Minggu, 05 Mei 2024


Aneka Rasa Keripik Pisang Raja Nangka ala Sutrisno  

17 Agu 2021, 19:40 WIBEditor : Yulianto

Sutrisno memproduksi kripik pisang raja nangka | Sumber Foto:Soleman

TABLOIDSINARTANI.COM, Malang---Pisang merupakan tanaman buah yang sangat sering dijumpai dan juga disukai banyak orang. Jenis pisang yang biasanya langsung dimakan tanpa harus diolah terlebih dahulu adalah pisang raja.

Warna daging buah pisang ini kuning muda dan rasanya cukup manis. Daya simpan pisang jenis ini apabila disimpan pada suhu kamar bisa mencapai 7 hari. Dengan warnanya yang kuning saat masak, pisang ini memberikan daya tarik bagi orang yang melihat.

Dari berbagai jenis, pisang raja nangka adalah jenis yang sering diremehkan petani, sehingga jarang dibudidayakan. Pisang ini termasuk jenis pisang besar dengan tinggi tanaman mencapai 3,5 meter. Jika pertumbuhannya baik, maka dalam satu tandan, sisirnya bisa mencapai 7-8 dengan berat sekitar 17-18 kg/tandan.

Pisang raja nangka menjadi salah satu jenis pisang yang biasa diolah menjadi keripik pisang, gorengan dan sebagainya. Ciri khasnya terutama adalah setelah digoreng rasanya agak sedikit asam.

Ismida Atmaja Sutrisno warga Kota Lawang Jawa Timur ini menjadi salah satu yang memproduksi keripik pisang raja nangka. Bahkan usahanya tersebut sudah dimulai sejak  tahun 2015. “Awalnya ada permintaan pasar dari teman yang minta produk keripik, setelah  saya buatkan contoh, ternyata tertarik,” ujarnya.

Sutrisno kemudian melanjutkan memproduksi lebih serius. Kini, selain menyuplai rekanannya, ia juga mengembangkan ke pasar lain dengan merk sendiri. Bahan bakunya didapatkan dari petani di daerahnya. “Saya mendapatkan pisang dari tengkulak dengan tingkat kematangannya masak pohon sekitar 1 bulan. Harganya sekitar Rp 30-45 ribu untuk setiap tandannya,” tuturnya.

Menurut Sutrisno, tekniknya membuatnya masih menggunakan cara tradisional dengan digoreng menggunakan wajan, belum menggunakan peralatan modern. Cara membuat keripik dimulai dari membersihkan pisang terlebih dahulu. Untuk pemilihan pisangnya harus yang mentah.

Dikatakan, pisang yang sudah dikupas dimasukkan ke dalam air supaya tidak coklat, setelah itu ditiriskan. Kemudian baru digoreng. Lamanya waktu menggoreng pisang segar menjadi kripik sekitar 16 menit.

“Sesudah ditiriskan disimpan dulu sampai memenuhi berapa kilo yang kita inginkan. Setelah itu beri bumbu, tergantung rasa-rasa yang diinginkan konsumen, ada yang pedas, manis, kemudian langsung dikemas,” tuturnya.

Sutrisno mengaku dirinya belum mencoba produk olahan pisang yang lain. Pasalnya saat ini permintaan pasar masih keripik pisang raja. Saat ini ia memproduksi sebanyak 30 kg per hari. Harganya Rp 55 ribu/kg. Sedangkan yang kemasan 325 gram dijual dengan harga Rp 20 ribu. Untuk kemasan yang kecil 125 gram seharga Rp 10 ribu.

Reporter : Soleman
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018