Captain Jack tidak bubar, Captain Jack masih ada. Hanya saja kami berempat mengundurkan diri kemudian membentuk ZIMA. Penyebabnya, terlalu komplek dan panjang untuk dijelaskan. Secara singkat, penyebabnya karena sudah waktunya untuk pecah!”

Kalimat yang dikirim ke MUSIKERAS di atas terlontar dari empat musisi yang pernah menjadi pondasi utama Captain Jack, band rock asal Yogyakarta. Keempatnya adalah Zuhdil Hery (gitar), Surya Ismeth (kibor/synth), Dhani ‘Momo’ Febriadi (vokal/gitar) dan Andi ‘Babon’ Irfanto (dram) yang kini mengibarkan ZIMA, sebuah unit cadas baru dengan konsep yang mereka sebut lebih segar.

Nama ZIMA sendiri merupakan gabungan huruf depan dari nama panggilan para personelnya. Sejak awal, nama itu sudah menjadi nama grup obrolan mereka di aplikasi WhatsApp, yang lantas diperkuat pula oleh celetukan spontan musisi Pongky Barata yang menyebut ‘ZIMA’, saat melihat nama-nama yang tercantum di poster reuni para mantan personel Captain Jack tersebut pada 2019 lalu. 

Walau saat ini domisili para personel ZIMA tidak berada di kota yang sama, namun gelegak kreativitas untuk menghasilkan karya baru tidak bisa dibendung. Sebuah karya rekaman debut yang mengatasnamakan ZIMA akhirnya berhasil dirampungkan, bertajuk “Sisi Gelap” yang kini sudah bisa didengarkan di berbagai platform digital.

.

.

“Dikarenakan personel ZIMA saat ini tidak berada dalam kota yang sama, proses rekaman trek ‘Sisi Gelap’ dilakukan di kota masing-masing. Kirim data. Bahkan sejak proses bikin demo, aransemen juga didiskusikan lewat conference. Sebuah cara baru bagi kami, sedikit makan waktu tapi kami cukup menikmatinya,” tutur pihak band mengungkapkan.

Jika dibanding Captain Jack, sisi musikal ZIMA diklaim jauh lebih kekinian. Sesuatu yang baru, segar dan lugas. Walau sebenarnya dari segi tema keseluruhan, mereka sepakat menyebut “Sisi Gelap” masih punya benang merah dengan materi-materi lama mereka di Captain Jack. Namun kini, ZIMA ingin mencoba sentuhan-sentuhan lain. Secara teknis, bisa dibilang ada perancangan sound baru. 

Nafas baru di godokan musik ZIMA juga tak lepas dari peran dua musisi masa kini yang ‘ikut campur’ dalam peramuan produksinya. Mereka adalah Ian Anatha dan Winaldy Senna, personel unit rock Alectrona. Bagi ZIMA, kehadiran Ian dan Winaldy sedikit banyak menyuntikkan kontribusi yang muda dan fresh. Apalagi keduanya juga dianggap paham betul selera kuping pendengar musik sekarang. 

“Kontribusi Ian dan Winaldy sangat besar, memberikan penyegaran dalam penggarapan ‘Sisi Gelap’. Dengan kata lain, mereka memberikan ‘ide muda’ bagi kami. Mau nggak mau kami juga harus berkompromi dengan hal itu, meski tetap mempertahankan idealisme kami.”

Selain Ian dan Winaldy, proses rekaman “Sisi Gelap” juga mendapat bantuan dari Agib Tanjung (Alterego, ROKET) yang menyumbangkan betotan di lini bass. Meski kini sudah mantap diperkuat empat personel saja, namun ZIMA menginginkan isian bass di lagu-lagu berikutnya akan tetap melibatkan Agib.

Ya, setelah perilisan “Sisi Gelap”, ZIMA juga sudah mengantongi beberapa stok rekaman demo. Namun demikian, sejauh ini belum terpikirkan untuk meneruskannya menjadi sebuah album mini (EP) atau album penuh. “Untuk saat ini kami masih fokus menyebarluaskan ZIMA dan ‘Sisi Gelap’. Kami akan segera rilis video klip ‘Sisi Gelap’, sembari mulai mengerjakan single selanjutnya.” 

Sedikit menengok ke belakang. Saat masih memperkuat Captain Jack, formasi Zuhdil, Ismeth, Momo dan Andi Babon (plus bassis Novan) sempat menelurkan empat karya rekaman kolektif sejak terbentuk pada 4 Desember 1999 silam, yaitu “Unmindless” (EP – 2004), “Somethink About” (2005), “The Fall of Concept” (EP – 2008) dan “#4thCJAlb” (2012). (mdy/MK01)