Menyelesaikan Masalah Program Linier Interval dengan menggunakan Metode Transformasi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Rebanas

Program linier merupakan teknik pemodelan matematika dengan fungsi linier yang akan  dioptimalkan memiliki berbagai kendala, dapat juga dikatakan bahwa program linier adalah perencanaan kegiatan untuk mendapatkan hasil yang optimal dengan fungsi yang terlibat di  dalamnya adalah linier. Program linier merupakan salah satu alat pada riset operasi yang telah  berhasil diterapkan dalam berbagai bidang diantaranya militer, ekonomi, dan industri. Saat ini  sudah tersedia program komputer yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah program. 

linier secara umum, seperti WinQSB, TORA, LINDO, CPLEX, Linear Programming Solver, dan  MOSEK. Pada pembentukan model program linier diperlukan beberapa variabel keputusan dan  parameter (sebagai koefisien maupun batasan dari kendala). Banyak kasus terjadi bahwa nilai  koefisien tidak dapat diketahui dengan pasti dan harus dietimasi. Jika perubahan beberapa  parameter dalam model program linier dibatasi, maka analisis sensitivitas dapat digunakan untuk  mempelajari pengaruh perubahan pada solusi optimal. Oleh karena itu, program linier interval  sangat menarik untuk dipelajari. Karena premis-premis tersebut, akan sangat menarik untuk  mengembangkan lebih lanjut pada pemrograman linier interval. 

Pada tulisan akan dipaparkan metode baru yaitu metode transformasi untuk  menyelesaikan masalah program linier interval. Metode ini akan diterapkan pada permasalahan  yang terdapat pada Zhou dkk (2009) dan hasilnya akan dibandingkan dengan penyelesaian yang  diperoleh oleh Zhou dkk. Programan linier dengan koefisien interval merupakan pengembangan dari program linier. Pengembangan ini perlu diantisipasi ketika nilai data tidak diketahui secara pasti, batas  atas terkecil dan batas bawah terbesar. Program linier interval merupakan pengembangan lebih lanjut dari pemrograman linier,  dengan koefisien dan variabel adalah interval. 

Prosedur dari Metode Transformasi (TM) disajikan pada langkah berikut  

LANGKAH 1 . Ubah model pemrograman linier interval menjadi model pemrograman linier. (i) Tentukan kawasan layak terbesar dan kawasan kelayakan terkecil untuk semua kendala  dalam interval linier model pemrograman. (ii) Tentukan dua fungsi tujuan, batas atas terkecil dan batas bawah terbesar dari tujuan fungsi. (iii) Membangun dua model program linier berdasarkan wilayah yang layak dan batas-batas  fungsi tujuan diperoleh dari (i) dan (ii). 

Langkah 2. Tentukan solusi optimal dari program linier menggunakan metode simpleks.

Langkah 3. Cek solusi dari langkah kedua.  (i) Jika nilai fungsi tujuan dibatasi, maka solusi optimal salah satu model pemrograman linier  adalah ditemukan. Jika solusi optimal dari kedua model ditemukan, lanjutkan ke langkah  keempat. Jika tidak, buka langkah kedua untuk mendapatkan solusi optimal dari model  lainnya. (ii) Jika model pemrograman linier tidak memiliki wilayah yang layak, maka hentikan. Tidak  ada solusi. (iii) Jika nilai fungsi tujuan tidak dibatasi a. jika model telah ditambahkan pembatas, maka hentikan b. Jika model belum ditambah batasan, maka beberapa ketimpangan dibatasi (dari model  lain) harus ditambahkan ke dalam model. Lanjutkan ke langkah kedua. 

LANGKAH 4 . Buat solusi interval untuk model pemrograman linier interval (i) Tetapkan supremum solusi interval dengan solusi supremum dari masalah batas atas  terkecil. (ii) Tetapkan solusi interval minimal dengan solusi masalah batas bawah terbesar. (iii) Jika solusi dalam bentuk interval, maka hentikan. Jika tidak, solusi optimal adalah  interval degenerasi, yaitu nilai yang diperoleh dari langkah (ii). ■ Menurut Zhou et al. (2009), ada tiga kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan solusi  terbaik dari suatu interval masalah pemrograman linier, yaitu:  (i) Solusi memenuhi semua kendala, (ii) Panjang interval dari fungsi tujuan minimal, (iii) Tingkat ketidakpastian nilai fungsi tujuan kecil. 

Metode transformasi yang diusulkan pada bagian sebelumnya diimplementasikan untuk pada  permasalahan yang diambil dari Zou, dkk. (2009). Berdasarkan hasil yang diperoleh a) panjang  interval variabel keputusan dan fungsi tujuan diperoleh dari metode yang diusulkan lebih kecil dari hasil dari Zhou dkk. b) tingkat ketidakpastian fungsi tujuan dari metode yang diusulkan  lebih kecil dari hasil dari Zhou dkk. Oleh karena itu, metode yang diusulkan (metode  transformasi) bisa lebih baik daripada metode IE dari Zhou dkk. (*) 

Penulis : Dr. Herry Suprajitno, M.Si 

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada artikel ilmiah berikut : “Transformation Method for Solving Interval Linear Programming Problem” Proceedings of the International Conference on Mathematics, Computational Sciences and Statistics (ICoMCoS 2020) (AIP). Authors: Herry Suprajitno, Ismail bin Mohd (UMP) dengan link sebagai berikut: 

Berikut link-nya https://aip.scitation.org/doi/abs/10.1063/5.0042592

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp