Rabu 22 Nov 2023 07:42 WIB

Tersambar Petir, Lereng Gunung Panderman Kota Batu Alami Kebakaran

Luasan hutan yang terbakar masih dalam pendataan Perhutani KPH Malang.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Kebakaran yang terjadi di lereng Gunung Panderman Kota Batu, Malang.
Foto: Dokumen
Kebakaran yang terjadi di lereng Gunung Panderman Kota Batu, Malang.

REPUBLIKA.CO.ID,  MALANG -- Kebakaran lahan dan hutan (karhutla) kembali terjadi di wilayah Jawa Timur (Jatim). Kali ini peristiwa tersebut terjadi di Kota Batu.

Berdasarkan data Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu, laporan kejadian kebakaran mulai diterima pada Selasa (21/11/2023) sekitar pukul 15.30 WIB. Detail lokasi terjadinya kebakaran ini berada di petak 227 RPH Oro-Oro Ombo, lereng Gunung Panderman.

Menurut Pusdalops BPBD Kota Batu, kebakaran ini terjadi sebagai akibat aktivitas sambaran petir yang mengenai pohon di lereng Gunung Panderman. Hal ini kemudian merembet hingga ke puncak Panderman dengan vegetasi pohon cemara dan alang-alang.

Akibat kejadian ini, sejumlah vegetasi di lokasi ikut terbakar. Namun, untuk luasan hutan yang terbakar masih dalam pendataan Perhutani KPH Malang. Meskipun demikian, BPBD Kota Batu memastikan tidak ada korban luka dan jiwa dalam kejadian ini.

Adapun upaya yang telah dilakukan BPBD Kota Batu setelah menerima laporan tersebut antara lain kaji cepat dan pemadaman secara manual. Kemudian melakukan pembuatan sekat bakar dan koordinasi dengan pihak terkait. Hingga Selasa (21/11/2023) pukul 20.20 WIB diketahui api di lereng Gunung Panderman belum padam.

Setidaknya terdapat beberapa pihak yang terlibat dalam proses pemadaman api. Mereka antara lain BPBD Kota Batu, Perhutani KPH Malang, Babinsa Oro- Oro Ombo dan Bhabinkamtibmas Oro-Oro Ombo. Lalu Agen Informasi Bencana Provinsi Jatim, LMDH, relawan BPBD Kota Batu, dan warga.

Pada kesempatan sama, BPBD Kota Batu pun mengimbau masyarakat agar tidak membakar serasah "Atau sisa tanaman di area lahan yang kering," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement