Menjijikan

---

---

Sumber

PEMBERIAN label atau nama secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap sebuah persepsi (pandangan). Kerena nama bisa jadi bagian dari doa. Kalau ingin anaknya menjadi orang yang saleh/salehah, maka berikanlah namanya dengan nama-nama yang baik. Semisal Abdullah, Abdulrahman, Abdurrahhim dan Muhammad.

Bahkan, agama sendiri melarang untuk memberikan nama atau julukan bagi hal-hal yang baik dengan julukan yang baruk. Temasuk dalam pemberian nama bagi seseorang, harus dengan nama-nama yang baik.

Begitu juga dengan julukannya. Misalnya memanggil orang dengan julukan “hitam, hidung unta” atau julukan-julukan buruk lainnya. Tentu hal itu sangat dilarang oleh agama.

Lantas bagaimana kalau itu memang hal-hal yang tidak baik/buruk? Bila itu memang hal-hal yang tidak baik, maka harus juga diberikan dengan julukan-julukan yang tidak baik juga. Misalnya untuk orang yang tidak berpendidikan dengan julukan “orang jahil”. Atau untuk orang yang tidak berbakti kepada orang tua dengan julukan “anak durhaka”.

Julukan-julukan yang buruk tersebut diharapkan akan memberikan dampak yang positif bagi yang dijuluki tersebut, untuk memperbaikinya ke depan. Orang yang telah dijuluki “jahil”, maka lewat julukan tersebut menjadi bagian dari ganjaran sosial agar mau memperbaiki kualitas keilmuannya. Begitu juga untuk anak yang durhaka.

Jadi, bagi komunitas liwat atau homo. Jangan pernah berikan julukan untuk mereka dengan kata-kata indah, seperti yang dipopulerkan oleh anak-anak kids zaman now. Tapi sebutkanlah untuk mereka dengan julukan-julukan yang buruk, biar sesuai dengan kejijikan seperti perbuatannya. Bukankah julukan tersebut sudah diabadikan oleh para pendahulu yaitu; golongan homo, liwat dan kaum sodom.

---

---