PANDAAN, Radar Bromo - Kabupaten Pasuruan dan sejumlah wilayah lain di Jawa Timur saat ini sudah masuk awal musim hujan. Meski begitu, ancaman El Nino disebut-sebut masih ada hingga Februari mendatang.
Hal itu diungkap Kepala Stasiun Geofisika Pasuruan di Pandaan Rully Oktavia Hermawan. “Potensi El Nino masih ada. Saat ini masih di fase moderate atau menengah hingga Februari mendatang,” katanya kepada Jawa Pos Radar Bromo.
Karena berada di fase moderate, ada pengaruhnya. Namun, tidak begitu signifikan. Masuknya musim hujan karena adanya indikasi angin baratan yang menguat.
Baca Juga: Incar Anggaran Pusat, Pengembangan Pasar Wisata Cheng Hoo Pandaan Bersaing dengan Lampung
“Efeknya tidak signifikan, untuk potensi El Nino yang masih ada saat ini,” ucap Rully, sapaan akrabnya.
Seperti dilansir Laman BMKG, El Nino merupakan fenomena pemanasan suhu muka laut (SML) di atas kondisi normal yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah. Pemanasan SML meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik.
Sehingga, mengurangi curah hujan di Indonesia. Dengan demikian, El Nino juga bisa mengakibatkan kondisi kekeringan secara umum di Indonesia.
Baca Juga: Peninggian Median Jalan di Jalur Surabaya-Malang Dikebut
El Nino memberikan beberapa dampak yang signifikan di Indonesia. Di antaranya kekeringan, kekurangan air bersih, gagal panen, serta kebakaran hutan dan lahan.
Musim hujan saat ini disebutkan, masih belum masuk masa puncak. Hujan masih belum merata. “Untuk puncak musim hujan, puncaknya Januari–Februari. Sekarang ini masih belum puncak,” katanya. (zal/mie)
Artikel Terkait
Waspada Kenaikan Suhu Dampak El Nino, Bisa Mencapai 35 Derajat Celsius
Dinkes Probolinggo Waspadai DBD di Tengah Perubahan Iklim El-Nino, 8 Bulan 309 Kasus
Suhu Panas di Jawa Timur hingga Akhir Oktober Imbas El Nino, Ini Penjelasan BMKG Pasuruan
Hujan Diprediksi Merata Tahun Depan, El Nino Pengaruhi Sirklus Cuaca