5 Alat Musik Sulawesi Selatan dan Cara Memainkannya

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

5 Alat Musik Sulawesi Selatan dan Cara Memainkannya

Tim Detikcom - detikTravel
Jumat, 31 Jul 2020 20:56 WIB
Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita bersama dengan Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos RI Harry Hikmat, Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani (baju merah) dan Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial Nurul Farijati (Jibab Pink) Membuka Camp Pelopor Perdamaian dalam rangka Kegiatan Harmoni Kebangsaan dengan tajuk Harmoni Indonesia Gelorakan Semangat Kebangsaan, 30 Oktober 2018 di Lapangan Desa Baloli Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.
Alam musik Sulawesi Selatan sering dipakai untuk mengiringi tari-tarian (dok. Kemensos)
Jakarta -

Alat musik dari Sulawesi Selatan masuk dalam kekayaan seni dan budaya dari kawasan yang beribu kota di Makassar itu. Alat-alat musik tradisional ini biasanya dipakai untuk mengiringi berbagai ritual adat dan tari-tarian.

Terdapat tiga suku bangsa besar yang berada di provinsi ini yakni Makassar, Bugis, dan Toraja. Beberapa alat musik dari suku-suku ini punya kemiripan satu sama lain dengan pengucapan yang mirip. Namun ada juga alat musik unik yang hanya dimiliki oleh salah satu suku saja.

Berikut beberapa alat musik Sulawesi Selatan:

1. Kesok-kesok

Kesok-kesok atau gesong kesong punya nama lain kerek-kerek gallang. Alat musik tradisional ini dimainkan dengan cara digesek. Kesok-kesok terbuat dari tempurung kelapa, kulit kambing, serta kayu. Hanya ada dua buah senar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alat geseknya bisa digunakan alat gesek biola bahkan bisa menggunakan alat gesek dari kawat biasa. Saat dimainkan kesok-kesok ditempatkan dalam posisi berdiri di lantai pertunjukan.

2. Gandrang

Terdapat tiga jenis gandrang yakni gandrang mangkasarak, gandrang pakarena, dan gandrang pamancak. Alat musik ini terbuat dari kayu nangka atau kayu cempaka. Pada bagian kayu yang berlubang kemudian ditutup dengan menggunakan potongan kulit kambing

ADVERTISEMENT

Gandrang mangkasarak disebut juga gandrang lompo karena bentuknya yang paling besar. Gandrang jenis ini ditabuh saat ada upacara adat penyucian dan pemberkatan benda-benda pusaka kerajaan yaitu kalompoang atau gaukang yang dikeramatkan. Karena selalu dipakai dalam upacara adat tersebut, maka gandrang mangkasarak dikenal pula dengan nama gandrang kalompoang dan gandrang gaukang.

Sementara gandrang pakarena dipakai untuk mengiringi tari-tarian tradisional, termasuk tari pakarena (tari kipas). Sementara gandrang akmancak merupakan yang paling kecil. Alat musik Sulawesi Selatan ini punya diameter 20-25 cm dan digunakan dalam pertunjukan seni bela diri Makassar yaitu akmancak.

3. Pa`pompang

Alat musik ini terdapat di suku Toraja. Terbuat dari bambu hampir mirip dengan angklung. Hanya saja terdapat perbedaan pada cara memainkan. Pa'pompang dimainkan dengan cara ditiup. Besar kecilnya bambu yang dipakai berpengaruh pada nada yang dihasilkan saat ditiup. Potongan bambu yang kecil akan menghasilkan nada tinggi dan sebaliknya.

Pa'pompang biasanya dimainkan secara berkelompok. Satu kelompok biasanya terdiri dari 25 orang atau lebih termasuk peniup suling. Traveler yang pernah berkunjung ke wilayah Tana Toraja pasti pernah menyaksikan kelompok musik Pa'pompang beraksi saat digelar upacara-upacara adat.

4. Puik-puik

Puik-puik terbuat dari kayu besi yang dibuat kerucut mirip terompet dan pada bagian pangkalnya terdapat pipa sebagai penghasil suara. Alat musik ini dimainkan dengan cara ditiup. Pangkal puik puik terbuat dari lempengan logam dan terdapat potongan daun lontar untuk ditiup.

5. Popondi atau Tolindo

Popondi berasal dari suku Toraja yang terbuat dari kayu, tempurung kelapa, dan satu senar. Alat musik Sulawesi Selatan ini berbentuk busur seperti tanduk kerbau atau tanduk sapi yang bertumpu pada sebuah tempurung kelapa.



Simak Video "Rindik, Alat Musik Tradisional Bambu Bali yang Masih Eksis"
[Gambas:Video 20detik]
(pal/erd)