RADARSOLO.COM - Landak mini atau yang dikenal dengan pigmy hedgehog banyak disuka anak-anak hingga orang desa. Hewan pengerat yang tersebar di Eropa, Afrika, dan Asia ini akan melipat tubuhnya menjadi seperti bola saat berinteraksi dengan pemiliknya.
Pemilik toko hewan peliharaan di Pasar Depok Solo Sherly Oksaini menungkapkan, landak mini masih banyak dicari. "Ukurannya paling besar hanya setangkup tangan orang dewasa. Jadi tidak butuh tempat luas untuk dipelihara. Lucu, banyak yang suka,” ujarnya akhir pekan kemarin.
Mengubah bentuknya menjadi seperti bola merupakan bentuk pertahanan diri si landak. Hingga terlihat seperti bola duri. "Walau punya duri, tapi tidak berbahaya. Memang kali pertama dipegang seperti tertusuk, tapi tidak yang sampai bisa membuat berdarah (membuat si pemilik terluka, Red). Jadi aman kalau dipelihara anak-anak," ungkap dia.
Dalam memelihara landak mini, yang utama adalah memahami cara yang baik saat berinteraksi. Landak mini bisa menjadi sangat familier dengan pemilik jika diperlakukan dengan baik. Hindari memegang landak mini dari sisi atas karena bisa membuatnya takut.
Satwa mungil ini senang bermain air, karena itu, cara terbaik memandikan landak mini adalah membiarkannya berenang di dalam wadah untuk beberapa waktu. Sebaiknya, air mandi menggunakan air hangat.
"Air hangat ditaruh di ember, lalu landak mininya dimasukkan ke dalam ember. Nanti dia akan berenang sendiri. Kalau mau pakai air keran (suhu normal, Red) juga bisa, tapi jangan terlalu lama karena bisa kedinginan. Setelah mandi, wajib dikeringkan dengan handuk atau bisa pakai pengering rambut," beber Sherly.
Tidak ada syarat khusus untuk jenis kandang. Namun sebaiknya dilengkapi serbuk kayu sebagai alasnya untuk menjaga kandang tetap kering dan mengurangi bau kotoran landak mini.
Pemilihan pakan, landak mini bisa diberikan makanan kucing atau pelet ikan. Tambahkan pakan berprotein tinggi. Seperti ulat hongkong atau ulat jerman saat memasuki masa kawin.
Soal harga, landak mini dibanderil Rp 100 ribu – Rp 150 ribu per ekor. Sebelumnya tembus Rp 600 ribu per ekor. Turunnya harga tersebut karena sudah banyak yang membudidayakan. (ves/wa/dam)
