Heboh Lafaz Allah Muncul di Baju Seksi Fashion Show Australia

Heboh Lafaz Allah Muncul di Baju Seksi Fashion Show Australia
Seorang model memamerkan rancangan Not A Man's Dream selama Closing Runway di Melbourne Fashion Festival pada 11 Maret 2023 di Melbourne, Australia. (Foto: WireImage/Naomi Rahim)

Jakarta | Sebuah label fesyen dari Melbourne dikecam banyak warga Australia. Pasalnya brand bernama NOT A MAN'S DREAM itu menampilkan desain kata Allah dalam bahasa Arab tetapi digunakan secara tidak pantas.

Lafaz Allah terlihat dalam pakaian tipis dan seksi para model yang berlenggak-lenggok di Melbourne Fashion Festival (MFF) Minggu lalu. Lafaz tersebut dibordir di seluruh pakaian.

Para model juga mengenakan headpiece, yang desainnya disamakan dengan hijab. Sontak ini menimbulkan keriuhan bahkan di media sosial.

Seorang model Mona Khalifa juga menganggap label itu menghina Islam. Ia juga menjelaskannya di TikTok.

"Lihat bagaimana dia berpakaian, dia benar-benar telanjang dan ada kata Allah di sekujur tubuhnya," kata Khalifa.

"Tidak ada alasan bagi siapa pun untuk meletakkan kata 'Allah' atau apapun yang Islami pada hal seperti ini," tambahnya.

Busana dengan lafadz Allah ditampilkan dalam acara Melbourne fashion show. Sumber: Festival Mode Instagram/Melbourne

Dia juga menjelaskan dalam sebuah postingan di Instagram story-nya bagaimana nama Tuhan sangat sakral bagi komunitas Arab Muslim dan Kristen.

"Ini sangat penting dalam agama kami-kami tidak menaruh apa pun dengan nama Tuhan di lantai atau bahkan pergi ke kamar mandi dengan 'kalung Allah'," tulis Khalifa lagi.

"Melihatnya terpampang di seluruh model berpakaian minim dengan hiasan kepala mirip hijab yang sangat jelas juga sangat mengganggu dan tidak sopan," tegasnya.

PihakMFF sendiri mengeluarkan permintaan maaf setelahnya. Pernyataan yang diposting ke akun Instagram MFF itu juga menyatakan telah menghubungi desainer brand NOT A MAN'S DREAM, Samantha Saint James, di mana ia setuju untuk menghapus konten yang menampilkan desain tersebut dari akun.

"Kami memahami karya-karya tertentu yang ditampilkan sebagai bagian dari runway penutupan telah menyebabkan pelanggaran bagi beberapa anggota komunitas kami," kata pihak MFF dalam permintaan maafnya, mengutip News.com, Jumat (17/3/2023).

"Festival tidak bermaksud untuk tidak menghormati siapa pun dan kami mohon maaf atas pelanggaran yang ditimbulkan," jelas MFF lagi.

"Saya minta maaf atas pelanggaran atau rasa tidak hormat yang disebabkan oleh bagian-bagian tertentu yang saya tunjukkan di MFF," kata Saint James.

"Saya jadi mengerti bagaimana beberapa pakaian menyebabkan pelanggaran. Itu kebalikan dari niat Saya dan untuk itu, Saya benar-benar minta maaf," tambahnya.

Saint James sendiri telah mengnonaktifkan diri dari Instagram. Label NOT A MAN'S DREAM awalnya didirikan oleh Saint James tahun lalu, dan merupakan brand wanita androgini yang bertujuan untuk mempromosikan inklusivitas dan keragaman dalam industri mode.***

Komentar

Loading...