangan. Kalau batu itu terasa ringan berarti orang itu berjiwa baik sedangkan kalau terasa berat berarti orang itu berjiwa buruk.

Di sisi lain, Aula Todoro merupakan aula utama untuk berdoa di Okunoin. Di dalamnya ada lebih dari 10 ribu lentera yang disimpan secara turun temurun oleh para biksu di Koyasan. Di luar Aula Todoro terdapat makam Kukai. Setiap hari, biksu akan membawakan makanan ke makam itu. Di sini, pengunjung tidak diperkenankan untuk mendekat dan hanya diperbolehkan berdoa di luar makam.

Kompleks pemakaman Okunoin ditutup setiap pukul 5 sore setiap harinya. Para pengunjung juga bisa masuk ke pemakaman pada malam hari dengan mengikuti tur bersama pemandu. Berani datang?





Simak Video "Geger 9 Mayat Migran Afrika Ditemukan Membusuk Dalam Perahu di Brasil"
[Gambas:Video 20detik]
(krs/aff)