Kategori
Sebuah perjalanan

Pendakian Gunung Panderman Via Batu

Gunung Panderman, ikon kota Batu, adalah rangkaian dari Pegunungan Putri Tidur. Gunung ini masih satu rangkaian dengan kawasan Gunung Kawi dan Gunung Buthak. Gunung dengan ketinggian sekitar 2060 Mdpl ini sangat bersahabat bagi para pendaki. Namun, harus tetap harus mengutamakan keselamatan loh ya, karena jalur setelah pos Latar Ombo cenderung lebih licin dengan kontur tanah berdebu, dan berubah menjadi lebih licin lagi saat musim penghujan.

Pendakian Gunung Panderman Via Batu, Malang, diakses melalu Dusun Toyomerto, Desa Pesanggrahan, Batu.

Setelah sampai di gerbang Wisata Panderman, kita masukke arah dusun sekitar 500 meter sampai akhirnya tiba di parkiran pertama, parkir khusus motor matik. Selain motor matik, bisa parkir di basecamp Gunung Panderman dan Buthak tanpa ojek.

Ojek pun murah, cukup 10 ribu sampai 15 ribu, lumayan murah lah. Memang cukup untuk setidaknya menggerakkan roda perekonomian warga sekitar, selain notabene sebagai petani dan peternak.

Setelah parkir pertama, perjalanan yang ditempuh sekitar sejam jika harus berjalan kaki, atau naik ojek hanya berkisar 15 menit, terserah Anda.

Sampai di basecamp, pendaki wajib lapor dan daftar diri, membayar retribusi pada pihak basecamp, hanya 15 ribu saja per orang.

Perjalanan dari basecamp menuju pos 1 Latar Ombo sekitar setengah jam. Adapun medan berupa trek landai berdebu. Untuk itu, sangat disarankan memakai masker atau buff agar tetap nyaman. Perlu kita tahu, Latar Ombo adalah lahan cukup luas yang muat untuk beberapa tenda, yang mana di akhir pekan akan ramai oleh para pendaki, dan, KERA PENDAKI.

Setelah pos 1 Latar Ombo, maka akan dihadapkan pada medan yang mulai menanjak, berbatu, trek akar, berdebu, nan licin hingga sampai pada pos Batu. Untuk itu harus pandai dan cekatan dalam memilih jalur, agar tidak terpeleset saat berjalan.

Pos Batu, ya nama sebenarnya bukan pos Batu. Hanya saja di pos ini, banyak terdapat batuan besar, batuan yang tertata rapi oleh alam secara alami. Di pos Batu, bisa mendirikan beberapa tenda, bahkan sampai sepuluh tenda kecil.

Setelah pos Batu, sekitar 30 menit akan sampai di pos bayangan sebelum puncak. Trek mulai menanjak, naik terjal. Pada beberapa tanah yang diinjak kadang ambrol sehingga cukup licin dipijak. Merayap memakai tangan, hingga akhirnya setelah sekitar 30 menit, sampai di trek landai. Dari tempat ini, nampak pemandangan kota Batu yang cukup indah di malam hari. Adapun kepulan asap bekas kebakaran masih terlihat, sisa kebakaran beberapa waktu yang lalu di sekitaran jalan.

Setelah sekitar 10 menit berjalan, melalui trek landai tadi, kita disuguhi rimbunnya tanaman, ilalang, bunga Daisy liar. Dengan usaha merangkak naik sejenak, tibalah di puncak Basundara. Yaps, puncak dengan tanah lapang, cukup untuk beberapa tenda, bahkan puluhan tenda pun dapat didirikan di puncak ini.

Pada puncak Basundara, kita lihat hanya ada tugu dan plakat dari cor di tanah, dengan tulisan aksara Jawa, dan tulisan yang mencantumkan ketinggian. Tak begitu jelas pemandangan indah kota Batu, karena tertutup oleh pepohonan yang didominasi oleh pinus. Kecuali, Anda mau mendirikan tenda di sekitar lahan di bawah puncak, akan nampak indah jajaran permukiman penduduk dari kejauhan.

Mungkin Panderman bisa menjadi destinasi pendakian, atau kamping ceria bersama dengan sahabat tercinta, sambil menikmati dinginnya kota Batu. Pun begitu, tetap utamakan keselamatan saat mendaki dengan peralatan lengkap, mengingat di musim hujan, jalur gunung Panderman akan memperlihatkan keaslian jati dirinya.

Tips:

1. Bawa logistik secukupnya, waspada pada kawanan kera

2. Pastikan membawa air dari basecamp, karena trek kering, tidak ada sumber air setelah perkebuna warga

3. Pastikan membawa lampu saat pendakian malam hari, karena trek yang gelap, tertutup pepohonan

4. Jangan memberi makanan pada hewan liar termasuk kera.

(add).

Link video pendakian tim kami.

Musim kemarau tektok

Camp musim hujan

Oleh Anz

Tulislah apa yang kau pikir tak perlu ditulis sebelumnya, terlebih kau sadar itu berarti di masamu selanjutnya

Berbagi
Ig: @anashadid
Fb: anas hadid

Tinggalkan komentar