4 Fakta Gempa dan Tsunami Jepang, Tak Ada WNI yang Menjadi Korban

2 Januari 2024 20:01 WIB

Narasi TV

Seorang warga berjalan melewati rumah yang runtuh akibat gempa bumi, di Nanao, prefektur Ishikawa, Jepang (2/1/2024). Sumber: ANTARA FOTO/REUTES/Kim Kyung-Hoon/aww/pri.

Penulis: Rusti Dian

Editor: Margareth Ratih. F

Gempa bumi berskala 7,5 magnitudo mengguncang Jepang pada Senin (1/1/2024) pukul 16.10 waktu setempat. Segera peringatan gelombang tsunami pun dikeluarkan oleh otoritas bencana setempat. Berikut rangkuman peristiwa gempa bumi Jepang awal tahun 2024.

  • Waktu dan lokasi gempa

Gempa bumi terkuat setelah belasan tahun kembali mengguncang Jepang pada Senin (1/1/2024), tepatnya di timur laut Anamizu, Ishikawa. Titik gempa berada di kedalaman 10 kilometer (6 mil) dengan kekuatan tertinggi berskala 7,5 magnitudo.

Setelah gempa tersebut, ada pula gempa susulan dengan kekuatan dan kedalaman yang berbeda. Gempa susulan pertama berkekuatan 6,2 magnitudo di kedalaman 10 kilometer (6 mil) di barat daya Anamizu. Gempa susulan kedua terjadi sekitar 58 kilometer timur laut Anamizu dengan kekuatan 5,2 magnitudo.

  • Peringatan Tsunami

Akibat gempa tersebut, Japan Meteorological Agency (JMA) atau Badan Meteorologi Jepang mengeluarkan peringatan tsunami. Peringatan terbagi dalam tiga kategori yang ditandai garis ungu, merah, dan kuning.

Pasca gempa, JMA melaporkan gelombang tsunami setinggi 40 sentimeter hingga 1,2 meter menghantam pesisir pantai Jepang, khususnya Pelabuhan Wajima. Tsunami juga terjadi di Kota Toyama setinggi 80 cm, Kanazawa setinggi 70 cm, dan Niigata setinggi 30 cm.

Peringatan tsunami pun perlahan diturunkan hingga resmi dicabut pada Selasa (2/1/2024). Meski begitu, warga dihimbau untuk tetap waspada akan kemungkinan gempa susulan yang memicu tsunami, terlebih bagi yang tinggal di pesisir laut Jepang.

  • Bangunan Rusak dan Kebakaran

Gempa juga mengakibatkan bangunan-bangunan di Jepang hancur. Bahkan sempat terjadi kebakaran hebat di sekitar ruas jalan Asaichi, pusat Kota Wajima. Lebih dari 200 bangunan yang terdiri atas rumah dan toko kayu hangus dilalap api.

Tak hanya itu, sebanyak 25 bangunan runtuh akibat gempa. Beberapa warga juga dilaporkan terjebak di dalam bangunan. Petugas pemadam dan tim SAR setempat terus berusaha memadamkan api dan menyelamatkan warga yang terjebak di bawah runtuhan bangunan.

Upaya evakuasi terbilang cukup sulit karena adanya halangan di jalan. Namun, Perdana Menteri Fumio Kishida mengusahakan agar masyarakat bisa segera diselamatkan. Warga yang berhasil dievakuasi kemudian dirawat di rumah sakit Kota Wajima dan Suzu.

“Kami siap melakukan apapun yang kita bisa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,”ujar Fumio Kishida.

  • Tidak Ada Korban WNI

Jumlah korban tewas terus alami peningkatan pasca gempa yang melanda Jepang yaitu mencapai 48 orang per Selasa (2/1/2024). Korban tersebut terkonsentrasi di Kota Wajima dan Suzu yang notabene berdekatan.

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo memastikan tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban gempa di Prefektur Ishikawa. Kini tercatat sembilan WNI yang terdiri dari mahasiswa dan pemagang tengah berada di penampungan.

“Mereka umumnya telah meninggalkan hunian berdasarkan arahan dari pemerintah setempat untuk tinggal sementara di lokasi penampungan,”ujar Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang, Heri Akhmadi pada Selasa (2/1/2024), dikutip dari Antara.

Pihaknya mengimbau agar WNI yang terdampak gempa di Jepang untuk mengikuti instruksi dari pemerintah setempat. Bantuan logistik pun akan disiapkan guna mengantisipasi kondisi darurat selama berada di penampungan.

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR