Ondel-ondel Betawi hingga Tari Tifa Papua Pukau Warga Adelaide

Ondel-ondel Betawi hingga Tari Tifa Papua Pukau Warga Adelaide

Nograhany Widhi K - detikNews
Senin, 26 Sep 2016 18:50 WIB
Foto: Ondel-ondel Betawi hingga tarian Tifa Papua unjuk gigi di INDO-Fest Adelaide
Jakarta - Tak pernah habis budaya Indonesia membuat kagum warga Australia. Kali ini warga Adelaide, yang terpukau ondel-ondel Betawi hingga tarian Tifa Papua.

Selain ondel-ondel Betawi dan tarian tifa Papua, ada rampag kendang dari Jawa Barat dan Reog Ponorogo hingga Batik Carnival Malang yang unjuk gigi di ajang INDO-Fest pada 25 September 2016 kemarin.

Duta Besar RI untuk Australia, Nadjib Riphat Kesoema, yang membuka secara resmi acara INDO-Fest di Hetzel Lecture Theater di State Library, mengatakan bahwa Festival tahunan ini secara khusus diketengahkan sebagai jendela agar publik Australia merasa lebih dekat dengan suasana Indonesia, demikian disampaikan dalam rilis KBRI Canberra yang diterima, Senin (26/9/2016).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

(Dok KBRI Canberra)(Dok KBRI Canberra)


"Meski kedua negara memiliki banyak perbedaan, baik dari segi ras, bahasa, maupun sejarah, namun melalui diplomasi budaya seperti INDO-Fest, diharapkan akan semakin mempererat komunikasi dan saling pengertian masyarakat kedua bangsa", ujar Dubes Nadjib yang didampingi istrinya, Nino Riphat.

Berbagai jenis musik, tarian, atraksi budaya, makanan serta pakaian daerah yang ditampilkan, menarik perhatian luas masyarakat Adelaide. Sejak pagi sebelum acara dibuka resmi, publik di kota ini sudah berbondong-bondong memadati area North Terrace di jantung Kota Adelaide, tempat berlangsungnya INDO-Fest.

Hampir semua petinggi di Negara Bagian Australia Selatan, mulai dari Gubernur Hieu Van Le dan istrinya, Menteri urusan Multikultural Zoe Bettison, Menteri Multikultural Bayangan hingga Counsillor Wilkinson yang mewakili Walikota Adelaide, secara khusus tak mau melewatkan kesempatan ini dengan menghadiri INDO-Fest yang digelar bersamaan dengan penyelenggaraan OZ-Asia Festival 2016 ini. Selama seminggu ini, juga dilakukan berbagai kegiatan diskusi dan seminar tentang Indonesia.

(Dok KBRI Canberra)(Dok KBRI Canberra)


Hadir pula Dirjen Kebudayaan Kemdikbud, Hilmar Farid dan Direktur Kemenpar, Vinsensius Jemadu serta Konjen RI di Sydney, Yayan GH Mulyana. Agenda INDO-Fest sangat padat dan meriah. Selain tari-tarian dan pertunjukan musik, juga ditampilkan permainan Gamelan dan Angklung.

Sebagian besar pemain Angklung adalah murid-murid bule di Adelaide. Para pengunjung juga berkesempatan langsung mencoba memasak kuliner tanah air, cara mengukir kerajinan dan patung, hingga membuat layang-layang ala Indonesia. Sebagian besar dari mereka baru pertama kali menyaksikan atraksi kekayaan budaya Indonesia ini.

Atraksi seni dan budaya Indonesia di INDO-Fest ini semakin meriah ketika tarian Papua dibawakan secara apik oleh mahasiswa Indonesia asal Papua dan juga Tarian Sunda berjudul 'Langeor'.

(Dok KBRI Canberra)(Dok KBRI Canberra)


Sementara Ketua Asosiasi Indonesia-Australia cabang Australia Selatan Tji Srikandi-Goodhart, Festival INDO-Fest diselenggarakan sebagai upaya untuk lebih mempromosikan kedekatan masyarakat kedua negara di berbagai bidang.

"INDO-Fest merupakan hadiah dari masyarakat dan mahasiswa Indonesia di Adelaide kepada publik Australia," imbuh wanita Indonesia yang sudah lama bermukim di negara kanguru ini.

Dalam Festival ini, berbagai jenis masakan khas Indonesia tak ketinggalan disajikan, mulai dari sate ayam, nasi goreng, Empek-empek Palembang, rendang, gado-gado hingga bakso dan martabak yang dijual di tenda-tenda di sepanjang area North Terrace, diserbu para pengunjung yang ingin menikmati kuliner tanah air. (nwk/nwk)