Kenapa Jakarta Terasa Macet Lebih Awal Akhir-akhir Ini?

Kenapa Jakarta Terasa Macet Lebih Awal Akhir-akhir Ini?

Ridwan Arifin - detikOto
Kamis, 06 Apr 2023 09:25 WIB
Kemacetan mengular di jalan Sudirman, Jakarta, Senin (3/3/2023) pukul 17.00 WIB. Pantauan Detikcom, kemacetan terjadi sejak pukul 15.00 hingga saat ini menjelang pukul 18.00 WIB.
Ilustrasi padatnya jalan di Sudirman, Jakarta Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Kemacetan di Jakarta saat jam-jam sibuk selama Ramadan pola waktunya sedikit bergeser. Tapi mobilitas masyarakat di Jakarta tetap tinggi, ditambah ruas jalan yang tak sepadan dengan pertumbuhan jumlah kendaraan.

Menurut Budiyanto, pemerhati masalah transportasi dan hukum, mengatakan kemacetan di Jakarta makin diperparah karena perilaku pengendara kendaraan bermotor yang tidak patuh terhadap lalu lintas. Misalnya pengendara bisa jadi tak mau saling mengalah sehingga persimpangan bisa saja terkunci dan menimbulkan kemacetan panjang.

"Pada jam-jam sibuk, sebagian besar jalan-jalan di Jakarta sudah mengalami over capacity, ditambah kurangnya disiplin pengguna jalan memperparah situasi kemacetan lalu lintas," kata dia dalam keterangannya dikutip Rabu (5/4/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pertumbuhan kendaraan bermotor yang tidak terkendali tidak dimbangi pembangunan panjang jalankhususnya di kota-kota besar termasuk Jakarta, menjadi alasan yang sangat mendasar atau fundamental. Situasi ini sulit untuk dipecahkan, karena bersinggungan antarakebijakan pemerintah pusat dan daerah, di mana Pemda memilikikewenangan yang terbatas," tambahnya lagi.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bukan tanpa kebijakan untuk mengatasi macet. Mulai dari mengaktifkan kembali aturan ganjil-genap, sampai mengembangkan sistem transportasi massal. Langkah itu ternyata belum cukup membantu mengurai kemacetan di wilayah DKI Jakarta.

ADVERTISEMENT

"Pekerjaan rumah yang cukup besar untuk merubah mindset pengguna ranmor pribadi untuk beralih ke Angkutan umum," kata dia.

Namun solusi jangka pendek perlu dilakukan untuk mengatasi kemacetan. DKI Jakarta segera menutup 27 titik putaran atau U-turn serta memberlakukan sistem satu arah atau one way di tujuh ruas jalan. Penutupan u-turn sebagai upaya untuk mengurangi macet Jakarta.

"Menurut hemat saya bahwa langkah dan upaya yang sudah dilakukan oleh Pemprov DKI masih relatif parsial dan sederhana, karenahanya untuk tujuan jangka pendek," ujar Mantan Kasubdit Gakkum Polda Metro Jaya ini.

"Masih lumayan, karena kalau ada upaya imbangan seperti rekayasa dengan skema ganjil-genap, pengaturan angkutan barang, pengaturan APILL (alat pemberi isyarat lalu lintas) saat flow tinggi. rencana penutupan u-turn dan rencana pemberlakuan sistem satu arah pada ruas penggal jalan tertentu, Jakarta akan mengalami kemcetan total atau lalu lintas tidak bergerak," tambah dia.

Polisi menyebut kemacetan Jakarta selama puasa ini masih 'normal'. Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman mengatakan kemacetan terjadi karena, salah satunya, meningkatnya aktivitas masyarakat menjelang berbuka puasa. Di sisi lain, volume kendaraan meningkat.

"Kan karena aktivitas masyarakat, terus menjelang buka puasa, kan gitu. Karena kan aktivitas saja, bukan karena ada hambatan, bukan karena misalnya yang menghalangi, nggak ada. Volume tinggi, aktivitas masyarakat tinggi," ujarnya.

Latif Usman memprediksi kemacetan pada pagi dan sore hari terjadi lebih awal pada pekan pertama puasa. Selanjutnya jam kemacetan akan kembali 'normal' seperti sebelumnya.

"Biasanya kan jam 6 sore padat. Mungkin nanti jam 4 sore (sudah mulai macet), karena mengejar berbuka puasa di rumah. Tapi di awal-awal saja kemungkinan, nantinya kembali lagi," jelas Latif.

Begitu juga jam kemacetan pada pagi hari. Di bulan Ramadan ada kecenderungan pekerja berangkat selepas Subuh.

"Iya pagi hari juga. Kalau pagi hari ada pengunduran jam kerja biasanya, nanti kita lihat regulasi dari masing-masing instansi bagaimana," katanya.



Simak Video "Penampakan Jalan di Jakarta Mulai Macet Pagi Ini"
[Gambas:Video 20detik]
(riar/din)