Mengenal Sumaryo, Ketua Paguyuban Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Kabupaten Cilacap

Mengenal Sumaryo, Ketua Paguyuban Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Kabupaten Cilacap

Tak Mau Jual koleksinya Demi Cita-citanya Menjadi Kolektor Siapa yang tidak kepincut ketika hasil karyanya ditawar dengan harga yang tinggi. Tapi bagi seorang kolektor, harga tinggi hanya menjadi kebanggaan saja. DARYANTO, Cilacap. Mengenal-Sumaryo,-Ketua-Paguyuban-Penggemar-Bonsai-Indonesia-(PPBI)-Kabupaten-Cilacap Sekilas rumah milik Sumaryo seperti sebuah nursery atau penjual tanaman hias. Namun ternyata hal itu di sengaja supaya terlihat asri dan menyenangkan. Yang membedakan, memang jika nurseri atau penjual tanamah hias kerap memasang yang bagus-bagus ada di depan. Akan tetapi, berbeda dengan Sumaryo yang ternyata mempunyai koleksi bonsai dengan harga-harga yang fantasis. Dan koleksi-koleksi itu memang dia simpan di tempat yang aman. Sebab karya bonsai yang bernilai tinggi harus dilindungi. “Ya yang sudah punya kelas saja yang tetap kami amankan agar koleksi kami aman dari tangan jahil,” kata Sumaryo. Pria yang juga ketua Paguyuban Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Kabupaten Cilacap ini menceritakan awal mula senang dengan bonsai. Sejak kecil sebenarnya sudah senang dengan tanaman. Namun waktu itu masih belum punya banyak waktu untuk merawatnya. “Dulu baru sekedar senang, tapi belum mengerti sisi unik sebuah tanaman. Sehingga hanya senang saja,” beber dia. Namun setelah dirinya bekerja dan sering melihat pameran mulailah dia menyukai tanaman-tanaman yang unik. Dan mulailah suka mengotak-atik batang pohon yang ada di sekitar rumahnya. Setelah itu dia mulai mengumpulkan tanaman hias yang berkambiun unik. “Dan mulailah kami belajar dengan para pecinta bonsai, baik yang pedagang maupun yang kolektor,”ujar dia. Dan kemudian dari sanalah dia mulai mencari tulisan-tulisan tentang bonsai. Dari mencari buku di toko buku maupun pinjam ke teman. Perlahan namun pasti akhrnya Sumaryo benar-benar jatuh cinta dengan tanamn-tanaman berkambiun unik itu. “Demi berburu bonsai kami pun mencari bahan sendiri. Atau membeli yang memang sudah jadi agar tinggal merawatnya,”terang dia. Dia pun menceritakan bagaimana kesulitan merawat bonsai. Namun karena terbawa oleh kecintannya terhadap bonasi maka yang sulit menjadi mudah,”kata dia. Karena itulah dia hanya ingin mengoleksi bonsai yang dimiliki seiring dengan waktu. Tujuannya agar dapat menikmati karya-karya bonsai yang telah membuatnya jatuh cinta terhadap keindahan kambiun. “Sebab kambiun bisa diatur sesuai dengan keinginan kita. Saratnya asal kita tahu bagaimana mekperlakuknya,”ujar dia. Sekarang denga koleksi berbagai tanaman bonsai maka dia hanya ingin menjadi seorang kolektor. Sehingga jika ada tamu atau teman yang menawar koleksinya dengan harga yang tinggi sebenarnya itulah gidaan yang paling besar. “Siapa yang tidak tergiur dengan harga yang tinggi. Hanya saja karena memang masih senang dan buka pedagang sehingga masih kuat menahannya,”kata dia sambil tersenyum. Karena itu ke depan dia ingin lebih banyak lagi mengkoleksi bonsai. Sebab jika sedang melihat pameran rasanya ingin memiliki bonsai yag indah. Hanya saja harganya yang memang selangit membuat dirianya inginmenciptakannya sendiri.(*/ttg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: