10 Motif Batik Cirebon Didaftarkan HKI

10 Motif Batik Cirebon Didaftarkan HKI

Sudirman Wamad - detikNews
Kamis, 21 Mar 2019 19:49 WIB
Ragam motif batik khas Cirebon. (Foto: Sudirman Wamad/detikcom)
Cirebon - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Cirebon mendaftarkan 10 motif batik Cirebon ke Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Hingga kini Pemkab Cirebon menunggu pengesahan dari HKI terkait pendaftaran tersebut.

"Sejak November tahun lalu kita sudah daftarkan. Ada 10 motif. Ini upaya untuk meningkatkan standarisasi perlindungan budaya Cirebon. Kita masih menunggu proses verifikasinya," kata Kepala Diperindag Kabupaten Cirebon Deni Agustin saat dihubungi detikcom melalui sambungan telepon, Kamis (21/3/2019) sore.


Dia menyebutkan 10 motif batik Cirebon yang didaftarkan yakni mega mendung, patran kembang, ganggengan, taman teratai, lenggang kangkung, kapal kandas, mataharian, ceker ayam, pring sedapur dan tebu sekeret. Deni beraharap 10 motif batik tersebut bisa menjadi HKI masyarakat Cirebon.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mega mendung ini paling terkenal. Motif yang paling ikonik. Gradasi warna dari 5 sampai 7 lapis warna," ucap Deni.

Ia menjelaskan tentang filosofi lapisan warna motif mega mendung. Angka lima, lanjut Deni, melambangkan tentang rukun Islam. Sedangkan angka tujuh, dia menambahkan, melambangkan tujuh lapisan langit.

"Motif kedua itu ada motif patran kembang yang berbentuk tumbuhan menjalar. Seperti ranting atau akar yang menjalar yang dilengkapi dengan daun dan bunga," ujar Deni.


Motif yang ketiga yakni motif ganggengan. Menurut Deni motif ganggengan berasal dari tumbuhan ganggeng atau ganggang. "Bentuknya seperti ganggang dihiasi gambar bintang, gambaran dari spesies bintang air," katanya.

Sementara itu, motif keempat yakni taman teratai. Motif tersebut identik dengan taman air pada era kekeratonan. Deni menyebut motif taman air lekat dengan ajaran penyatuan antara manusia dengan sang pencipta.

"Motifnya berbentuk kolam dengan tanaman teratai yang terdapat di keraton. Terus ada bentuk gajah yang disamarkan dengan susunan wadasan, motif naga yang terlihat sebagian, dan terdapat unsur motif burung," tutur Deni.

Sementara itu, menurut Deni, motif lenggang kangkung identik dengan tumbuhan kangkung yang merambat di atas air. "Motif ke enam ada kapal kandas. Kapal kandas itu memiliki filosofi tentang menolak kegagalan. Diapaki oleh orang-orang mapan. Bentuknya kapal yang digambarkan melalui bentuk garis dan bidang. Pada bidang itu diisi hiasan tumbuhan dan hewan," ujarnya.


Lalu motif mataharian. Motif ini berbentuk bunga matahari. Kemudian, motif ceker ayam. Deni menjelaskan motif ceker ayam menggambarkan jejak telapak kaki ayam, dalam bahasa jawa disebut ceker.

"Untuk motif tebu sekeret, bentuknya anyaman dari batang tebu yang diagonal. Ini salah satu kebanggaan masyarakat Cirebon juga. Dan, terakhir itu motif pring sedapur bentuknya itu serumpun bambu yang disusun berjajar. Ada bagian yang kosong, yang kemudian diisi dengan ornamen seperti kupu-kupu, daun dan bunga dalam motif tersebut (pring sedapur)," tutur Deni. (bbn/bbn)