Huruf Timbul Lafadz Allah

Huruf Timbul Lafadz Allah

Huruf Timbul Lafadz Allah – Huruf timbul merupakan salah satu jenis kerajinan yang digunakan sebagai tanda pengenal suatu instansi. Contohnya, pada Masjid, terdapat kaligrafi. Kaligrafi tersebut dibuat untuk menambah nilai estetika dari sebuah bangunan dan dapat dibaca dari jarak yang jauh. Cara pembuatannya memerlukan teknik yang harus dipahami.

Huruf Timbul Lafadz Allah

Ketahui Fungsi Huruf Timbul Lafadz Allah

  • Memudahkan pencarian

Sebagian besar masyarakat Indonesia memeluk agama Islam. Mereka harus melakukan ibadah wajib 5 waktu setiap harinya. Terkadang di beberapa daerah sulit ditemukan Masjid. Biasanya orang yang ingin beribadah itu, akan bertanya kepada warga sekitar, kemudian diberi patokan untuk melihat huruf timbul yang berada di depan Masjid.

Huruf timbul digunakan sebagai tanda pengenal dari tempat ibadah. Tujuan pemberian nama dengan teknik tersebut memiliki tujuan untuk memudahkan orang untuk menemukan Masjid yang dicari. Bahkan di zaman sekarang, terdapat jenis huruf timbul yang dapat menyala agar lebih mudah dicari.

  • Sebagai ciri khas

Pemberian tanda pengenal berupa huruf timbul menjadikan suatu ciri khas tempat ibadah. Selain itu, pengrajin dapat mengembangkan kreativitas mereka ketika diminta untuk membuat kaligrafi tersebut. Tentunya harus ada ciri khas tersendiri dari huruf timbul yang dibuat agar orang dapat selalu mengingatnya.

Huruf timbul yang digunakan pada bangunan Masjid juga menambahkan kesan artistik dan mewah. Apalagi di zaman sekarang huruf tersebut dapat ditambahkan lampu. Dengan begitu, orang yang datang untuk beribadah tentunya nyaman dengan pemandangan dan nuansa Masjid sehingga dapat beribadah dengan penuh penghayatan iman.

  • Memberikan kesan bagi jamaah

Kesan yang dimaksud adalah kesadaran sebagai umat pemeluk agama. Tentunya kaligrafi tersebut berisi tentang yang berhubungan dengan agama Islam. Semakin baik tulisan huruf timbul Lafadz Allah tersebut, maka jamaah yang membacanya dapat dengan mudah memahami maksud dari isi kaligrafi tersebut.

Pemberian nuansa khusyuk saat beribadah juga dapat dirasakan oleh jamaah. Ketika memasuki ruang ibadah, mereka dapat membaca sekilas kaligrafi tersebut agar dapat mengarahkan hati dan pikirannya untuk beribadah saja. Dengan itu, huruf timbul berupa kaligrafi yang diletakkan di Masjid memberikan hal positif bagi jamaah.

  • Menampilkan sejarah dan budaya

Kaligrafi di Masjid biasanya berisi tentang ayat-ayat Al-Quran ataupun nasihat mengenai agama Islam. Namun, tidak sedikit yang meletakkan kaligrafi hasil dari buah tangan jamaah yang pernah beribadah di Masjid tersebut. Bisa dari pengrajin maupun pemuka agama. Jika dari pemuka agama tentunya akan menjadikan sejarah.

Terkadang berisi tentang yang terjadi di zaman itu, diletakkan pada bagian Masjid agar jamaah dapat memahami asal-usul dari tempat ibadah tersebut. Apa saja yang sudah dilalui dan pastinya ada kisah tersendiri yang menjadi bagian dari sejarah rumah ibadah tersebut. Nilai budaya juga dapat dipelajari melalui kaligrafi tersebut.

  • Nilai estetika 

Karena huruf timbul yang ditampilkan di Masjid berupa kaligrafi, nilai estetika pasti ditemukan. Kaligrafi merupakan bagian dari karya seni. Kaligrafi yang menggunakan huruf timbul, juga memberikan kesal mahal dari sebuah karya kerajinan. Hal itu dapat menjadikan sebuah Masjid memiliki kualitas yang tinggi pula.

Efek tiga dimensi yang dihasilkan dari huruf timbul membuatnya tampilannya enak dipandang. Tak hanya itu, teknik dalam membuat huruf timbul cukup sulit dikerjakan. Biasanya, pengrajin membuat huruf timbul dengan beberapa pertimbangan untuk jenis huruf yang akan digunakan, ukuran, material, dan penempatannya.

  • Mempermudah perawatan

Permukaan kaligrafi berupa huruf timbul ini terkadang diberi lapisan luar seperti figura atau diletakkan langsung pada bagian yang diinginkan. Dengan itu, akan lebih mudah dibersihkan karena tidak memerlukan perawatan intensif. Cukup dengan membersihkan debu dan kotorannya saja.

Bahan yang digunakan untuk membuat huruf timbul Lafadz Allah biasanya terbuat dari besi, akrilik, ataupun stainless. Dengan itu, akan menghasilkan karya kerajinan yang lebih kuat dan tahan lama. Selain itu, dapat menghemat biaya untuk proses perawatan karena hanya menggunakan kain lap atau kemoceng saja.

  • Daya tarik bagi wisatawan asing

Kaligrafi sebagai karya kerajinan tentu menjadikannya sebagai suatu hal yang ingin dicari oleh para pencinta karya. Orang asing dapat melihat sekeliling Masjid dan dapat mengambil gambar. Dengan itu, tentunya banyak orang yang akan berkunjung ke Masjid tersebut.

Ada pula wisatawan asing yang beragama Islam. Tentunya wisatawan tersebut akan pergi untuk beribadah ke Masjid. Huruf timbul yang berupa kaligrafi tersebut tentunya menjadi kesan tersendiri bagi mereka. Selain itu, dapat membuat semakin dekat dengan agama dan pelajaran yang diajari di dalamnya.

Cara Membuat Huruf Timbul yang Terbaik

Untuk dapat membuat huruf timbul, Anda tentunya perlu tahu apa saja yang perlu dipersiapkan, bagaimana cara pembuatannya agar mendapatkan hasil yang baik. Maka dari itu, simak cara mudah pembuatannya di bawah ini:

  • Siapkan Alat dan Bahan

Pastikan alat dan bahan sudah ada semua, agar proses pengerjaan lebih fokus dan tidak tergantung akan barang yang mungkin belum ada. Alat dan bahan yang dibutuhkan, antara lain:

  • Kertas (untuk membuat pola)
  • Gunting Plat
  • Mesin gerinda duduk (untuk tahap pemolesan)
  • Gergaji tangan/jigsaw
  • Plat, stainless, akrilik, atau sejenisnya (bahan huruf timbul Lafadz Allah yang wajib ada)
  • Timah batangan
  • Siongka
  • Batu hijau

Infografis Pioner Laser

  • Buat Pola

Gambar pola sesuai dengan keinginan pada kertas. Jika ingin mempersingkat waktu, Anda dapat menggunakan bantuan komputer dalam proses pembuatan pola. Selain itu, dapat mengambilnya di internet, tetapi pastikan terlebih dahulu apakah karya tersebut sudah memiliki izin dari penciptanya.

  • Letakkan Pola pada Bahan

Pola yang sudah dibuat di kertas tadi, diletakkan pada bahan yang ingin digunakan. Dahulu banyak orang menggunakan plat sebagai bahan dasar, tetapi seiring perkembangan zaman, digunakan bahan dasar akrilik untuk mendapatkan hasil yang lebih mewah dan mahal.

  • Potong Bahan

Setelah meletakkan pola dan melakukan pencetakan, langkah selanjutnya yaitu dengan memotong bahan dari pola yang sudah dibuat menggunakan gergaji plat. Jika Anda ingin membuat huruf timbul Lafadz Allah akrilik, dapat meminta bantuan jasa potong bahan akrilik. Bisa juga dilakukan sendiri menggunakan gergaji khusus akrilik.

  • Bentuk

Setelah melalui tahap pemotongan, rapikan bahan dasar untuk mendapatkan bentuk pola yang sempurna. Anda dapat menambahkan kupingan maupun kaki-kaki pada bahan dasar sesuai dengan ukuran dari setiap huruf. Lakukan dengan teliti untuk mendapatkan hasil yang baik.

  • Poles Karya

Tahap akhir yakni dengan melakukan pemolesan menggunakan mesin gerinda. Tahap ini dilakukan guna menghasilkan huruf timbul yang mengkilap serta memperjelas bentuk dari huruf timbul tersebut. Pastikan tahap ini dilakukan dengan serius untuk mendapatkan hasil yang terbaik.

Teknik dalam Pembuatan Karya

  • Pemotongan

Teknik yang digunakan dalam membuat huruf timbul Lafadz Allah berupa kaligrafi. Pemotongan dilakukan sebagai tahap memotong bahan dari pola yang sudah dibentuk. Harus dilakukan dengan penuh ketelitian agar tidak terjadi kesalahan saat melalui tahap yang cukup sulit ini.

