REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kota Malang kembali menyemarakkan Festival Malang Tempo Doeloe (MTD) setelah terakhir kali dilaksanakan pada 2011. Kegiatan yang dilaksanakan di Simpang Balapan Kota Malang pada Ahad (12/11) ini, menyajikan berbagai macam nuansa tempo lama, baik pakaian maupun makanan serta stan yang digunakannya.

Penggagas Festival Malang Tempo Doeloe, Dwi Cahyono menerangkan, kegiatan ini merupakan ketujuh kalinya sejak 2007 sebelum akhirnya vakum pada 2012. Untuk itu, kali ini dia begitu menginginkan acara yang berlangsung di 2017 benar-benar rasa tempo dulunya dapat tersampaikan pada para pengunjung, terutama generasi muda. Ditambah lagi, tema kegiatan tahun ini berkaitan dengan kelapa sebagai suatu bahan makanan yang begitu penting bagi masyarakat Indonesia.

Sebagai bukti kefokusan pada kelapa, festival ini sempat mengadakan kegiatan gerakan memarut kelapa. Melalui kegaiatan ini, dia berharap masyarakat dapat mencintai aktivitas tempo dahulu ini. Dalam hal ini mereka harus tahu bahwa menciptakan sesuatu seperti santan kelapa itu tidak mudah.

"Kita juga ingin suarakan pelestarian vegetasi kelapa ke Indonesia dan membuktikan ini nantinya dapat membantu mempertahankan swasembada pangan," ujar Dwi saat ditemui wartawan di Simpang Balapan Kota Malang, Ahad (12/11).