BANTEN | TD — Banten kembali kehilangan salah seorang tokohnya. Tokoh senior Mathla’ul Anwar K.H. M. Irsjad Djuwaeli meninggal dunia pada Rabu, 6 Januari 2020, di Rumah Sakit Umum Banten sekitar pukul 14.20 WIB.
Selain dikenal sebagai tokoh senior Mathla’ul Anwar, Irsjad Djuwaeli juga Ketua Umum Kelompok Kerja Pembentukan Provinsi Banten pada tahun 1999 dan Ketua Badan Koordinasi Pembentukan Provinsi Banten pada tahun 2000.
Suasana duka dan kehilangan juga dirasakan generasi muda Banten atas sosok yang juga dikenal sebagai pejuang pendidikan itu. Bersama K.H. Sadeli Karim, K.H. M. Irsjad Djuwaeli turut membidani lahirnya Universitas Mathla’ul Anwar (UNMA) di Pandeglang.
“Sebagai generasi muda di Mathla’ul Anwar tentu kami merasakan kehilangan tokoh yang selama ini banyak mengayomi dan memberikan motivasi terhadap kami semua,” ungkap Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Generasi Muda Mathla’ul Anwar Ahmad Nawawi dalam keterangan tertulisnya yang diterima TangerangDaily, Kamis (7/1/2021).
Nawawi menyatakan, konsistensi kiprah dan perjalanan K.H. Irsjad bersama Mathla’ul Anwar akan terus dikenang dan menjadi teladan bagi generasi selanjutnya.
“Semoga almarhum husnul khatimah dan keluarga yang ditinggalkan terus diberikan ketabahan,” tambahnya.
Nawawi melanjutkan, semasa hidupnya Irsjad Djuwaeli yang lahir di Pandeglang pada 12 Juli 1949 tersebut menjadi Sekjen Mathla’ul Anwar periode 1975 sampai 1991, Ketua Umum Forum Keluarga Besar Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI) Pusat periode 1982-1985, Ketua Umum Pengurus Besar Mathla’ul Anwar periode 1991-2010, dan Ketua Majelis Amanah Mathla’ul Anwar periode 2010-2020.
K.H. Irsjad juga pernah menjadi Penasehat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat periode 2000-2010 dan Ketua Departemen Keagamaan DPP Partai Golkar periode 2004-2009.
Kemudian, kiprahnya dalam pembentukan Provinsi Banten adalah sebagai Ketua Umum Kelompok Kerja Pembentukan Provinsi Banten di tahun 1999 dan Ketua Badan Koordinasi Pembentukan Provinsi Banten di tahun 2000.
K.H. Irsjad menyelesaikan pendidikan Sekolah Rakyat di Rangkasbitung pada 1961. Pada 1961-1964 belajar di Madrasah Pendidikan Guru Agama Mathla’ul Anwar Menes, dan pada 1964-1967 belajar di Madrasah Aliyah Mathla’ul Anwar Menes, Pandeglang.
Pada 1977 ia memperoleh gelar Sarjana Sosial Politik pada Jurusan Administrasi Negara Fakultas Sosial Politik Universitas Jayabaya Jakarta, dan pada 2003-2005 menyelesaikan Program Pascasarjana Magister Manajemen Jurusan Sumber Daya Manusia di Universitas Jayabaya Jakarta.
“Almarhum dikebumikan hari ini di pemakaman keluarga di Kampung Pajagan, Desa Sukaharja, Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak,” pungkasnya. (Red/Rom/ATM)
