Mengenal Farm Jaya Rabbit, Kelompok Peternak Kelinci Hias di Kuningan

Mengenal Farm Jaya Rabbit, Kelompok Peternak Kelinci Hias di Kuningan

Bima Bagaskara - detikNews
Selasa, 26 Jan 2021 18:23 WIB
Sejumlah pemuda di Kuningan sukses beternak kelinci hias
Sejumlah pemuda di Kuningan sukses beternak kelinci hias (Foto: Bima Bagaskara)
Kuningan -

Sekumpulan pemuda di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat sukses menjadi peternak kelinci hias. Mereka mampu meraup cuan jutaan rupiah dari seekor kelinci.

Hal itu dilakukan para pemuda Desa Bojong, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan yang tergabung dalam kelompok peternak muda Farm Jaya Rabbit.

Perkumpulan peternak kelinci di Desa Bojong ini berawal dari dua kakak beradik Kurniawan (28) dan Asep Saepullah (25) yang hobi memelihara dan beternak kelinci sejak tahun 2017 lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari 2017 beternak, awalnya hanya berdua sama adik ternak jenis kelinci lokal. Waktu itu cuma punya 10 ekor kelinci, satu jantan sisanya betina," kata Kurniawan saat dijumpai detikcom di sekretariat Farm Jaya Rabbit Selasa (26/1/2021).

Kurniawan yang merupakan pembina Farm Jaya Rabbit menceritakan, Ia dan adiknya mulai mengajak para pemuda di Desa Bojong untuk ikut beternak kelinci.

ADVERTISEMENT

Dari situlah kemudian mulai banyak pemuda Desa Bojong yang ikut menjadi peternak kelinci. Saat ini, Farm Jaya Rabbit memiliki 14 anggota yang semuanya merupakan pemuda Desa Bojong.

Menurut Kurniawan, dengan beternak kelinci pemuda Desa Bojong saat ini bisa memiliki aktivitas yang dapat menghasilkan uang.

"Kalau kelompok Farm Jaya Rabbit ini baru dibentuk enam bulan lalu, sekarang sudah ada 14 anggota yang semuanya merupakan pemuda Desa Bojong. Jadi dengan kelompok ini bisa memberdayakan anak muda yang tadinya tidak punya penghasilan jadi punya penghasilan dari ternak kelinci," ungkapnya.

Kelinci-kelinci yang diternak di Farm Jaya Rabbit semuanya merupakan jenis kelinci hias. Mulai dari jenis fujilove, flemis giant, Netherlands dwarf, lion head dan jenis lainnya ada di peternakan Farm Jaya Rabbit.

Kelompok yang berada di bawah naungan Komunitas Kelinci Kuningan ini juga memiliki target untuk menjadi percontohan peternakan kelinci di Kabupaten Kuningan sehingga ke depan pemuda di desa lainnya juga dapat ikut berdaya dari ternak kelinci hias.

Kurniawan menjelaskan, dalam waktu 30 hari indukan kelinci yang ada di Farm Jaya Rabbit bisa melahirkan rata-rata lima ekor anak. Namun kata dia, diperlukan waktu 75 hari untuk bisa 'memanen' anak-anak kelinci untuk kemudian dijual.

"Bisa panen itu 75 hari sekali, 30 hari indukan mengandung dan melahirkan, 45 hari untuk menyusui. Satu tahun indukan bisa melahirkan empat kali, sekali melahirkan rata-rata lima ekor anaknya," jelas Kurniawan.

Untuk satu ekornya, anakan kelinci jenis fujilove berusia 45 sampai 55 hari dijual seharga Rp 140 ribu. Sementara untuk satu pasang, dijual seharga Rp 250 ribu.

"Semakin dewasa kalau kelinci hias semakin mahal harganya. Kemarin kita jual jenis fujilove itu usia lima bulan Rp 2,5 juta alhamdulilah," ucapnya.

Meski terbilang baru dibentuk, namun kelompok peternak muda Farm Jaya Rabbit telah sukses meraih prestasi bergengsi. Pada bulan Desember 2020 kemarin, kelinci hias dari kelompok ini sukses menjadi juara di kontes berskala nasional yang digelar di Semarang, Jawa Tengah.

Kelompok peternak muda Farm Jaya Rabbit juga berencana akan mengadakan kontes kelinci hias berskala nasional di Kabupaten Kuningan pada bulan April 2021 mendatang.

"Desember 2020 itu juara satu kelas fujilove di kontes Kelinci Gayeng Semarang. Bulan April mudah-mudahan bisa melaksanakan kontes nasional di Kuningan," pungkas Kurniawan.

(mud/mud)