Simon Santoso Bertekad Selesaikan 'PR'-nya

Simon Santoso Bertekad Selesaikan 'PR'-nya

- Sport
Selasa, 13 Agu 2013 17:55 WIB
detiksport/Rengga Sancaya
Jakarta - Pebulutangkis tunggal putra Indonesia Simon Santoso punya pekerjaan rumah yang serius setelah dirinya tampil mengecewakan di Kejuaraan Dunia di China minggu lalu.

Di ajang tersebut Simon langsung tersingkir di pertandingan pertamanya. Ia dikalahkan pemain Taiwan, Jen Hao Hsu, dalam laga tiga set, 21-11 14-21 20-22.

Kekalahan tersebut membuat pemain 28 tahun itu diperkirakan bakal mendapat "tekanan" lebih besar dari pelatnas Cipayung. Sebabnya, ketua Bidang Pembinaan dan Pengembangan Prestasi PBSI, Rexy Mainaky, telah menilai performanya tak kunjung membaik sejak awal tahun ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Simon belum juga menunjukkan prestasi optimal sejak pulih dari gondongan. Sebaliknya dia malah cedera pinggang pada H-1 Indonesia Terbuka Juni lalu. Imbasnya sangat signifikan, ranking Simon terjun bebas dari 10 besar melorot ke urutan ke-48. Ia juga hanya mencapai babak ketiga Australia Terbuka awal April lalu, dan terhenti di babak perempat final Selandia Baru Terbuka.

"Ya saya pikir banyak yang harus ditambah dari segi fisik, kekuatan juga untuk mental bertandingnya, soalnya sudah lama tidak main juga," kata Simon tak lama setelah rombongan tim Indonesia tiba di bandara Soekarno-Hatta dari Guangzhou, Senin (12/8) malam.

Selain faktor dirinya, Simon juga menilai tantangan lain datang dari luar.

"Untuk saat ini peta kekuatan masing-masing negara sudah lebih merata. Yang kedua, pemain mudanya juga sekarang sudah lebih maju. Istilahnya, banyak juga muncul pemain tunggal yang bagus seperti China dan Denmark," ucapnya.

Namun, ia tak ingin menjadikan hal itu sebagai ancaman. "Yang penting harus bisa bermain lebih cepat lagi. Ke depan saya ingin bisa meraih prestasi lagi. Tapi belum tahu ikut turnamen mana lagi," sebutnya.


(mcy/a2s)