Jumat, 10 Mei 2024

Peringatan Tsunami Jepang Dicabut, Bada Meteorologi Setempat Ingatkan Potensi Gempa Susulan hingga 3 Hari ke Depan

- Selasa, 2 Januari 2024 | 17:24 WIB
Sebuah jalan dan rumah yang rusak akibat gempa bumi di Wajima, Prefektur Ishikawa.  (JPG/Yomiuri Shimbun)
Sebuah jalan dan rumah yang rusak akibat gempa bumi di Wajima, Prefektur Ishikawa. (JPG/Yomiuri Shimbun)

RADARSOLO.COM - Badan Meteorologi Jepang telah resmi mencabut peringatan tsunami pada Selasa (2/1) pukul 10 pagi waktu setempat atau pukul 08.00 WIB.  

Sebelumnya, peringatan tsunami dikeluarkan menyusul gempa bumi berkekuatan 7,6 yang terjadi di wilayah Noto, Prefektur Ishikawa, Jepang pada Senin (1/1).

Dilaporkan, tsunami dengan ketinggian 20 cm hingga 1,20 meter terjadi di sejumlah wilayah di Jepang, kemarin.

Baca Juga: Angka Kejahatan dan Lakalantas di Karanganyar Meningkat

Dilansir dari JawaPos.com, Badan Meteorologi Jepang mencabut peringatan tsunami setelah memastikan bahwa gelombang tsunami tidak akan meluas.

Observasi terus dilakukan terhadap perubahan kenampakan muka air laut di sepanjang perairan.

Meski peringatan tsunami telah dicabut, para pemancing dan nelayan tetap diminta waspada untuk tidak melakukan aktivitas di sekitar wilayah pantai dan laut.

Baca Juga: Dinkes Karanganyar: HIV/AIDS Renggut 228 Orang, Akumulasi hingga 2023

Apalagi, Pelabuhan Wajima di wilayah Noto yang menjadi titik episentrum gempa, tercatat mengalami gelombang tsunami setinggi 1,2 meter pada Selasa (2/1) pukul 02.33 dini hari waktu setempat.

Di sisi lain, rilis Badan Meteorologi Jepang juga menyatakan, potensi gempa susulan yangmasih akan terjadi dalam beberapa hari ke depan. Khsusunya di sekitar wilayah Noto, Prefektur Ishikawa, Jepang.

"Berdasarkan kejadian sebelumnya, ada peluang sebesar 10 hingga 20 persen untuk terjadi gempa susulan dengan skala yang serupa dalam 2 atau 3 hari ke depan,” tulis Badan Meteorologi Jepang.

Baca Juga: Berpacu dengan Waktu Menuju Lokasi Kebakaran, Armada Damkar Boyolali Terguling di Pertigaan Ngangkruk, 3 Personel Terluka

Disebutkan, aktivitas kegempaan di wilayah tersebut terus meningkat selama 3 tahun terakhir.

Dalam laporan tersebut, JMA juga mengatakan bahwa guncangan gempa yang terjadi pada 1 Januari 2024 itu sangat keras sehingga dapat dirasakan di wilayah lain.

Halaman:

Editor: Syahaamah Fikria

Sumber: jawapos.com

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X