KOMPAS.com - Korupsi adalah penyelahgunaan wewenang atau kekuasaan untuk mendapatkan keuntungan pribadi atau kelompok.
Korupsi merupakan subordinasi atau peletakan kepentingan umum di bawah kepentingan pribadi yang mencakup pelanggaran norma-norma, tugas dan kesejahteraan umum.
Korupsi nepotistik adalah salah satu jenis korupsi yang paling umum terjadi di Indonesia setelah korupsi transaktif.
Korupsi neposistik adalah korupsi yang terjadi karena adanya perlakuan kuhusus baik dalam pengangkatakan jabatan di kantor publik maupun pemberian proyek-ptoyek bagi keluarga dekat.
Dorongan utama tindak korupsi neposistik adalah adanya ikatan kekeluargaan, pertemanan, dan kekerabatan.
Keluarga yang dimaksud tidak terbatas pada orang tua dan anak, tetapi juga saudara dan kerabat dekat.
Korupsi neposistik dilakukan semata-mata untuk menyenangkan dan memudahkan orang terdekat tanpa mengindahkan prosedur seleksi dan kemampuan dalam bidang yang diminta.
Hal ini akan berdampak pada output atau hasil pekerjaan pada masa yang akan datang.
Korupsi neposistik seringkali dilakukan oleh seseorang yang memiliki kedudukan atau kekuasaan. Pelakunya memafaatkan kedudukannya untuk melakukan hal yang menguntungkan kerabat dengan cara yang salah.
Contoh korupsi neposisitik adalah ketika seorang pemimpin perusahaan atau pimpinan pejabat tinggi yang mengangkat keluarga (anak, saudara, kerabat dekat) sebagai pegawai tanpa melalui prosedur seleksi.
Pemimpin tersebut tidak mengetahui kemampuan kerabatnya dalam bidang pekerjaan yang akan ditempati.
Akibatnya, di kemudian hari kerabat yang dibawa oleh pimpinan tersebut merasa bahwa 'jalur kekerabatan' ini menguntungkan dan kelak melakukanya untuk kerabat yang lain atau generasi penerusnya.
Inilah akan menjadi seperti mata rantai yang tak putus dan membudaya dari generasi ke generasi.
Salah satu kasus korupsi paling fenomenal di Indonesia adalah kasus korupsi yang dilakukan oleh Soeharto, Mantan Presiden Indonesia (1966 - 1998).
Baca juga: 3 Pejabat Senior Partai Komunis China Didepak karena Diduga Korupsi
Soeharto melakukan korupsi nepotistik dengan melimpahkan banyak proyek pembangunan negara kepada anak-anaknya melalui perusahaan swasta yang dikendalikan penuh oleh anaknya.
Transparency International merilis bahwa Soeharto adalah salah satu tokoh terkorup di dunia. Sumber pemasukannya berasal dari perusahaan swasta milik keluarga dan kebijakan yang dibuat untuk memperkaya diri.
Referensi