Share

Unik! Warga Klaten Sulap Kotoran Sapi Jadi Biogas untuk Memasak

Wahab Firmansah , MNC Portal · Rabu 23 Agustus 2023 22:31 WIB
https: img.okezone.com content 2023 08 23 512 2869950 unik-warga-klaten-sulap-kotoran-sapi-jadi-biogas-untuk-memasak-bc2fwIiW2m.jpg Warga Sulap Kotoran Sapi Jadi Biogas/Foto: Okezone
A A A

 

KLATEN - Warga Desa Mundu, Kecamatan Tulung, Klaten, Jawa Tengah menyulap kotoran sapi menjadi energi alternatif biogas sebagai pengganti elpiji yang digunakan untuk memasak. Pengembangan biogas energi alternatif di desanya dimulai pada 2013 lalu.

Ketua Kelompok Tani Ternak Margo Mulyo Desa Mundu, Teguh Sutikno mengatakan, warga tertarik mengolah secara mandiri limbah kotoran sapi menjadi biogas. Namun, saat itu mereka menghadapi kendala biaya yang cukup besar agar bisa membangun biodigester atau unit pengolahan limbah kotoran sapi menjadi biogas.

“Karena untuk membangun biodigester dibutuhkan dana sekitar Rp12 juta, meliputi pembelian material, instalasi hingga membayar jasa tukang,”ujarnya, Rabu (23/8/2023).

Teguh dan anggota Kelompok Tani Ternak Margo Mulyo Desa Mundu pun memutar otak untuk mencari cara bagaimana mengumpulkan dana agar bisa membangun biodigester.

ist

Hingga akhirnya, tercetuslah ide arisan biogas sebagai satu bentuk gotong royong atau saling bantu antar warga. Setiap malam Jumat Kliwon, lima anggota kelompok tani ternak Desa Mundu berkumpul membentuk kelompok arisan.

"Skemanya sama seperti arisan kebanyakan, kami kumpulkan uang, saat itu per orang Rp500 ribu. Setelah terkumpul, dana tersebut pun dibelikan material untuk membangun biodigester di rumah milik anggota arisan yang telah siap,” tandasnya.

Anggota Kelompok Tani Ternak Margo Mulyo Desa Mundu, Suparno menambahkan, proses pengolahan limbah kotoran sapi menjadi biogas sangatlah sederhana.

Caranya, kotoran ternak yang ada di kandang dimasukkan ke dalam lubang pencampur dan diaduk, lalu masuk ke dalam kubah.

“Di dalam kubah inilah terjadi proses fermentasi untuk menghasilkan gas terjadi. Gas hasil pengolahan tersebut akan dialirkan ke rumah melalui pipa kecil dan bisa langsung dipakai sebagai bahan bakar untuk memasak,” tukasnya.

Sementara itu, ampas dari hasil pengolahan biogas yaitu bio-slurry akan masuk ke kolam output. Ampas tersebut masih bisa dimanfaatkan sebagai pupuk untuk tanaman atau dijual ke pihak luar. Bio-slurry ini tidak berbau, tidak mengandung penyakit, bahkan kaya nutrisi dan manfaat.

"Untuk yang padat, biasanya kami pakai sebagai pupuk organik di sawah. Sementara yang cair, dikemas dalam satu wadah dan dijual ke pihak luar, satu di antaranya dijual sebagai pupuk tanaman bawang merah di Karanganyar," kata Suparno.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Suparno menjelaskan hasil biogas yang diperoleh dari pengolahan sangat beragam tergantung seberapa besar volume atau ukuran biodigester yang dibangun. Umumnya, warga membangun biodigester dengan volume 6 meter kubik dan 8 meter kubik.

"Kalau volumenya 6 meter kubik, biogas bisa dimanfaatkan untuk satu rumah dengan anggota keluarga sebanyak 1-6 orang. Sementara yang 8 meter kubik, bisa untuk dua rumah," katanya.

Dia melanjutkan, keluarga yang memiliki dua hingga tiga ekor sapi, bisa menghasilkan biogas untuk keperluan memasak selama satu bulan.

“Artinya, keluarga itu bisa menghemat sekitar dua hingga tiga tabung elpiji ukuran tiga kilogram,” jelasnya.

Selain menghemat pengeluaran keluarga, dia mengemukakan pemanfaatan biogas juga dapat dimanfaatkan warga sebagai sumber penerangan rumah tangga.

 Saat ini, sebanyak 47 rumah tangga di Desa Mundu telah menggunakan bahan bakar biogas. Itu belum termasuk desa sekitar seperti Pomah dan Sudimoro.

Sementara itu, Teguh mengaku bersyukur karena kelompok arisan warga mendapat pendampingan dari Lembaga Pengembangan Teknologi Pedesaan (LPTP) dan Aqua Klaten hingga segala proses pengolahan limbah kotoran sapi bisa selesai dilakukan. Termasuk denah instalasi biodigester juga telah disiapkan.

Selain limbah ternak diolah dan tidak lagi menjadi pencemar, masyarakat juga mendapat manfaat ekonomi dari gas untuk memasak dan penerangan.

"Program Biogas ini juga kami kembangkan di beberapa pabrik lain, seperti di Bali dan Manado. Karakter daerah yang berbeda membuat pendekatan program ini lebih tepat untuk lokasi dimana memiliki aktivitas peternakan yang potensial bisa memberikan manfaat energi terbarukan untuk kebutuhan domestik masyarakat,"kata Rony Rusdiansyah, External Communication Danone Indonesia.

1
3

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini