TEMPO.CO, Jakarta - Edensor, buku ketiga dari tetralogi Laskar Pelangi karya Andrea Hirata kembali diangkat ke layar kaca. Ada yang berbeda dalam pembuatan film ketiga ini. Jika dua film sebelumnya, Laskar Pelangi dan Sang Pemimpi, digarap oleh Riri Riza sebagai sutradara, dalam film ini, Benny Setiawan dipercaya menjadi sutradara untuk sekuel yang diberi judul Laskar Pelangi 2: Edensor.
"Terus terang saya merasa cukup berat, merasa tertantang. Tapi saya tahu pemilihan saya pasti sudah matang. Saya sangat hargai karya Riri dan Mira, mengesankan buat Saya," kata Benny, sutradara Edensor, ketika ditemui di Menara BTN, Harmoni, Jakarta, Senin, 11 November 2013.
Baca Juga:
Benny mengatakan karyanya tentu akan berbeda dibandingkan dengan dua film sebelumnya yang digarap Riri. "Seperti Bang Andrea bilang, film dan novel beda. Gitu juga antara sutradara. Mungkin ada pertimbangan sendiri, ingin film dengan ciri khas saya," ujar sutradara film Madre ini.
Setiap sutradara memiliki kejeniusan masing masing. Dan di Edensor, penonton akan disuguhkan oleh kemampuan Benny mengolah kehidupan Ikal selama berada di Paris, Prancis. Meski meneruskan karya yang sebelumnya dibangun oleh Riri Riza, Benny tidak sempat berkomunikasi dengan Riri. "Bukan karena tidak menghormati, tapi memang ini lepas dari Laskar Pelangi," Benny mengungkapkan.
Andrea pun memberikan otoritas kebebasan pada Benny untuk berkarya. Andrea justru penasaran ingin melihat seperti apakah terjemahan yang ditangkap oleh Benny dari karya tulisnya. "Bagaimana sineas akan menerjemahkannya, saya harus respek, itu otoritas yang dimiliki para pembuat film. Maka, kalau di Laskar Pelangi dan Sang Pemimpi kita lihat kejeniusan Mira dan Riri, di sini kita lihat itu dari sisi Mas Benny," ujar Andrea Hirata sebagai penulis buku tetralogi Laskar Pelangi.
NANDA HADIYANTI
Berita Lain:
Laba Perusahaan Pembiayaan Melambat
Target Ekspor Mebel dan Kerajinan Naik 7 Persen
PKS Minta Marzuki Ungkap Penerima Suap Gedung DPR
Didi Petet: 'Awal Semula' Sangat Noah