Dishub Ungkap Kemacetan di Jakarta Meningkat Jadi 53%, Posisi 29 Dunia

Dishub Ungkap Kemacetan di Jakarta Meningkat Jadi 53%, Posisi 29 Dunia

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Rabu, 05 Apr 2023 22:25 WIB
Kemacetan mengular di jalan Sudirman, Jakarta, Senin (3/3/2023) pukul 17.00 WIB. Pantauan Detikcom, kemacetan terjadi sejak pukul 15.00 hingga saat ini menjelang pukul 18.00 WIB.
Kondisi kemacetan di Jakarta. (Rifkianto Nugroho/detikcom)
Jakarta -

Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta memberikan gambaran kondisi kemacetan di Kota Jakarta. Saat ini, tingkat kemacetan di Jakarta meningkat menjadi 53%.

Hal tersebut berdasarkan survei Tomtom Traffic Index yang menempatkan Jakarta di peringkat ke-29 dari 389 kota termacet di dunia. Angka tersebut mengalami peningkatan dibandingkan pada 2021, ketika Jakarta berada di urutan ke-46 kota termacet di dunia dengan tingkat kemacetan 34%.

"Tentu indeks yang digunakan itu basisnya itu sekarang rata-rata kemacetan kita di 53%. Jadi artinya, kita harapkan kita dengan berbagai upaya ini bisa kita tekan," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (5/4/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di samping itu, Syafrin menyampaikan setiap tahun Dishub menambah kapasitas jalan hingga 0,01%. Namun, upaya tersebut tak cukup membendung volume lalu lintas di jalanan Kota Jakarta.

Kondisi tersebut menyebabkan kemacetan di Ibu Kota. Apalagi, kata dia, di momen bulan suci Ramadan ini mayoritas masyarakat berkendara di waktu bersamaan.

ADVERTISEMENT

"Pada saat Ramadan semua masyarakat pulang ke rumah secara bersamaan. Sehingga seluruh kendaraan bermotor itu tumpah ruah ke jalan. Sementara kapasitas jalan kita itu penambahannya kurang dari 0,01 persen setiap tahun," jelasnya.

Sementara itu, sepanjang 2020-2021 jumlah penambahan kendaraan bermotor mencapai 600 ribu unit yang mayoritas didominasi kendaraan roda dua. Atas hal ini, Dishub DKI mengimbau masyarakat beralih menggunakan kendaraan umum untuk mengatasi kemacetan.

"Artinya bahwa memang di sisi lain ekonomi masyarakat membaik pascapandemi, tetapi kita juga mengimbau masyarakat untuk mari kita gunakan layanan angkutan umum yang sudah dibangun ini secara baik. Angkutan umum masal dan juga sudah di integrasikan," ucapnya.

Selain itu, pihaknya menyiapkan berbagai langkah lain demi menekan angka kemacetan di Ibu Kota. Antara lain menutup putaran balik (U-turn) di 32 titik, penerapan jalan satu arah (one way), hingga optimalisasi simpang.

"Jadi di beberapa simpang di Jakarta yang diatur dengan lampu lalu lintas atau traffic light yang biasanya terjadi pergerakan belok kiri itu mengikuti lampu lalu lintas yang menerus nanti akan kami set up untuk belok kiri boleh langsung dengan tanda khusus tentunya, sehingga kepadatan di simpang-simpang yang tadinya saturation flow-nya tinggi itu bisa ditekan dan kemudian bisa memperlancar masyarakat bermobilitas," imbuhnya.

(taa/rfs)