4 Fakta Unik Seputar Lâm Alif

Menurut pendapat yang raji jumlah huruf hijaiyah adalah 29 huruf, dengan tanpa menyertakan lâm alif ke dalamnya.

Garis Harian Fathah
3 min readJul 7, 2023
huruf hijaiyyah lâm alif

Lâm alif (لا) atau lâmalif merupakan huruf Arab yang bisa dibilang huruf yang memiliki sisi unik jika dilihat dari bentuknya yang seperti simpul. Banyak lâm alif yang dapat kita temukan dalam al-Qur’an. Dalam kitab Majmu al-Ulum wa Mathli’u an-Nujum Imam Syafi’i yang dikutip oleh Imam Ibnu 'Arabi dalam Muqaddimah al-Futuhat al-Ilahiyah, menyebutkan setidaknya terdapat 14,707 huruf lâm alif yang tersebar dalam Al-Qur’an. Sehingga dalam kesempatan kali ini, penulis akan mengulik beberapa fakta unik seputar lâm alif yang mungkin masih jarang dari kita yang mengetahui.

1. Alasan mengapa lâm alif bukan termasuk bagian dari hijaiyyah

Memang banyak perdebatan terkait jumlah huruf hijaiyyah. Namun menurut pendapat yang raji jumlah huruf hijaiyah adalah 29 huruf, dengan tanpa menyertakan lâm alif ke dalamnya. Alasannya, lâm alif merupakan ligatur atau kombinasi dari dua huruf yakni lâm dan alif.

2. Lâm pada lâm alif adalah huruf penyanggah

Terdapat kaidah khusus dalam penulisan huruf alif. Alif merupakan huruf jaufiyah atau huruf yang makhrajnya terletak di rongga mulut; makhraj muqaddar atau makhraj yang tidak memiliki sandaran.

Alif memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda dengan huruf lainnya, yaitu: Tidaklah ia datang melainkan dalam keadaan sukun (tidak berharakat fathah, kasrah, atau dhammah). Sebelumnya adalah huruf yang berharakat fathah. Tidak melalui sebuah kata dengannya, ia membutuhkan pada huruf lain yang mendahuluinya.

Oleh sebab itu untuk mengucapkannya, alif butuh huruf penyanggah, di sinilah kemudian huruf lâm diambil untuk menyanggahnya. Alasan kaum Arab memilih dan menggunakan lâm untuk mengucapkan alif, bukan huruf-huruf yang lain, karena lâm sukun pada alif lâm di permulaan isim membutuhkan hamzah dalam pengucapannya ketika berada di awal, sedangkan hamzah washal ini bentuknya adalah alif. Maka huruf yang paling pantas dan layak untuk menyanggah alif adalah lâm, keduanya kemudian digabungkan sehingga menjadi lâm alif.

3. Lâm alif merupakan huruf pertama dalam kalimat tauhid lâ ilâha illallâh

Huruf pertama Kalimat tauhid lâ ilâha illâllâh (لَا إِلْٰهَ إِلَّا اللّٰه) atau kalimat tahlil adalah lâm alif, sebagai lâ nafiyah (an-nafyu atau negasi). Dalam Al-Qur’an ada empat macam redaksi kalimat tauhid, yaitu: lâ ilâha illâllâh (لَا إِلْٰهَ إِلَّا اللّٰه) , lâ ilâha illâ huwa (لَا إِلٰهَ إِلَّا هُوَ), lâ ilâha illâ anta (لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ), dan lâ ilâha illâ ana (لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنَا). Sedangkan kalimat lâ ilâha illallâh sendiri secara spesifik disebutkan hanya pada dua surah, yaitu dalam QS. ash - Shaffât surah ke-37 pada ayat 35 dan QS Muhammad surah ke-47 pada ayat 19.

4. Surah dalam Al-Qur’an yang diawali lâm alif

Kita akan jumpai tidak sedikit surah dalam Al-Qur’an yang diawali dengan alif lâm. Namun sangat jarang kita temukan surah yang diawali dengan lâm alif. Hanya dua surah dalam Al-Qur’an yang diawali lâm alif, yaitu QS. Al-Qiyâmah surah ke-75 dalam Juz 29 dan QS. Al-Balad surah ke-90 dalam Juz 30. Kedua-duannya adalah surah yang diawali dengan kalimat sumpah "lâ uqsimu" (لَآ أُقْسِمُ). (AR)

Wallâhu a’lam.

--

--

Garis Harian Fathah

Mengupas berbagai fakta menarik dari betapa luas biasanya Al-Qur'an