RMOL.Indonesia kalah cantik dari Angola. Fakta ini datang dari kontes Miss Universe 2011 yang digelar di Brazil baru-baru ini. Miss Angola Leila Lopes mampu meraih mahkota wanita tercantik sejagat. Sementara Putri Indonesia Nadine Alexandra harus puas gagal ke babak 16 besar. Catatan ini menggenapi kegagalan Indonesia bicara banyak di setiap ajang Miss Universe. Sebuah kesialan, faktor warna kulit atau karena buruknya persiapan? Berikut tanggapan beberapa seleb kepada Rakyat Merdeka di berbagai kesempatan.
Tika Putri, Harus Mewakili Perempuan Indonesia
Tika Putri menganggap gagal lolosnya Nadine ke babak 16 besar Miss Universe karena kurang bisa menampilkan sisi ke-Indonesiaan dalam dirinya. Baik dalam pembawaan maupun pengetahuan tentang segala hal berbau Indonesia.
“Tidak memperlihatkan karakter. Tidak menggambarkan dia sebagai orang Indonesia. Sekarang yang menang kan Miss Angola. Dan emang seperti itu lah dari Angola,†kata Tika.
Karena itu lah, Putri Indonesia yang nantinya mengikuti Miss Universe agar bisa mewakili perempuan Indonesia. Baik dari penampilan maupun dari sisi pengetahuan tentang kebudayaan Indonesia.
“Beberapa tahun ini yang terpilih jadi Putri Indonesia kan biasanya berdarah Eropa atau Indo. Ke depan saya harap bisa terlihat seperti Indonesia dengan warna kulit yang terlihat dari Asia. Trully Indonesian looking,†harap pemain film Ketika Cinta Bertasbih ini.
Putri Indonesia yang berkulit khas Asia menurut dia juga bisa menentukan penilaian juri Miss Universe. Terlihat sepele memang, tapi untuk personalitas dan karakter sebuah negara, warna kulit juga diperhitungkan meski bukan penilaian utama.
“Orang juga akan mengenal, memang seperti itu lah Indonesia. Perempuan di sini juga akan merasa lebih nyaman,†ujarnya.
Meski kontestan Indonesia belum bisa masuk lima besar, mojang Bandung ini berharap Indonesia tidak bosan mengirim wakil untuk berpartisipasi dalam kontes adu kecantikan itu. Menurut dia, selain sebagai tempat promo Indonesia ke dunia, juga bisa menghidupkan industri kreatif dalam negeri.
“Peserta yang tampil di Miss Universe kan memerlukan busana. Nah, kalau ada yang ikut kan industri kreatif kita juga berjalan. Bagaimana cara buat busana yang unsur budayanya terasa,†ucapnya.
Olivia Jensen, Gali Lagi Wawasan Dunia
Olivia Jensen memaklumi kegaÂgalan kontestan Indonesia di ajang Miss Universe. Menurutnya, perÂsaingan dalam ajang pemilihan terÂsebut sangat ketat.
“Bagi saya wajar lah, apalagi dalam kontes seperti ini. PersainganÂnya ketat, pasti ada yang menang dan ada yang kalah,†ujar Olivia
Kenyataan itu harusnya merangÂsang setiap perwakilan dari IndoÂnesia untuk banyak belajar, khuÂsusÂnya mengenai wawasan dunia.
“Kontestan-kontestan dari IndoÂnesia harus banyak belajar latihan lagi, menggali wawasan secara duÂnia, dan mempelajari segala hal agar lebih siap lagi,†imbuhnya.
Bintang Bukan Cinta Biasa ini menyarankan agar Yayasan Putri InÂdonesia lebih mempersiapkan diri sebelum mengirim kandidatnya untuk ikuti ajang Miss Universe.
“Jika wawasannya nggak bisa berkembang, sebaiknya tidak usah ikut aja. Mungkin mereka juga harus lebih lama lagi latihannya, karena mereka terlalu cepat diterjunkan ke ajang dunia. Menurut aku, Indonesia belum kompetitif untuk ajang miss dunia,†tegasnya.
Kepada Nadine Alexandra, Olivia meminta kegagalan di Miss Universe jangan jadi penghalang karier. Kegagalan justru jadi pelecut seÂmangat untuk lebih lagi menekuni sesuatu
“Berhenti saling menyalahkan. Support buat dia, jangan menyerah. Walaupun nggak menang, bisa membawa nama bangsa,†tutup artis kelahiran Denmark ini.
