Anies Disinggung Wariskan Macet di Jakarta, Begini Tingkat Kemacetan di Ibu Kota

Anies Disinggung Wariskan Macet di Jakarta, Begini Tingkat Kemacetan di Ibu Kota

Tim detikcom - detikOto
Selasa, 23 Mei 2023 12:38 WIB
Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan pada jam pulang kerja di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (9/5/2023). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih mengkaji rencana perubahan jam kerja di DKI Jakarta yakni masuk pada jam 08.00 WIB dan 10.00 WIB dengan harapan dapat mengurangi kemacetan hingga 50 persen. ANTARA FOTO/Fauzan/YU
Jakarta makin macet. Foto: ANTARA FOTO/FAUZAN
Jakarta -

Anies Baswedan disinggung meninggalkan warisan kemacetan di Ibu Kota Jakarta. Bagaimana kemacetan Jakarta di bawah kepemimpinan Anies?

Bakal calon presiden Anies Baswedan melontarkan kritik pembangunan infrastruktur jalan di era Presiden Joko Widodo masih kalah dengan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Anies menilai pembangunan jalan non tol yang gratis di era Jokowi kalah dibandingkan SBY.

Kritikan Anies itu lantas dijawab oleh Ketua DPP PDIP Said Abdullah. Menurut Said, saat masa kepemimpinannya Anies hanya meninggalkan kemacetan di Jakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Legacy-nya Anies tetap aja, Jakarta macet total. Apa yang bisa dibanggakan dari Jakarta? Lampu pernak-pernik seperti Singapura? Tingkat kemiskinannya lebih parah, padahal penduduknya lebih sedikit, anggarannya paling besar dan itu fakta juga. Itu faktanya bukan kata saya, kata BPS," kata Said dikutip detikNews.

Kemacetan di Jakarta memang menjadi masalah klasik yang belum bisa teratasi hingga saat ini. Ada ragam upaya dilakukan pemerintah provinsi DKI Jakarta namun belum berhasil mengurangi tingkat kemacetan di Ibu Kota.

ADVERTISEMENT

Pun saat kepemimpinan Anies, Jakarta masih dihantui macet. Dalam catatan detikOto, pada tahun 2017 Jakarta merupakan kota termacet keempat di dunia. Dalam data TomTom Traffic Index, tingkat kemacetan di Jakarta pada tahun 2017 mencapai 61%.

Kemudian pada tahun 2018, kemacetan di Jakarta diklaim menurun. Data TomTom Traffic Index mencatat, kemacetan di DKI Jakarta turun 8 persen dari 2017. Penurunan itu diklaim terjadi berkat buah dari kebijakan Anies Baswedan yang kala itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Bahwa, hasil survei TomTom tersebut adalah berdasarkan perkembangan pembangunan di bidang transportasi oleh Pak Gubernur atau Provinsi DKI," ungkap Sigit Wijatmoko yang kala itu menjabat sebagai Plt Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

Delapan kebijakan yang mendasari turunnya angka kemacetan di Jakarta antara lain adanya underpass dan flyover, penutupan perlintasan sebidang kereta api, kebijakan ganjl genap, desain ulang jalan Thamrin dan Sudirman tanpa ada jalur lambat, ada program JakLingko, membuka rute-rute baru TransJakarta, integrasi TransJakarta dengan beberapa angkutan umum, hingga mengembangkan transportasi dari dan ke daerah pemukiman, ke kota, dan ke bandara.

Kemacetan di Jakarta tercatat kembali menurun pada tahun 2019. Dari 10 besar kota termacet di dunia 2019 berdasarkan indeks yang dirilis TomTom, Jakarta memang masih masuk 10 besar. Tapi kini jadi posisi ke-10 kota termacet di dunia. Meski posisinya turun dari urutan 7 menjadi 10, TomTom menilai tidak ada perubahan pada tingkat kemacetan Jakarta. Sama seperti tahun 2018, tingkat kemacetan Jakarta menurut TomTom sebesar 53%.

Tahun 2020, peringkat Jakarta sebagai kota termacet di dunia kembali turun. Pada tahun 2020 bahkan Jakarta menempati peringkat ke-31 atau turun 21 peringkat dibandingkan tahun 2019. Tingkat kemacetan juga tercatat hanya 36%. Namun pada tahun 2020 penurunan kemacetan itu disinyalir bisa terjadi lantaran adanya pembatasan kegiatan terkait dengan penyebaran virus Covid-19.

Tahun 2021, peringkat Jakarta dalam kota termacet di dunia kembali turun cukup signifikan. Pada 2021, Jakarta menghuni kota termacet nomor 46 di dunia. Masih dalam data TomTom, kemacetan di Jakarta itu turun dari 36% jadi 34%.

Menurunnya peringkat Jakarta dalam kota termacet di dunia itu menurut Anies yang kala itu masih menjabat Gubernur tak lepas dari upaya pemerintah provinsi dalam menyediakan transportasi umum yang nyaman.

"Bayangkan, Jakarta, tahun 2017 no.4 di tahun 2021 menjadi no.46. dalam ranking kemacetan kota-kota kemacetan sedunia dan yang mengalami pandemi bukan hanya Jakarta, seluruh dunia juga mengalami pandemi, seluruh dunia mengalami penurunan mobilitas penduduk," ungkap Anies dalam video bertajuk "Semakin Membaik!": Kemacetan dan Polusi di Jakarta yang diunggah 10 Maret 2022

Sayang pada tahun 2022, jalanan Jakarta kembali macet. Peringkat Jakarta dalam kota termacet di dunia juga naik dari posisi ke 46 menjadi 29. Di ASEAN, Jakarta menjadi kota paling macet. Di bawah Jakarta, ada Bangkok di posisi ke-57, disusul Singapura pada posisi ke-127, dan Kuala Lumpur pada tempat ke 143.



Simak Video "Momen Anies Baswedan Sambangi NasDem Tower Seusai Putusan MK"
[Gambas:Video 20detik]
(dry/din)