TEMPO Interaktif, Jakarta - Jenazah mantan ibu negara Hasri Ainun Habibie Minggu malam waktu Jerman (Senin dini hari waktu Indonesia) akan dibawa dari Klinikum Groszhadern ke rumah duka di Jalan Heilmann 31 B, Soln, Muenchen.
Sebelum berangkat, jenazah sudah dimandikan dan dibalsam, dikafani dan disalatkan. Ritual pemandian dan doa jenazah dikoordinir perusahaan pengurusan jenazah milik masyarakat Turki di Muenchen, AEB Bestatung Institut. Hanya keluarga dan teman dekat saja yang diperkenankan datang melayat ke rumah sakit. Wartawan dilarang datang ke sana.
Rumah duka hanya berjarak 20-an menit dengan mobil dari klinik. Di Jerman orang tidak biasa melayat berbondong-bondong, apalagi mengunjungi rumah sakit malam hari di luar jam berkunjung.
Oleh karena khawatir mengganggu lingkungan (pasien atau tetangga) pula, maka di hari pertama pengunjung yang datang juga dibatasi cuma 20 orang. Namun di hari kedua malam ini pelayat mencapai 50-an orang, dihadiri masyarakat dari grup pengajian dari Muenchen dan grup pengajian Ainum di Hamburg. Namun begitu, yang diperkenankan masuk hanya mereka yang diundang saja. Undangan disampaikan per telepon. Sekuriti berjaga-jaga di depan pintu pagar. Ini salah satu upaya untuk menekan jumlah pelayat.
Rumah duka terdiri dari tiga lantai. Tahlilan diselenggarakan di lantai tiga. Rumah ini sebetulnya rumah kediaman Ilham Habibie. Terletak di perkampungan elit kota Muenchen, Soln. Rumah resmi B.J. Habibie terletak di kawasan Harburg, sekitar 10-15 kilometer dari Hamburg.
Konon almarhum lebih suka tinggal di Muenchen karena dekat dengan rumah sakit. Seperti diketahui, almarhum menderita penyakit bronchitis akut yang selalu harus diawasi perkembangannya. Oleh karena pertimbangan inilah, B.J. Habibie pernah mengatakan kepada Tempo memutuskan menetap di Jerman karena udaranya relatif lebih bersih ketimbang Jakarta.
Pejabat Indonesia yang hadir di malam kedua ini adalah Dubes RI di Belanda Fani Habibie, Dubes RI di Swiss Joko Soesilo, Dubes RI di Jerman Edy Pratomo, Konjen RI di Hamburg Teuku Darmawan dan Konjen RI di Frankfutt, serta ex petinggi IPTN yang bekerja di Jerman seperti salah satu bekas direktur IPTN Imam Birowo.
Adalah satu keistimewaan pula bahwa jenasah boleh disemayamkan di rumah, karena peraturan Jerman tidak memperkenankannya. Mungkin karena kredibilitas Habibie sebagai bekas presiden, maka hal itu dimungkinkan. Jenazah yang dibawa sudah dimasukkan ke dalam peti tertutup. Direncanakan tiba di rumah duka Senin tengah malam, sekitar jam 24.00.
Besok, Senin, jenazah akan diterbangkan ke Indonesia dengan pesawat Garuda Boeing 747 400 dengan nomor penerbangan 9741 dari Muenchen. Jenazah akan diberangkatkan dari rumah duka sekitar pukul 07.00, karena pukul 09.00 akan diserahterimakan dari keluarga ke pemerintah RI yang diwakili Dubes RI untuk Jerman Eddy Pratomo.
Rombongan yang akan terbang ke Indonesia diperkirakan 200-an orang. Garuda akan mengudara menuju Jakarta, Indonesia, tepat pukul 11.00. Di Indonesia jenazah akan ditertima Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.
Rencana semula jenazah akan disalatkan dulu di Masjid Freimann sebelum diterbangkan ke Indonesia, tapi karena peraturan airport Muenchen pesawat mesti lepas landas pukul 11.00, maka acara salat jenazah dibatalkan untuk mengejar waktu.
TUTTY BAUMEISTER (Muenchen)