Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dalam lawatannya ke Arab Saudi sempat mengunjungi jamarat, Mina, Rabu (23/1/2008) kemarin. Dia meninjau Jamarat di kawasan haram (suci) ini didampingi Yahya Bin Ladin, saudara Osama bin Ladin (biasa ditulis Osama bin Laden-Red), pengusaha yang dipercaya membangun jamarat megah ini.
Pembangunan jamarat megah ini sudah dimulai dua tahun lalu. Seusai musim haji 1426 H, jamarat lama langsung dirubuhkan, dan proyek pembangunan ini dimulai. Sebagai catatan, dalam musim haji 1426 H, terulang kembali insiden Mina. Ratusan ribu jamaah haji berebut di jembatan jamarat untuk melempar jumrah pada waktu afdal.
Di depan Wapres JK, Yahya menjelaskan jamarat akan terdiri dari empat lantai dan satu basement. "Tapi, konstruksi pondasinya telah disiapkan untuk 12 lantai," kata Yahya seperti dilaporkan wartawan detikcom Budiono Darsono dari Makkah yang mengikuti rombongan Wapres JK.
Setiap lantai didesain berbeda. Namun, semua lantai akan dilengkapi dengan sistem pembersihan dan sistem emergensi secara otomatis. Dari empat lantai dan satu basement ini, jamarat akan memiliki 12 pintu masuk dan 12 pintu keluar.
Dengan pembangunan jamarat ini, diharapkan mulai tahun depan, pelaksanaan ibadah haji sudah berubah jauh, karena kemungkinan pembangunan jamarat sudah selesai 100 persen. Jamaah haji akan lebih mudah dan nyaman saat melakukan pelemparan jumrah di setiap tiang jamarat: jumratul ula, jumratul wustho, dan jumratul aqabah. (bdi/asy)