Selasa, 21 Mei 2024

Dari Anyaman Bambu, Berbentuk Penyu dan Covid-19

- Rabu, 8 September 2021 | 09:34 WIB
UNIK: Seniman Teguh Paino di depan karya seni intalasi buatannya. Ada pula berbentuk Covid-19. Kehadiran karya ini memberikan nuansa baru destinasi wisata.(IWAN NURWANTO/RADAR JOGJA)
UNIK: Seniman Teguh Paino di depan karya seni intalasi buatannya. Ada pula berbentuk Covid-19. Kehadiran karya ini memberikan nuansa baru destinasi wisata.(IWAN NURWANTO/RADAR JOGJA)

RADAR JOGJA - Pemandangan berbeda terlihat di kawasan Pantai Trisik, Kapanewon Galur, Kulonprogo. Di destinasi wisata itu kini terdapat karya seni instalasi berupa patung dari anyaman bambu. Ada dua jenis karya instalasi yang terpasang di pantai itu, penyu dan virus Covid-19.

IWAN NURWANTO, Radar Jogja, Kulonprogo

Kehadiran dua karya seni instalasi itu terlihat cukup kontras di kawasan pantai. Sebab, karya seni itu memiliki ukuran yang sangat besar hingga puluhan meter. Kesannya pun unik, karena dibuat dari anyaman bambu.
Karya instalasi berbentuk penyu diberi nama Sang Penyu dibuat Teguh Paino. Sementara yang berbentuk Covid-19 diberni nama Jalan Menuju Dunia Baru dibikin Wisnu Harjuno. Keduanya seniman asli Kulonprogo.

Dua instalasi seni karya dua seniman Kulonprogo itu memberikan nuansa baru sektor pariwisata di Kulonprogo. Hal itu juga untuk memberikan wahana berbeda kepada wisatawan, ketika sektor pariwisata dilonggarkan nantinya.

Pembuatan dua karya seni instalasi ini difasilitasi Dinas Pariwisata Kulonprogo melalui alokasi dana keistimewaan. Selain di Pantai Trisik, ada tiga karya seni yang dipasang yakni patung Hyang Batara Guru di Bukit Kendil Samigaluh, Ekspresi Kecubung di Puncak Kecubung Lendah dan patung Tarian Lengger di Nglinggo Samigaluh.

Kepala Dinas Pariwisata Kulonprogo Joko Mursito mengatakan, kehadiran karya seni instalasi ini merupakan upaya pemerintah setempat untuk memberikan nuansa baru di destinasi wisata. Sehingga ketika sektor pariwisata dibuka kembali nantinya, masyarakat bisa merasakan sensasi berbeda ketika berkunjung.

Selain itu, dengan pembuatan berbagai karya seni itu juga menjadi salah satu cara dari pemerintah untuk menghidupkan kembali para seniman. Sebagaimana diketahui, pada masa pandemi ini para seniman juga terdampak berbagai pembatasan akibat pandemi Covid-19.

“Selain memberikan warna baru bagi destinasi wisata, adanya pemasangan karya seni instalasi ini kami juga ingin mengapresiasi para seniman di tengah situasi pandemi saat ini. Sehingga mereka tetap bisa berkarya dari rumah,” ujar Joko di sela peresmian instalasi seni di Pantai Trisik (30/8).

Sementara itu, seniman pembuat Sang Penyu, Teguh Paino mengatakan, karya instalasi dari bambu itu dibuat selama waktu satu bulan. Panjang anyaman bambu penyu memiliki ukuran 10 meter.

Teguh mengatakan, konsep karya seni anyaman diambil dari model arsiran yang kemudian diaplikasikan dengan potongan-potongan bambu. Diungkapkan, Sang Penyu merupakan karya seni instalasi yang dinamis karena beberapa bagian anyaman bisa bergerak-gerak ketika tertiup angin. “Untuk rangkanya kami menggunakan besi,” tambahnya. (laz)

Editor: Editor Content

Tags

Terkini

X