Mengenal Peran Bakteri Baik Atau Probiotik dalam Tubuh untuk Menangani COVID-19

Dalam menangani COVID-19, rupanya bakteri baik atau yang juga disebut probiotik memiliki peran tersendiri. Apa itu?

Penulis: Akira Tandika | Editor: eben haezer
titiknol
Ilustrasi bakteri baik dalam tubuh manusia 

SURYAWIKI, SURABAYA - Dalam menangani COVID-19, rupanya bakteri baik atau yang juga disebut probiotik memiliki peran tersendiri.

Hal tersebut dijelaskan oleh dr Fanny Imanuddin M Biomed (AAM) dan RA Adaninggar dr SpPD dalam sesi Instagram live pada akun @hi_drfan beberapa waktu lalu.

Probiotik secara alami dapat memproduksi nutrisi di tubuh manusia. Bahkan, sejak lahir pun manusia telah memiliki probiotik secara alami. Namun baru bisa stabil setelah melebihi usia satu tahun.

"Probiotik ini yang akan membantu manusia menjaga nutrisi dan imun mereka. Hanya saja, probiotik jarang mendapat perhatian, sehingga ketika ada virus yang terlalu kuat, biasanya imun yang kalah dan mengakibatkan kita jatuh sakit atau terinfeksi," terang dr Fanny mengawali sesi live tersebut.

Selain asupan nutrisi, masyarakat tentu harus tetap menerapkan protokol kesehatan dan berolahraga secara rutin.

dr Fanny melanjutkan, meski saat ini telah ada vaksin sebagai upaya pencegahan COVID-19, masyarakat tetap tidak boleh abai dan tetap menjalankan protokol kesehatan, memberi asupan makanan yang baik pada tubuh, berolahraga dan lain sebagainya.

Menurut dr Fanny, ada empat hal utama yang bisa dilakukan untuk menjaga imun tubuh agar tetap fit di masa yang tidak menentu seperti sekarang ini.

"Pertama, mengubah lifestyle dengan memperhatikan asupan makanan atau nutrisi. Kedua, rutin berolahraga minimal 30 menit sehari. Ketiga, mengatur emosi agar tidak mudah stress. Keempat tentu dengan istirahat cukup," jelas dr Fanny.

Sementara itu, untuk mengetahui jumlah probiotik dalam tubuh, tidak bisa dinilai melalui alat kedokteran. Karena hingga saat ini, belum ada inovasi kesehatan yang dapat melihat jumlah probiotik dalam tubuh.

"Biasanya akan muncul gangguan di pencernaan seperti, kembung, diare, dan beberapa lainnya. Itu menjadi salah satu ciri yang paling jelas saat saluran pencernaan kita lebih banyak dihuni oleh bakteri jahat," papar RA Adaninggar.

Perempuan yang akrab disapa dr Ning itu mengatakan, lebih mudah mengukur bakteri baik dalam tubuh lewat gejala symptomatic.

Sumber Probiotik

dr Fanny menerangkan, sumber probiotik bisa didapatkan dari bahan-bahan alami yang melalui proses fermentasi. Bahan-bahan ini bahkan bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari seperti, tempe, yogurt, kimchi, kefir, dan lain sebagainya.

"Semakin lama melalui proses fermentasi, biasanya juga memiliki jumlah bakteri baik makin banyak," imbuhnya.

Pada kondisi khusus, lanjut dr Fanny, masyarakat juga bisa mengonsumsi probiotik life dengan tingkat yang lebih tinggi seperti fermentasi teh atau kombucha, dan suplemen.

BERITATERKAIT
Ikuti kami di
1069 articles 182 0
Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

BERITA TERKINI

© 2024 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved