Jumat, 17 Mei 2024

Unik, Berbahan Tenun Troso

- Jumat, 15 Oktober 2021 | 14:23 WIB
TRENDY: Achmad Sochib menunjukkan sepatu tenun Troso hasil produksinya. (MOH. NUR SYAHRI MUHARROM/RADAR KUDUS)
TRENDY: Achmad Sochib menunjukkan sepatu tenun Troso hasil produksinya. (MOH. NUR SYAHRI MUHARROM/RADAR KUDUS)

Achmad Sochib memanfaatkan tenun Troso menjadi sepatu. Berkat inovasinya itu, dia mendapat penghargaan peringkat II UMKM terbaik nasional 2021.

MOH. NUR SYAHRI MUHARROM, Radar Kudus

TUMPUKAN tas, peci, hingga sepatu berserakan di ruang tamu Achmad Sochib. Beragam model dan ukuran ada. Bahannya semua sama. Dari tenun Troso.

”Sepatu (berbahan tenun Troso) baru kami produksi. Sejak pandemi,” ujar Achmad Sochib di rumahnya di RT 4/RW 6, Dukuh Buyut Kapal, Desa Damarjati, Kalinyamatan, Jepara.

Sebelum memproduksi sepatu tenun, ia hanya memproduksi tas, gantungan kunci, dan peci. Namun, suatu hari ia membelikan sepatu anaknya. Baru dipakai beberapa kali langsung jebol. ”Akhirnya saya berpikir. Kenapa tidak inisiatif untuk membuat sepatu sendiri,” terangnya.

Uniknya, ia tidak memiliki basic sebagai penjahit. Karyawannya lah yang ia minta untuk menggarap. Ada delapan karyawan. Khusus yang memiliki keterampilan membuat sepatu ada tiga orang. Semua produknya ia garap di rumahnya.

Jika ada yang kurang pas, didiskusikan bersama. Antara karyawan dan bos tak ada jarak. Bahkan, ia beranggapan tak ada bos maupun karyawan. Semua sama. Bila ada inovasi baru, ia terlebih dahulu tanya ke karyawannya. Bisa menggarapnya apa tidak. Bila tidak, ide tersebut ditampung dulu. Karyawannya tak langsung ia perintah untuk membuat desain yang ia inginkan.

Bahan utama sepatunya tenun Troso. Bahan lainnya outsole. Ia dapatkan dari perusahaan sepatu di sekitar wilayahnya. ”Sudah ada pemasoknya,” tutur Sochib.

Sepasang sepatu berbahan tenun Troso ia hargai sekitar Rp 160 ribu. Pemesanan bisa lewat online maupun datang ke rumahnya. Tak jarang, ia juga melayani preorder. Lama waktunya tak sampai sepekan. Empat hingga lima hari saja.

Lewat inovasi membuat sepatu dari tenun itu, dirinya diundang dalam event Karya Kreatif Indonesia 2021 September lalu. Program itu diselenggarakan Bank Indonesia. ”Saya tidak tahu bisa terpilih. Tiba-tiba dihubungi BI untuk ngisi form pendaftaran,” jelasnya.

Rangkaian acaranya telah dimulai sejak April lalu. Ada 600 peserta terpilih se-Indonesia. Dari Jateng ada 12 UMKM. Khusus Jepara ada dua UMKM, salah satunya Azola miliknya. Kegiatan itu, berupa pelatihan dan seminar terkait inovasi dan digitalisasi produk UMKM.

Rupanya, dalam kurun waktu Maret hingga September, tiap materi ada penilainnya. Pelaku UMKM dituntut mempraktikkan tiap materi yang disampaikan. ”Itu baru saya ketahui sehari sebelum ada undangan untuk ikut acara puncak,” jelas Sochib.

Dengan diraihnya peringkat II sebagai produk UMKM terbaik nasional, menjadi pelecut semangat baginya dan karyawannya. Rencananya, dalam dua pekan ini dirinya bakal mengeluarkan produk turunan dari sepatu tenun yang telah ada. Sasarannya adalah anak-anak. Sehingga produknya bisa dipakai semua kalangan.

Ada alasan lain ia berkemauan kuat membuat sepatu. Anggapannya, tenun Troso terlalu murah bila hanya dibuat baju. ”Targetnya tahun depan bisa merambah ke ranah ekspor harapannya,” tutur Sochib. (lin)

Editor: Ali Mustofa

Tags

Terkini

X