Entertainment

Nostalgia Puisi WS Rendra di Hari Ibu: Koruptor Juga Punya Ibu

Selasa, 22 Desember 2020 - 19:07 | 176.28k
Almarhum Sastrawan kenamaan, W.S. Rendra. (FOTO: Wikipedia)
Almarhum Sastrawan kenamaan, W.S. Rendra. (FOTO: Wikipedia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Tepatnya di Pejambon, Jakarta Pusat, 23 Oktober 1977 silam, almarhum sastrawan kenamaan, WS Rendra menulis satu kuntum puisi berjudul ‘Sajak Ibunda’. Dalam puisi tersebut, laki-laki yang wafat pada 6 Agustus 2009 itu mengungkapkan, betapa ibu bagi anaknya adalah segalanya.

Kata Rendra, ibu adalah pelengkap sempurna kenduri besar kehidupan. Dengan mengingat ibu, lanjut ia, bisa melihat janji baik kehidupan. Mendengar suara ibu, akan percaya akan kebaikan manusia. Melihat foto ibu, mewarisi naluri kejadian alam semesta.

Selain itu, dalam puisi tersebut, sastrawan dengan nama lengkap Willibrordus Surendra Bawana Rendra itu mengatakan, semua manusia memiliki ibu.

Siapapun ia, bagaimanapun nasip dan baik buruknya manusia, pasti memiliki seoramng ibu. Bahkan koruptor sekalipun, dilahirkan oleh manusia bernama ibu.

"Maling juga punya ibu. Pembunuh punya ibu. Demikian pula koruptor, tiran, fasis, wartawan amplop, anggota parlemen yang dibeli, mereka pun punya ibu," tulis Rendra.

Begini bunyi puisi selengkapnya:

Mengenangkan ibu

adalah mengenangkan buah-buahan.

Istri adalah makanan utama.

Pacar adalah lauk-pauk.

Dan Ibu

adalah pelengkap sempurna

kenduri besar kehidupan.

Wajahnya adalah langit senja kala.

Keagungan hari yang telah merampungkan tugasnya.

Suaranya menjadi gema

dari bisikan hati nuraniku.

Mengingat ibu

aku melihat janji baik kehidupan.

Mendengar suara ibu,

aku percaya akan kebaikan manusia.

Melihat foto ibu,

aku mewarisi naluri kejadian alam semesta.

Berbicara dengan kamu, saudara-saudaraku,

aku pun ingat kamu juga punya ibu.

Aku jabat tanganmu,

aku peluk kamu di dalam persahabatan.

Kita tidak ingin saling menyakitkan hati,

agar kita tidak saling menghina ibu kita masing-masing

yang selalu, bagai bumi, air dan langit,

membela kita dengan kewajaran.

Maling juga punya ibu. Pembunuh punya ibu.

Demikian pula koruptor, tiran, fasis,

wartawan amplop, anggota parlemen yang dibeli,

mereka pun punya ibu.

Macam manakah ibu mereka?

Apakah ibu mereka bukan merpati di langit jiwa?

Apakah ibu mereka bukan pintu kepada alam?

Apakah sang anak akan berkata kepada ibunya:

"Ibu aku telah menjadi antek modal asing;

yang memproduksi barang-barang yang tidak mengatasi

kemelaratan rakyat,

lalu aku membeli gunung negara dengan harga murah,

sementara orang desa yang tanpa tanah

jumlahnya melimpah.

Kini aku kaya.

Dan lalu, ibu, untukmu aku beli juga gunung

bakal kuburanmu nanti."

Tidak. Ini bukan kalimat anak kepada ibunya.

Tetapi lalu bagaimana sang anak

akan menerangkan kepada ibunya

tentang kedudukannya sebagai

tiran, koruptor, hama hutan,

dan tikus sawah?

Apakah sang tiran akan menyebut dirinya

sebagai pemimpin revolusi?

Koruptor dan antek modal asing akan

menamakan dirinya sebagai pahlawan pembangunan?

Dan hama hutan serta tikus sawah akan

menganggap dirinya sebagai petani teladan?

Tetapi lalu bagaimana sinar pandang mata ibunya?

Mungkinkah seorang ibu akan berkata:

"Nak, jangan lupa bawa jaketmu.

Jagalah dadamu terhadap hawa malam.

Seorang wartawan memerlukan kekuatan badan.

O, ya, kalau nanti dapat amplop,

tolong belikan aku udang goreng."

Ibu, kini aku makin mengerti nilaimu.

Kamu adalah tugu kehidupanku,

yang tidak dibikin-bikin dan hambar seperti Monas dan Taman Mini.

Kamu adalah Indonesia Raya.

Kamu adalah hujan yang dilihat di desa.

Kamu adalah hutan di sekitar telaga.

Kamu adalah teratai kedamaian samadhi.

Kamu adalah kidung rakyat jelata.

Kamu adalah kiblat nurani di dalam kelakuanku.

Itulah puisi WS Rendra yang berjudul ‘Sajak Ibunda’ dan sangat relevan dikenang di momen Hari Ibu kali ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES