Minggu, 5 Mei 2024

Lestari lewat Tari Kreasi Majapahitan

- Minggu, 7 November 2021 | 10:40 WIB
lestari-lewat-tari-kreasi-majapahitan
lestari-lewat-tari-kreasi-majapahitan

Semarak seni tari kreasi di tingkat sekolah menengah pertama (SMP) memberi harapan akan masa depan kesenian tradisional di Kota Mojokerto. Pendidikan secara berjenjang tersebut menjadi satu dari sekian upaya pelestarian budaya bernuansa Majapahit.


Pengembangan tari kreasi itu sudah berjalan setahun terakhir. Setiap SMP negeri didorong untuk menciptakan tari kreasinya masing-masing. ’’Kita wajibkan setiap sekolah punya tiga jenis tari kreasi,’’ kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Amin Wachid, kemarin. Amin menyebut, langkah ini merupakan upaya pemajuan seni tradisi.


Menurutnya, pembelajaran tari yang berlangsung di tingkat sekolah selama ini perlu ditingkatkan. Upaya untuk menghidupkan tradisi kebudayaan dilakukan dengan memaksimalkan pendidikan kesenian di sekolah. Salah satunya yakni penciptaan seni kreasi di lingkungan sekolah khususnya tingkat SMP.


Saat ini, seluruh SMP negeri sebanyak sembilan sekolah sudah punya tari kreasinya masing-masing. Bahkan di antaranya telah melebihi target tiga jenis tari kreasi. Seperti; SMPN 9 Kota Mojokerto yang telah menciptakan lima jenis tari kreasi. Meliputi, tari Lenggang Pandansari, tari Prawira Wilwatikta, tari Bedayan Tirto Mukti, taru Padusan, serta tari Jumangkah Wilwatikta.


Semarak tari kreasi itu didukung dengan pemenuhan akses untuk pentas. Pihaknya terus berusaha memberi panggung kepada para siswa untuk menampilkan tarian. Selain melalui kegiatan lomba-lomba, tari-tarian yang dibawakan para siswa ini juga diberi panggung dalam kegiatan di Kota Mojokerto. Seperti tari Bedayan Tirto Mukti yang ditampilkan dalam acara pamungkas Festival Jalur Rempah di Kota Mojokerto.


Amin menyatakan, pihaknya berkomitmen pengembangan tari kreasi ini untuk melestarikan budaya tradisional. ’’Pemajuan kebudayaan itu dimulai dari kesenian. Untuk itu, kami meminta para guru untuk memasifkan tari di SMP. Sebenarnya sudah ada tari kreasi selama ini. Cuma belum masif,’’ jelasnya.


Tak asal jadi, tari kreasi itu menyimpan filosofinya masing-masing. Seperti tari Geredhoan milik SMPN 2 Kota Mojokerto. Tarian ini menceritakan sekelompok anak gadis yang sedang bercengkrama di tepi Kali Brangkal.


Sekelompok gadis berbincang bagaimana caranya membersihkan Kali Brantas yang banyak sampahnya. Sehingga sungai akan kelihatan bersih dan bening airnya dan banyak ikan yang bisa dicari.


Menurut Amin, setiap tari itu dibangun atas kesadaran terhadap nilai-nilai budaya dan sosial yang berkembang di masyarakat. Gerakan tari juga menyimpan pesan tersendiri. Yang pasti tarian itu tak lepas dari kebudayaan Majapahit yang ditampilkan melalui simbol hingga gerakan-gerakannya.  ’’Intinya ke budaya Majapahitan,’’ imbuh dia. (adi/fen)

Editor: Fendy Hermansyah

Tags

Terkini

Seluk Beluk Blibli.com yang Menarik untuk Dibahas

Senin, 25 Maret 2024 | 18:00 WIB
X