Profil Histopatologi Organ Ginjal dan Hati Ikan Belanak yang Terpapar Timbal dan Merkuri

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto by Infoikan

Perairan Estuaria Lampon merupakan salah satu perairan yang terletak di Desa Pesanggaran, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi. Perairan Estuaria Lampon merupakan salah satu wilayah pesisir yang berada di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Perairan Estuaria Lampon merupakan perairan terdekat dengan penambangan emas Tumpang Pitu dan sudah tercemar.

Hasil analisis kandungan timbal (Pb) di Perairan Estuaria Lampon sebesar 0,019 ppm dan merkuri (Hg) sebesar 38.01 ppm. Jumlah tersebut sangat melebihi ambang batas limbah timbal dan merkuri menurut Menteri Lingkungan Hidup (2004) yaitu sebesar 0.008 ppm dan 0,005 ppm. Tingginya kadar timbal dan merkuri tersebut, dimungkinkan akan tertinggal di lingkungan dan sangat sulit untuk terdegradasi, dikarenakan logam berat dapat masuk dan mengendap di dalam tanah dan air yang mengakibatkan bioakumulasi dalam rantai makanan yang akhirnya berdampak pada kehidupan ikan hingga kematian.

Tinggi rendahnya kandungan logam berat yang terdapat pada tubuh ikan disebabkan karena logam Pb dan Hg bersifat non essensial yang tidak dibutuhkan didalam tubuh organisme. Dampak akumulasi logam berat pada tubuh ikan salah satunya terdapat pada organ ekskresi (ginjal) dan organ detoksikasi (hati).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Akumulasi logam berat Pb dan Hg pada organ ginjal dan hati Ikan Belanak menyebabkan terjadinya kerusakan Nekrosis, Degenerasi melemak, dan nekrosis. Kandungan logam berat timbal (Pb) pada air tertinggi adalah 0,99 mg/L dan Logam berat merkuri (Hg) tertinggi adalah 0,012 mg/L yang berada pada pengambilan sampel stasiun I. Kandungan logam berat timbal (Pb) pada sedimen tertinggi adalah 1,05 mg/L, sedangkan logam berat merkuri (Hg) adalah 0,015 mg/L berada pada pengambilan sampel stasiun I. Kandungan logam berat timbal (Pb) pada ginjal ikan adalah 0,537 mg/L dan pada hati adalah 0,460 mg/L, sedangkan logam berat merkuri (Hg) pada ginjal ikan adalah 0,013 mg/L dan pada hati adalah 0,011 mg/L.

Berdasarkan penelitian studi kasus diatas, maka perlu adanya penyuluhan dan pengawasan dari pemerintah serta instansi-instansi terkait kepada kalangan industri penghasil limbah logam berat tersebut. Sehingga dapat dilakukan pengelolahan limbah secara terpadu supaya aman untuk masyarakat dan lingkungan sekitar.

Penulis : Dr. Laksmi Sulmartiwi, S.Pi.,MP.

Catatan Informasi detail riset ini dapat dilihat pada tulisan di :

https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1755-1315/718/1/012084/pdf

Histopathological profile of kidney and liver organs of mullet fish (Liza subviridis) exposed by lead (Pb) and mercury (Hg) in Estuaria Lampon Banyuwangi, East Java

The 3rd International Conference on Fisheries and Marine Sciences, Surabaya, 10 September 2020, Indonesia. Alvin Avia Apriliana, Laksmi Sulmartiwi, Lailatul Lutfiyah.

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp