KOMPAS.com - Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat terletak di Jalan Dipati Ukur No 48, Kota Bandung, Jawa Barat.
Tepatnya, Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat berhadapan dengan Gedung Sate dan membelakangi Gunung Tangkuban Parahu.
Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat merupakan bangunaan yang berisikan peninggalan sejarah dan ceritanya, khususnya yang terjadi di wilayah Jawa Barat.
Berikut ini adalah daya tarik, harga tiket, dan jam buka.
Pada tahun 2012, Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat masih disebut ruang pamer. Karena untuk disebut museum, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi.
Baru pada tahun 2018, ruang pamer itu disebut museum sejalan dengan bertambahnya koleksi.
Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat memiliki literasi perjuangan pada zaman kerajaan, pahlawan pendidikan, dan politikus yang terdapat di Jawa Barat.
Tersedia juga sejarah singkat dan bendera setiap kabupetan/kota dan foto-foto bangunan heritage yang kebanyakan terdapat di Kota Bandung.
Baca juga: Museum Sonobudoyo: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka
Ada diorama yang menceritakan berbagai peristiwa sejarah, di antaranya Perundingan Linggarjati, Bandung Lautan Api, Long Mach Siliwangi, Konfrensi Asia Afrika, Operasi Pagar Betis, Perjuangan Sultan Agung Tirtayasa, maupun partisipasi rakyat dalamm pembangunan Jalan Sumedang.
Beberapa benda-benda peninggalan sejarah dipamerkan di museum ini, benda-benda tersebut peningalan Raden Ayu Lasminingrat, Dewi Sartika, Inggit Ganarsih, RE Martadinata, IR Juanda, Otto Iskandar Dinata, dan Mak Eroh.
Sejumlah benda-benda peninggalan zaman penjajahan juga dipamerkan di museum ini, seperti helm baja, senjata, teropong, golok, peswat telepon, topi laken, tombak, koper besi, keris, samurai, katana, dan pistol VOC.
Koleksi benda-benda museum kebanyakan adalah hibah dari keluarga pejuang.
Museum juga dilengkapi dengan ruang audiovisual dalam koleksi terbatas dan perpustakaan.
Fasilitas museum didukung dengan adanya halaman yang luas, mushola, dan toilet untuk pengunjung.
Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat berdiri di atas lahan seluas sekitar 72.040 meter persegi dengan luas bangunan kurang lebih 2.143 meter persegi.
Pembangunan museum memakan waktu selama empat tahun mulai dari peletakkan batu pertama.
Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat diresmikan oleh Raden Nana Nuriana, Gubernur Jawa Barat, pada tanggal 23 Agustus 1995.
Bangunan museum merupakan karya arsitek Slamet Wirasonjaya dan Sunaryo, seorang seniman.
Monumen berbentuk lingkaran dengan diameter 45 meter, sebanyak 17 anak tangga, dan terdapat delapan pilar.
Angka-angka tersebut merujuk pada hari Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.
Pada bagian atas museum terdapat lima buah tugu yang melambangkan simbol dasar negara Indonesia, yaitu Pancasila.
Baca juga: Museum Ranggawarsita: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka
Tinggi tugu adalah 17 meter sebagai lambang tanggal hari Kemerdekaan Indonesia.
Tugu berbentuk bambu yang merupakan simbol orang Bandung. Sejak zaman dahulu, masyarakat bandung telah berkaitan dengan bambu.
Bentuk tugu yang mirip bambu runcing ini untuk mengingatkan senjatan perang yang digunakan rakyat Indonesia zaman dahulu adalah bambu runcing.
Bambu juga digunakan masyarakat Jawa Barat untuk berbagai keperluan, seperti memutus ari-ari maupun untuk menyunat anak laki-laki.
Kemudian pada samping dinding monumen terdapat relief yang menceritakan sejarah perjuangan rakyat Jawa Barat, mulai dari masa kerajaan, pergerakan, kemerdekaan, dan mempertahankan kemerdekaan dari Balanda, Inggris, dan Jepang.
Untuk menikmati peningalan dan cerita sejarah di Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat, pengunjung tidak dikenakan tiket masuk.
Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat mulai buka pada pukul 08.00-16.00 WIB setiap hari Senin hingga Jumat. Pada hari Sabtu hingga Minggu, museum tutup.
Sumber:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.