KOMPAS.com - Coban Rondo terletak di Desa Pandesari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Coban Rondo berarti coban artinya air terjun dan rono artinya janda.
Tempat wisata yang berada di kawasan Perhutani itu merupakan menjadi wisata yang digemari masyarakat.
Banyak wisatawan datang ke tempat ini, baik masyarakat setempat, dari luar kota, maupun wisatawan mancanegara.
Coban Rondo memiliki ketinggian sekitar 84 meter. Sedangkan, lokasi air terjun berada pada ketinggian 1.134 meter di atas permukaan laut.
Udara di sekitar sejuk dan tempat yang sesuai untuk liburan.
Baca juga: Taman Labirin Coban Rondo: Harga Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik
Pada musim penghujan, debit air terjun dapat mencapai 150 liter per detik, sedangkan pada musim kemarau dabit air terjun sekitar 90 liter meter per detik.
Dengan air terjun yang cukup tinggi, pengunjung yang mendekati air terjun akan terkena titik-titik air yang diterbangkan angin. Semakin dekat air terjun, pakaian akan semakin basah.
Selain melihat panorama air terjun yang turun dari tebing, pengelola juga menyediakan sejumlah fasilitas wisata, seperti camping ground, tempat pemancingan, jogging track, penginapan, lintasan sepeda gunung, mengitari labirin, maupun persemian tanaman hutan.
Lokasi wisata ini masih ditambah dengan sejumlah wahana permainan.
Coban Rondo juga memiliki wahana wisata yang menarik pengunjung. Untuk menikmati wahana wisata ini, pengunjung akan dikenakan biaya tambahan.
Berikut ini sejumlah wahana yang dapat dinikmati pengunjung dan biaya permainan.
Offroad Jeep
Berkuda/delman
Panahan
Schooter
Baca juga: Sulitnya Mencari Air Mancur di Taman Coban Rondo, Ada yang Pernah Berhasil?
Flaying Fox
ATV
Konon, nama Coban Rondo diambil dari kisah Dewi Anjarwati dari Gunung Kawi yang menikah dengan Raden Baron Kusuma dari Gunung Anjasmoro
Legenda Coban Rondo berawal dari pernikahan Dewi Anjarwati dengan Raden baron Kusuma.
Setelah 36 hari menikah, Dewi Anjarwati mengajak suaminya untuk berkunjung ke keluarga suaminya di Gunung Anjasmoro.
Mendengar rencana tersebut, orang tua Dewi Anjarwati melarang, karena menurut keyakinan orang Jawa, pernikahan mereka baru berjalan 35 hari.
Namun karena Dewi Anjarwati bersikeras, maka sepasang pengantin baru itu nekat pergi ke Gunung Anjasmoro.
Di tengah perjalanan, keduanya dihadang oleh laki-laki bernama Joko Lelono.
Rupanya, Joko tertarik dengan Dewi Anjarwati. Akhirnya, ia berkelahi dengan Raden Baron Kusuma untuk memperebutkan wanita idamannya.
Akhirnya, kedua pria itu meninggal dalam pertarungan.
Sebelumnya, Raden Baron Kusuma sempat meminta Punakawan yang turut dalam perjalanan itu untuk menyembunyikan Dewi Anjarwati di dekat coban (air terjun).
Karena, Raden Baron Kusuma meninggal dunia, maka Dewi Anjarwati menjadi janda di lokasi itu.
Baca juga: Sulitnya Mencari Air Mancur di Taman Coban Rondo, Ada yang Pernah Berhasil?
Dari cerita ini, tempat Dewi Anjarwati menunggu Raden Baron Kusuma disebut sebagai Coban Rondo.
Harga tiket masuk Coban Rondo sebesar Rp 35.000 pada weekdays dan Rp 40.000 pada weekend.
Jam buka Coban Rondo mulai pukul 08.00 sampai 17.00 WIB.
Jarak tempuh Coban Rondo dari Kota Malang sekitar 30,0 Km dengan waktu tempuh sekitar satu jam.
Perjalanan akan melalui Jl MT Haryono, Jl Raya Tlogomas, Jl Mojorejo, Jl Sultan Agung, Jl Suropati, Jl Trunojoyo, dan Coban Rondo.
Jika perjalanan dimulai dari Kota Surabaya, maka jarak tempuh ke Coban Rondo sekitar 116,8 Km dengan waktu tempuh sekitar 2,15 jam.
Perjalanan dari Kota Surabaya dapat melalui Surabaya-Kabupaten Malang-Landungsari-Pujon.
Baca juga: Legenda Dewi Anjarwati di Coban Rondo
Perjalanan juga dapat melalui Tol Pandaan-Malang, Gerbang Tol Singosari, Jl Perusahaan Raya, Jl Raya Giripurno, Jl Trunojoyo, Jl Coban Rondo, dan Coban Rondo
Sumber:
Instagram @cobanrondomalang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.