Ditemui di tempat usahanya, salah soerang perajin keramik di Purwarej, Yanti menceritakan jika keramik buatanya memiliki ciri yang sama dengan keramik Belanda. Yakni memiliki ciri materialnya keras, cenderung lubang-lubang dan ukirannya tegas. Hanya motif ukirannya sesuai ciri khas jawa.
"Di sini saya generasi kedua yang membuat keramik. Kalau mulainya kapan sudah sejak zaman Belanda," kata dia Sabtu (12/11/2017).
Namun menurutnya justru konsisten yang ia lakukan menjadi berkah hingga mendapat pesanan dari luar negeri.
"Di sini saya juga membuat keramik-keramik yang disesuaikan pasar. Tetapi untuk ciri yang sudah dilakukan sejak puluhan tahun lalu tetap dipertahankan," ujarnya.
Proses pembuatan keramik di Banjarnegara. Foto: Uje Hartono |
Saat ini, keramik buatannya tidak hanya menerima permintaan pasar domestik tapi juga dari manca negara. Yakni Amerika, Afrika dan India. Sedangkan harga per item yang ia jual beragam mulai dari ribuan Rupiah hingga jutaan Rupiah.
"Untuk yang item-item kecil harganya di bawah Rp 10 ribu per item. Kalau yang besar ada yang sampai Rp 5 juta per item keramik," kata Yanti. (sip/sip)