Bahan yang sering melalui tahap pemotongan yakni kertas, kayu, dan plat. Alat potong yang digunakan tentunya harus berupa alat khusus. Alat khusus tersebut seperti, gunting plat, gergaji, atau gunting khusus lainnya. Bisa juga termasuk ke dalam teknik ukiran berupa carving dan stensil.

  • Getok

Saat mendengar kata getok, tentu Anda berpikir pada sebuah palu. Memang benar adanya, bahwa bahan yang digunakan pada teknik ini adalah palu kecil atau martil. Dalam pembuatan huruf timbul juga sering menggunakan teknik ini sebagai tahap penyelesaian. Penggunaannya untuk kayu adalah palu, dan logam dengan reppouse.

Teknik ini tentunya dilakukan dengan cara mengetok bahan (umumnya kayu) secara perlahan mengikuti pola yang sudah dibuat. Setelah pola sudah jadi, bisa amplas kayu agar lebih halus dan bentuknya jelas terlihat. Proses harus dilalui dengan penuh kesabaran untuk menghasilkan karya yang bagus pula.

  • Pengelasan

Teknik yang satu ini tentunya menggunakan mesin khusus seperti mesin gerinda untuk menghasilkan karya yang mengkilap serta hurufnya dapat terbaca dengan jelas. Pastikan hati-hati dalam penggunaan mesin. Dengan itu, tentunya memengaruhi harga huruf timbul Lafadz Allah yang akan dipasarkan.

Tahapannya tentu juga mengikuti cara pembuatan yang sering beredar pada media sosial. Melalui tahap pencetakan, pemotongan, dan pembentukan. Kegunaan dari teknik pengelasan yakni untuk memperjelas bentuk dari huruf timbul. Jika terjadi kesalahan, dapat disambungkan dengan teknik las.

  • Pengecoran

Tahap ini tentunya dilakukan dengan melakukan cor. Cor yang dilakukan yakni sebagai proses dalam membentuk sebuah kaligrafi. Pada teknik cor sendiri, terbagi lagi menjadi beberapa bagian, antara lain, cor kuningan, cor perak, serta cor perak. Ketiganya sering digunakan dalam pembuatan huruf timbul.

Langkah melakukan teknik ini, tentunya menyiapkan alat dan bahan terlebih dahulu. Kemudian sediakan cetakan berbentuk huruf. Bahan berupa plastik atau logam dicairkan kemudian dimasukkan ke dalam cetakan, dengan menambahkan bahan cor. Bahan cor akan dilebur menjadi bentuk yang diinginkan oleh si pembuat karya.

  • Etsa

Etsa merupakan teknik yang dilakukan menggunakan asam sebagai bahan untuk tahap ukir. Bahan dasar yang sering digunakan pada teknik ini yaitu, kaca atau logam. Guna asam tersebut untuk melunakkan bahan tersebut agar mudah dibentuk sesuai pola yang sudah dibuat terlebih dahulu.

Tahapan dalam proses penggunaan teknik etsa meliputi pembuatan pola desain huruf timbul Lafadz Allah menggunakan bahan dasar seperti di atas. Bahan tersebut dicelupkan ke larutan asam. Kemudian dilakukan tahap pengukiran pada bagian tertentu agar hasil berupa tulisan semakin mudah dibaca.

  • Patri

Teknik terakhir pada teknik pembahasan kali ini yakni patri. Teknik ini terbagi lagi menjadi dua bagian yakni teknik patri batu dan patri karet. Dilakukan pembuatan pola desain seperti biasa kemudian dicetak pada bahan yang diinginkan karena teknik ini tidak memerlukan bahan tertentu.

Pola yang sudah dicetak tadi akan melalui tahap stempel. Selain itu, dapat juga menggunakan cekung untuk bahan tertentu, contohnya batu dan karet. Kemudian bahan tersebut disambungkan dengan bantuan bahan logam yang dilelehkan. Perlu hati-hati dalam melakukan tahap ini, gunakan sarung tangan khusus.

Jasa Huruf Timbul Lafadz Allah

Anda telah memahami huruf timbul atau yang lebih sering disebut kaligrafi. Kaligrafi tersebut dapat dilihat di berbagai tempat. Namun, paling sering di Masjid karena huruf timbul Lafadz Allah tersebut sebagai ornamen utama. Jika Anda tertarik pasang huruf timbul serupa, bisa hubungi kami Pioner Laser di 0812 9083 3335 atau email ke info@pionerlaser.com. Hubungi kami!

5/5 - (6 votes)

Write a Comment

×