Jessica Iskandar, Faktor Usia Bukan Masalah
Faktor usia dan kematangan ditengarai jadi penyebab kegagalan Nadine AlexanÂdra di Miss Universe 2011. Namun, tidak bagi Jessica Iskandar. Dia bilang, usia buÂkan halangan untuk sukses di suatu kontes interÂnasional.
“Sebenarnya aku nggak berani menilai kegagalan dan kekurangannya. Meski usiaÂnya muda tapi dia sudah cukup matang buat bersaing. Aku saja nggak bisa seÂpertinya,†jelasnya.
Apa pun hasilnya, Jessica yakin Nadine telah memberikan yang terbaik dalam setiap sesi mulai perkenalan sampai tanya jawab. Lagipula, Jessica pernah nervous daÂlam kompetisi model. Ini situasi yang kuÂrang lebih sama dialami oleh Nadine di Brazil.
“Ikut kontes model itu nggak segamÂpang orang kira lho,†tandasnya,
Secara khusus, bintang Dealova ini memuji tubuh seksi Nadine yang dibalut swimsuit saat sesi preliminary judging.
“Aku terkesima tubuh indah Nadine. Dia bawa inspirasi banget bagi aku. Bikin tubuh seksi tidak harus dengan cara sulit. Selain diet dengan makan makanan menÂtah, minum jamu tradisional juga efektif,†tuturnya.
Mahasiswi Desain Interior Universitas Trisakti ini pun mengajak masyarakat tidak mencemooh Nadine. Alasannya, Nadine sudah mengenalkan kekayaan nuÂsantara seperti kain batik dan Reog PonoÂrogo kepada dunia dalam Miss Universe 2011.
“Meskipun tidak menang, ia mampu memperkenalkan Indonesia kepada lebih 1 miliar pemirsa televisi di seluruh dunia,†ucap Jessica.
Venna Melinda, Ada Faktor X Selera Juri
Venna Melinda merasa Nadine Alexandra tidak gagal total dalam Miss Universe 2011. Menurut Putri Indonesia 1994 itu, dalam setiap penyelenggaraan kontes selalu ada faktor x yang tidak bisa diprediksi. Faktor x tersebut adalah selera juri.
“Masuk 16 besar ada faktor x yang tak bisa ditebak, selera juri pada saat penyelenggaraan dan itu selalu berubah tiap tahun,†kata Venna.
Artis senior yang pindah haluan jadi politisi Demokrat itu optimistis InÂdonesia ke depan bisa banyak bicara dalam kontes wanita terÂcantik sejagat.
“Sekarang ada dua orang peserta dari Asia yang bisa masuk lima besar. Dari China dan Filipina. Itu seÂharusnya jadi motivasi kita ke depan. Bahwa tidak ada Asia dikesamÂpingkan dan yang menang selalu dari Amerika Latin. Jangan dianggap kegagalan,†kata Venna yang pernah jadi pengamat di ajang Miss Universe 1994 di Manila.
Untuk bisa berprestasi di ajang Miss Universe itu, perempuan asal Surabaya, Jawa Timur ini meminta dukungan masyarakat.
“ Pemberangkatan Putri IndoÂnesia ke ajang Miss Universe selalu dinilai sebagai unjuk sensuaÂlitas, padahal tidak seperti itu,†tutupnya. [rm]
Populer
Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46
Senin, 20 Mei 2024 | 22:19
Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05
Rabu, 22 Mei 2024 | 13:49
Kamis, 23 Mei 2024 | 18:03
Senin, 20 Mei 2024 | 15:17
Kamis, 23 Mei 2024 | 06:48
UPDATE
Selasa, 28 Mei 2024 | 17:59
Selasa, 28 Mei 2024 | 17:50
Selasa, 28 Mei 2024 | 17:50
Selasa, 28 Mei 2024 | 17:40
Selasa, 28 Mei 2024 | 17:33
Selasa, 28 Mei 2024 | 17:30
Selasa, 28 Mei 2024 | 17:21
Selasa, 28 Mei 2024 | 17:20
Selasa, 28 Mei 2024 | 17:17
Selasa, 28 Mei 2024 | 17:08